in

Kisah Sukses Ferry Unardi : Pendiri Situs Reservasi Tiket Traveloka

kisah sukses ferry unardi

Berkembangnya situs reservasi tiket Traveloka menjadi sebuah bukti yang nyata dari kisah sukses Ferry Unardi, seorang pendiri traveloka.com. Dengan adanya Traveloka yang dikembangkannya membuat banyak masyarakat Indonesia yang terbantu dalam melakukan reservasi dan membandingkan tiket antar maskapai.

Masyarakat yang dulunya harus pergi ke agen perjalanan untuk melakukan pembelian tiket,  sekarang tidak perlu lagi. Dengan adanya Traveloka, pemesanan tiket pesawat dan hotel bisa dilakukan via online tanpa perlu repot-repot datang ke agen perjalanan.

kisah sukses ferry unardi
Ferry Unardi via Finansialku.com

Bukan Cuma itu saja, traveloka yang dikembangkan Ferry Unardi dan kawan-kawan pun  bisa menjadi tempat untuk membandingkan tiket antar maskapai. Dengan demikian kita bisa mendapatkan penawaran terbaik sebelum melakukan perjalanan ke berbagai kota.

Kisah sukses Ferry Unardi mendirikan traveloka dimulai pada tahun 2012, bersama dengan rekannya Derianto Kusuma dan Albert. Berikut kisah dimulainya ketiga anak muda ini mengembangkan situs reservasi tiket online, Traveloka.

Pendidikan dan Pengalaman yang Menjadi Bekal

Kisah sukses Ferry Unardi mendirikan situs traveloka di latabelakangi dengan pendidikan berkualitas yang dia tempuh. Setelah selesai SMA, Ferry Unardi mulai melanjutkan pendidikan ke Purdue University, Amerika dan mengambil program Computer Science and Engineering.

Lulus pada tahun 2008, ia pun lantas mulai bekerja pada perusahaan besar Microsoft di Seattle. Saat bekerja di Microsoft, Ferry Unardi bertugas sebagai Software Engineer selama kurang lebih 3 tahun.

Latar belakang pendidikan sebagai Engineer di bidang komputer ditambah dengan pengalaman bekerja sebagai Software Engineer tak lantas menjadikannya berpuas diri. Ia pun memutuskan untuk mendalami dunia bisnis dengan mengambil program MBA di Harvard University.

Namun hanya selama satu semester, ia pun memutuskan untuk meninggalkan Harvard University karena keinginan yang kuat untuk mulai mendirikan bisnis start-up. Banyak pihak yang menyayangkan keputusan yang diambil oleh Ferry Unardi, namun ia memiliki mimpi tersendiri dan juga ambisi yang kuat untuk  membuat bisnis.

Selanjutnya, ia memberanikan diri untuk berhijrah ke Tiongkok selama 6 bulan dengan tujuan mempelajari bahasa Mandarin disana. Disana ia pun mulai memperhatikan perkembangan bisnis yang berbasis internet di Tiongkok. Selama memperhatikan bisnis internet di Tiongkok, ia pun mulai kagum dengan bisnis e-commerce disana seperti Qunar, Ctrip, Taobao, dan Alibaba.

Bukan Cuma Ferry Unardi yang memiliki pendidikan yang mumpuni di bidang Computer Engineer, rekan-rekannya pun berlatar pendidikan yang sama baiknya. Derianto Kusuma merupakan seorang lulusan Stanford University dan bekerja sebagai Software Engineer di Linkedin, Silicon Valley.

Pendidikan dan pengalaman yang baik inilah yang menjadikan Ferry Unardi dan juga rekan-rekannya yakin dengan bisnis yang mereka kembangkan kedepannya. Skill pengembangan sistem, analisis e-commerce, coding dan sistem enterprise sudah mereka miliki dengan baik.

Melihat Peluang Dari Kesulitan yang Dihadapi

Kisah Sukses Ferry Unardi dalam menjadikan situs traveloka sebuah situs reservasi besar di Indonesia berkat kejelian dirinya menangkap sebuah peluang. Peluang untuk mendirikan traveloka dimulai dari kesulitan yang dia hadapi untuk mendapatkan tiket pesawat saat akan pulang kampung. Saat ia tinggal di Amerika, Ferry seringkali merasa kerepotan untuk mendapatkan tiket yang menuju ke Padang, kampung halamannya.

Tiket yang ia dapatkan pada saat itupun tidak ada yang langsung menuju Padang dan harus melakukan transit ke Jakarta terlebih dahulu. Kendala selanjutnya yang menjadi kesulitan yang dialami Ferry adalah mendapatkan agen perjalanan yang dapat dipercaya dan juga seringnya mengalami putus koneksi saat akan memesan tiket pesawat.

