Mengenal Lebih Dekat dengan Tizen OS

Mungkin kata “Tizen OS” masih cukup asing bagi kita, kebanyakan kita hanya tahu sistem operasi pada smartphone itu seperti iOS (milik Apple), Android (milik Google), Blackberry OS (milik RIM), dan Windows Phone (milik Microsoft).

Ternyata, ada satu lagi OS (Operating System) yang muncul akhir-akhir ini, yaitu Tizen OS milik Samsung. Tizen OS mulai dikenal bersama rilisnya smartphone terbaru dari Samsung yaitu Samsung Z2. Dengan OS baru ini, Samsung bersiap untuk menyaingi OS Android milik Google.

Sejarah Tizen OS

Sebenarnya Tizen OS sudah mulai dipublikasikan sejak tahun 2014 kemarin, yaitu merupakan proyek gabungan dari Intel Mobilion dan Nokia Maemo. Awalnya Tizen bernama Meego, gabungan dari nama 2 perusahaan yang mengembangkannya.

Nama Tizen mulai digunakan ketika proyek ini diambil alih oleh Samsung dan bekerja sama dengan Linux Foundation. Dan rencananya, pada tahun 2020 mendatang semua perangkat Samsung akan menggunakan Tizen OS ini.

Kalau kita perhatikan, sekilas tampilan dari Tizen OS ini memang mirip dengan tampilan Android. Namun, dari segi User Experience Tizen berbeda dengan Android. Selain itu, Tizen OS juga bisa dikustomisasi tampilannya sesuai dengan keinginan pengguna.

Tizen Store

Layaknya iOS yang memiliki App Store, Android dengan Google Play Store, Tizen juga memiliki toko aplikasi sendiri yang diberi nama Tizen Store.

Di Tizen Store, kamu bisa menemukan beragam aplikasi dengan kategori seperti game, hiburan, finansial, edukasi, kesehatan, anak-anak, gaya hidup, musik, video, dan masih banyak lagi tentunya. Kamu tinggal pilih mau aplikasi yang gratis atau berbayar.

Selain itu, Tizen Store juga dilengkapi dengan manajemen aplikasi, ulasan pengguna, dan statistik unduhan yang bisa memperlihatkan kualitas dari sebuah aplikasi.

50% Perangkat Samsung akan Segera Menggunakan Tizen OS

Saat di CES 2015 kemarin, Samsung Electronic mengatakan bahwa seluruh perangkat buatan mereka akan menggunakan Tizen pada 5 tahun mendatang tepatnya pada tahun 2020. Selain itu, mereka juga menargetkan bahwa setidaknya 50% perangkat mereka sudah menjalan OS terbaru mereka di tahun 2017.

Mereka juga menambahkan bahawa akan memperkuat lagi platform Tizen. Memang belum bisa secara langsung meninggalkan Android, OS yang selama ini telah membesarkan nama mereka. Namun, di tengah era keterbukaan dan konektivitas pada saat ini, menggunakan OS milik sendiri tentu menjadikan mereka berdiri di atas kaki sendiri dan tidak lagi harus mengikuti aturan-aturan Google.

Kelebihan

• Merupakan sistem operasi yang bersifat open source dan diklaim lebih mudah dikembangkan dibanding Android, karena basis dari Tizen OS berasal dari Linux.
• Tidak hanya tersedia untuk smartphone saja, Tizen OS ini juga mendukung untuk perangkat seperti smartwatch, smart TV, dan lain sebagainya.
• Mendukung HTML5, yang mana HTML5 ini merupakan platform untuk PC sehingga ketika membuka web berbasis desktop dapat dengan mudah dan memiliki tampilan yang mirip dengan tampilan versi desktop.
• Mendukung bahasa pemrograman lain seperti PHP, CSS, JavaScript, MySQL, C dan C++, Native, dan lain sebagainya.
• Mampu menjalankan aplikasi-aplikasi berbasis Android.

Kekurangan

• Belum digunakan secara merata, hanya di beberapa produk dari Samsung.
• Bisa dibilang belum memiliki ciri khas, karena tidak jauh beda dengan tampilan Android.
• Masih sedikit pengembang aplikasi di Tizen OS.
• Belum se-stabil Android, karena masih dalam tahap pengembangan.

Baca juga:

• Manfaat Menyimpan Data Menggunakan Layanan Penyimpanan Cloud

Nah, itulah ulasan singkat mengenai Tizen OS, OS yang digadang-gadang akan mampu menyaingi Android. Apakah kamu sudah pernah mencobanya? Bagikan di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat.