in , ,

7 Biang Bangkrut Usaha Kecil Menengah (UKM)

Biang Bangkrut Usaha

Setiap orang pasti punya keinginan untuk memiliki bisnis atau usaha sendiri.

Tak terkecuali saya.

Banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan memulai usaha, salah satunya adalah kemandirian finansial.

Kita jadi tidak bergantung dengan gaji dari Bos, waktu kerja pun fleksibel karena anda sendiri yang mengaturnya.

Tapi akankah semudah itu ?

Tidak.

Membangun usaha sendiri itu tidak semudah yang dibayangkan, selain membutuhkan modal baik materi maupun ilmu, anda juga wajib mempunyai mental wirausaha yang kuat.

Banyak orang yang ingin berbisnis tapi hampir 90% dari mereka takut untuk memulainya.

Apa yang  mereka takutkan ?

Kegagalan (bangkrut)

Mereka tidak ingin memulainya karena mereka takut gagal. Takut jika modalnya tidak kembali karena bangkrut.

Padahal jika anda tau, hampir semua bisnis pasti pernah mengalami kegagalan dan masa-masa sulit.

Bahkan tidak sedikit yang bangkrut.

Percayalah bahwa kegagalan adalah jalan menuju kesuksesan.

Kebangkrutan terburuk di dunia adalah ketika seseorang telah kehilangan semangat untuk bangkit. (H.W. Arnold)

Kegagalan dan kebangkrutan dalam usaha ternyata banyak disebabkan oleh hal-hal di dalam diri anda. Hal tersebut umumnya berkaitan dengan kepribadian, sikap, dan mental wirausaha.

Biang Bangkrut Usaha

Berikut saya merangkumnya ke dalam 7 biang bangkrut usaha kecil menengah (UKM) :

1# Berhenti Belajar

Setiap saat adalah waktu belajar, setiap peristiwa adalah pelajaran, setiap ruang adalah tempat belajar, dan setiap orang adalah guru bagi saya. (Ardiyanto G)

Jika anda ingin sukses dalam hal apapun, jangan pernah berhenti belajar.

Jika kita berhenti belajar itu artinya kita sudah merasa pintar. Jika kita sudah merasa pintar, akibatnya kita akan jadi sombong, merasa paling benar, tidak mau menerima pendapat orang lain, egois, dan lain sebagainya.

Jika prinsip seperti ini anda terapkan dalam bisnis, saya angat yakin anda akan segera bangkrut dan gagal.

Karena itu jangan pernah berhenti belajar.

Belajar itu tidak melulu dengan cara formal seperti sekolah dan kuliah. Tapi anda bisa belajar dari banyak hal seperti belajar dari pengalaman, seminar, membaca buku, berdiskusi dengan sesama pelaku UKM, dan lain sebagainya.

Kesimpulannya, teruslah belajar dan jadikan setiap saat dalam hidup anda itu sebagai pelajaran.

2# Ingin Instan

Sukses itu berpola, gagal juga berpola. (Dewa Eka Prayoga)

Kesuksesan adalah sebuah proses dan tahapan, tidak bisa kita mencapainya dengan waktu yang cepat.

Kesuksesan merupakan sebuah proses yang hanya bisa dicapai dengan melewati proses itu tahap demi tahap.

Dari yang awalnya tidak bisa menjadi bisa, dari yang awalnya tidak laku jadi laku, dari yang awalnya tidak terkenal jadi terkenal. Itulah sebuah proses.

Jika anda ingin sukses dalam berbisnis tapi malas untuk berjuang dan berkorban melewati setiap tahap, maka anda akan gagal.

Sebagai seorang wirausahawan anda harus perfikir jauh kedepan, jangan pernah berharap untuk bisa sukses dengan cepat dan instan, percayalah bahwa semuanya butuh waktu dan proses.

3# Tidak Disiplin

Disiplin diri adalah kekuatan yang menghubungkan antara tujuan hidup dan perjuangan mencapai tujuan. ( Jim Rohn)

Salah satu penyebab kegagalan wirausahawan adalah karena mereka tidak disiplin. Tidak disiplin dalam hal waktu, keuangan, dan visi misi usaha mereka.

Tidak disiplin waktu misalnya kita selalu terlambat saat akan bekerja, menyelesaikan tugas tidak tepat pada waktunya, dan tidak memanfaatkan waktu dengan baik.

Sementara itu tidak disiplin dalam hal keuangan misalnya uang usaha kita gunakan untuk keperluan keluarga tanpa memikirkan kondisi keuangan usaha anda.

Anda memakai uang tersebut untuk bersenang-senang tanpa mempertimbangan kebutuhan usaha. Akibatnya ketika usaha mengalami kerugian anda tidak mempunyai cukup uang untuk menutupnya.

Terakhir, tidak disiplin dalam visi misi usaha misalnya sering berganti-ganti jenis usaha atau menjalankan banyak usaha sekaligus. Ini akan membuat anda gagal fokus dan membuat usaha anda bangkrut satu per satu.