Dari kesulitan yang dihadapinya tersebut muncullah sebuah ide untuk mengembangkan situs traveloka yang akan memudahkan banyak pelanggan. Tahun 2012, Ferry Unardi bersama dengan kedua rekannya mulai membangun konsep untuk Traveloka. Sampai pada akhirnya Oktober 2012, Traveloka berhasil dirilis dalam versi beta yang pada saat itu masih berfokus pada situs pembanding harga tiket pesawat.

Versi awal dari Traveloka ini memudahkan para pengguna untuk melakukan pencarian tiket pesawat dan juga membandingkan harga diantara maskapai yang ada. Dengan demikian, para pengguna Traveloka tidak perlu direpotkan untuk membuka berbagai situs maskapai untuk mendapatkan penawaran tiket pesawat yang terbaik.

Pada tahap selanjutnya, Ferry melihat kebutuhan lain yang diperlukan oleh masyarakat yang mengunjungi Traveloka. Banyak dari masyarakat yang memerlukan pemesanan tiket pesawat yang cepat dan juga praktis. Akhirnya untuk menjawab kebutuhan tersebut di tahun 2013 Ferry Unardi mengubah Traveloka menjadi situs reservasi tiket secara online.

Dari Tim Kecil Menjadi Tim yang Besar

Kisah sukses Ferry Unardi dalam membesarkan Traveloka menjadikannya mampu untuk memiliki tim yang besar yang tediri dari banyak tenaga ahli dibidangnya masing-masing. Saat ini Traveloka telah didukung oleh 144 tenaga profesional ahli yang memiliki latar pendidikan dalam dan luar negeri. Dengan tim yang besar, Traveloka mulai terbagi ke berbagai divisi yang terdiri dari banyak bidang didalamnya.

Traveloka yang dulu hanya sebagai perusahaan dengan tim yang sangat kecil dengan sekitar 8 orang. Menjadi perusahaan dengan ratusan pekerja dengan keahlian masing-masing yang akan mendukung perkembangan Traveloka kedepan.

Bukan hanya itu saja yang menjadi kisah sukses Ferry Unardi dalam mengembangkan Traveloka. Dengan dukungan banyaknya tenaga kerja, saat ini Traveloka bisa dikunjungi 150.000 pengunjung dengan puluhan ribu tiket yang terjual setiap harinya dan memiliki peringkat Alexa 150.

Dengan terus berkembangnya jumlah pegawai di Traveloka menjadikan mereka bukan hanya perusahaan yang hidup di dunia maya saja. Traveloka pun menjadi perusahaan internet yang memiliki perusahaan fisik serta tidak semata-mata hanya ada di dunia maya.

Kegigihan serta kerja keras yang dia dedikasikan dalam mengembangkan Traveloka menjadikannya mampu membuat nama Traveloka menjadi besar di Indonesia. Ferry Unardi tidak melihat sebuah tim yang kecil namun melihat perkembangan besar yang akan terjadi pada Traveloka. Dengan Tim yang kecil pada awalnya, perlahan tapi pasti Traveloka berubah menjadi perusahaan internet besar di Indonesia.

Jangan pernah menyepelekan hal kecil dalam hidup anda, bisa jadi hal kecil itulah yang akan menjadikan hidup anda lebih baik dimasa depan.

Kisah Sukses Ferry Unardi Mendapatkan Pendanaan dan Bekerjasama dengan Berbagai Maskapai

Pendanaan yang didapatkan Traveloka untuk membantu mengembangkan bisnis berasal dari East Venture dan Global Founders Capital.  Pada tahap awal yakni bulan November 2012, Traveloka mulai mendapatkan dana dari East Veture dan selang satu tahun tepatnya September 2013, mendapatkan tambahan dana dari Global Founders Capital.

Traveloka para tahap awal berdirinya belumlah bekerja sama dengan berbagai maskapai penerbangan. Pihal Traveloka pada saat itu hanya sebagai perantara atau perpanjangan tangan tanpa mendapatkan komisi apapun.

Namun seiring dengan pesatnya traffic yang didapatkan Traveloka, pihak maskapai penerbangan mulai melirik mereka untuk diajak bekerja sama. Dari kerjasama yang dijalin, Traveloka akan mendapatkan pembagian keuntungan atau share profit sebesar 5%.

Kita Bisa Seperti Ferry Unardi

Kesuksesan yang didapatkan Ferry Unardi dalam mendirikan situs reservasi Traveloka bisa didapatkan oleh kita. Dengan melatih keterampilan dan tidak pernah berhenti belajar ditambah dengan keinginan untuk melangkah kesuksesan tinggal menunggu waktu.

Tetaplah berusaha dan lakukan secara konsisten, Salam Sukses !

Author Wahyu Utama

Ideas and Thought Must be Submited | Passionate in Business and Investment |

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0