in

Termasuk Path, Inilah Aplikasi Media Sosial Gagal yang Terancam Punah

Dalam persaingan bisnis, khususnya bisnis aplikasi media sosial, akan selalu ada aplikasi media sosial sukses dan aplikasi media sosial gagal.

Apa maksud dari aplikasi media sosial gagal?

Adalah aplikasi yang kurang menarik minat para penggunanya, sehingga aplikasi tersebut tidak bisa berbicara banyak dalam persaingan bisnis.

Jika aplikasi media sosial sukses banyak diminati para pengguna dan berpeluang besar meraih kejayaan.

Maka aplikasi media sosial gagal justru sebaliknya, di mana aplikasi tersebut terancam kehilangan pengguna dan berakhir dengan kepunahan.

Inilah Aplikasi Media Sosial Gagal

Berikut ini akan disebutkan beberapa nama aplikasi media sosial gagal. Dan beberapa aplikasi tersebut, sampai saat ini masih ada yang beroperasi dan adapula yang terancam kepunahan.

Berikut ini, nama-nama aplikasi yang dimaksud:

1. Path

Aplikasi Media Sosial Gagal
Gambar: Blog Path

Path termasuk aplikasi media sosial gagal, karena Path tidak bisa mempertahankan ketenarannya, dan justru termakan oleh perkembangan zaman.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara memberikan komentar terkait tutupnya aplikasi media sosial Path.

BacaKabar Terbaru, Aplikasi Path Dikabarkan Menyerah dan Akan Segera Ditutup

Namanya bisnis, ada kompetisi. Kalau dia menyerah ya sudah. Biar bagaimanapun semua yang namanya messaging system, medsos, selalu mengikuti dinamika masyarakat maunya apa.

Selain komentar di atas, Menteri Rudiantara juga mengatakan, jika penyebab Path gagal dikarenakan mereka tidak memiliki fitur-fitur baru.

Pernyataan Menteri Rudiantara sangat tepat sekali, jika Path berani memunculkan fitur baru beberapa tahun yang lalu, mungkin mereka tidak akan sampai tutup seperti sekarang ini.

2. Google+

Aplikasi Media Sosial Gagal
Gambar: Play Store

Ketika meluncur pada tahun 2011, kehadiran Google+ diprediksi kuat bisa menjadi pesaing, sekaligus pembunuh Facebook.

Namun, menurut laporan Stone Temple Consulting pada April 2015, pengguna aktif Google+ justru memprihatinkan.

Berdasarkan laporan Stone Temple Consulting, jumlah pengguna Google+ hanya mencapai 100 juta pengguna, dan yang rutin mengunggah konten itu pun hanya sekitar 3,5 juta pengguna.

BacaRiwayat Google Plus Akan Segera Berakhir? Ini Faktanya

Coba bandingkan dengan Facebook. Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg pada tahun 2004 itu, kabarnya memiliki 2 miliar pengguna di tahun 2017.

Jika Google tidak membuat inovasi baru pada Google+, maka bisa saja aplikasi media sosial buatan mereka itu akan tutup, sebagaimana Path menutup aplikasinya.

3. Gab

Aplikasi Media Sosial Gagal
Gambar: Gab.ai

Didirikan Andrew Torba pada tahun 2016, Gab menjadi salah satu aplikasi media sosial gagal, karena gaungnya tak sampai terdengar ke negara lain.

Selain alasan di atas, ketidakhadiran Gab atau tidak adanya aplikasi Gab di Play Store dan App Store juga menjadi alasan utama.

Mengapa Gab tidak memiliki aplikasi?

Gab sebenarnya memiliki aplikasi. Hanya saja, aplikasi yang mereka buat harus tertolak, karena pihak Gab mendukung konten yang berbau kebencian, rasialis, hingga konspirasi.

Berkat keanehannya itu, Gab dijuluki “Twitter for Racists” oleh penggunanya yang kebanyakan berasal dari Amerika Serikat.

Adapun untuk mengakses media sosial yang satu ini, maka para pengguna hanya bisa bergantung pada situs web-nya di Gab.ai.

Kabar Terbaru Path

Pemberitahuan perihal ditutupnya aplikasi Path, akhirnya resmi diumumkan oleh manajemen Path pada Senin (17/9).

Dalam pengumuman tersebut, pihak Path telah merilis ketentuan penggunaan Path untuk para penggunanya.

Berikut rilis yang dibuat oleh Path:

17 September 2018 Pemberitahuan penghentian layanan Path
1 Oktober 2018 Tidak dapat memperbarui aplikasi Path
18 Oktober 2018 Tidak dapat mengakses Path
15 November 2018 Layanan pelanggan resmi ditutup

Selain membuat rilis tentang ketentuan penggunaan Path, aplikasi yang didirikan Dave Morin itu juga membuat panduan backup data untuk para pengguna.

Untuk mengetahui secara lengkap, bagaimana cara backup data di Path, Anda bisa mengunjungi laman resmi Path.

Kesimpulan

Dari ketiga aplikasi media sosial yang sudah disebutkan di atas, Google+ masih jauh lebih baik dari Path dan Gab.

Meski jauh lebih baik, tentu Google+ tetap harus berbenah, karena apabila mereka tidak berbenah, bisa saja Google+ bernasib sama seperti Path.

Baca: Inilah 6 Aplikasi Media Sosial Buatan Indonesia

Intinya, jika ingin aplikasi media sosial digandrungi para pengguna, yang namanya fitur-fitur baru harus sering-sering diluncurkan agar tidak kalah saing.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0