Saran saya, fokuslah pada satu jenis usaha hingga usaha tersebut sukses, baru memulai usaha yang baru.

4# Menghindari Risiko

Jika tidak berani mengambil risiko, kita akan sulit berkembang. Setiap bisnis pasti ada risiko rugi dan untung, tinggal bagaimana kita mengaturnya.

Ada dua kemungkinan ketika anda memutuskan mengambil sebuah risiko.

… yaitu GAGAL atau BERHASIL.

Semua ini bergantung pada kejelian anda mengambil risiko.

Berani mengambil risiko bukan berarti nekat dan tanpa perhitungan. Justru dengan berani mengambil risiko kita berharap ada kemajuan dari usaha yang dijalankan.

Kemajuan ini berupa keuntungan.

Pastikan saat mengambil risiko, pertimbangkan bahwa keuntungan yang akan anda dapatkan jauh lebih besar dari kerugian yang di akibatkannya.

5# Emosional

Menyelesaikan masalah dengan emosi tidak akan membawa suatu kebaikan pada anda, justru akan menjerumuskanmu ke jurang kegagalan.

Sebagai seorang pemimpin dalam usaha, sudah semestinya anda menjadi teladan bagi karyawan maupun konsumen.

Kendalikan emosi anda ketika karyawan melakukan kesalahan atau saat konsumen komplain dengan produk yang anda jual.

Bukankah di awal tadi sudah ditekankan bahwa jadikan setiap detik dalam hidup anda adalah pembelajaran.

Setiap orang pernah melakukan kesalahan, sekarang tinggal bagaimana sikap anda untuk menghadapinya dan membuat kesalahan tersebut tidak terulang lagi.

Perlu anda tau bahwa ukuran emosional seseorang itu bukan hanya dilihat dari ekspresi fisik, kata-kata, atau kemarahan. Tapi juga mencakup hal dibawah ini :

  • Tidak konsisten dalam bersikap
  • Ceroboh dalam bersikap
  • Tidak berfikir jangka panjang
  • Mudah menyerah saat menghadapi masalah
  • Terlalu terburu-buru saat mengambil keputusan (nekat)

6# Lari Dari Tanggung Jawab

Keputusan adalah akar dari kegagalan dan kesuksesan. Orang sukses memutuskan sesuatu agar terjadi, sementara orang gagal memutuskan untuk membiarkan sesuatu terjadi. (Dr. Denis Wailey)

Tanggung jawab adalah sebuah kewajiban yang harus kita lakukan.

Dalam berbisnis, tanggung jawab mutlak dilakukan jika kita ingin menjadi wirausahawan yang baik.

Kita harus bertanggung jawab kepada semua pihak yang mendukung usaha kita, mulai dari karyawan, konsumen, supplier, investor, dan lain sebagainya.

Pertanggung jawaban ini bisa berupa pemenuhan hak mereka.

Misalnya karyawan, kita harus memenuhi hak mereka untuk mendapatkan gaji setiap bulannya setelah kewajiban mereka untuk membantu usaha anda terpenuhi.

Begitu juga konsumen, kita harus memenuhi hak mereka untuk mendapatkan produk yang berkualitas sesuai dengan harga yang anda berikan.

7# Puas Di Zona Nyaman

Seorang pelaku usaha yang puas di zona nyaman biasanya tidak akan pernah maju dan meraih kesuksesan yang lebih tinggi.

Bisnis mereka cenderung stagnan (diam di tempat) dan tidak ada kemajuan yang berarti.

Misalnya, ada seorang wirausahawan yang mempunyai omzet 100 juta perbulan dengan modal 50 juta.

Mereka sudah nyaman di kondisi tersebut sehingga tidak mau mengeluarkan biaya promosi dan modal yang lebih.

Padahal jika mereka mau keluar dari zona nyaman dengan mengeluarkan modal diatas 50 juta bisa jadi omzet bisnisnya akan semakin besar dan maju.

Itulah gambaran sederhananya.

Jadi kesimpulannya jangan pernah puas di zona nyaman, keluarlah dan ciptakan peluang hingga anda meraih kesuksesan yang jauh lebih besar.

Referensi lain : 8 Formula Sukses Jualan Online Praktis Dan Laris

Itulah ketujuh biang bangkrut usaha kecil mengenah (UKM). Besar harapan saya agar anda para pelaku usaha di Indonesia menjadi lebih maju dan meraih kesuksesan yang lebih layak.

Salam sukses.

Author Pebriansah

Saya seorang pemula yang suka nulis. Kepuasan tersendiri ketika huruf demi huruf yang saya ketik bermanfaat. Semua ini tidak lengkap jika kalian tidak mengkritik dan mencaci tulisan saya. Semuanya dibutuhkan demi perbaikan. Salam newbie dan happy blogging.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0