in

Bandung Food Smart City Wujudkan Gaya Hidup Bebas Sampah Makanan

Program Bandung food smart city

Kota Bandung patut mendapatkan apresiasi dan menjadi contoh untuk daerah lain di Indonesia karena masuk dalam jajaran 50 besar sebagai kota pintar atau smart city tingkat dunia. Melalui Bandung Food Smart City diharapkan akan mewujudkan gaya hidup masyarakat dengan bebas sampah makanan.

Konsep kota cerdas (Smart City) awal mulanya diperkenalkan oleh IBM yang merupakan salah satu perusahaan komputer di Amerika. Tujuannya untuk mengintegrasikan beberapa instrumen agar saling berhubungan dan berfungsi dengan cerdas.

Beberapa fitur smart city yang digunakan diantaranya adalah :

  • Smart Energy
  • Smart Mobility
  • Smart Water
  • Smart Public Service
  • Smart Buildings
  • Smart Data Center
Konsep smart city
Image : http://sim.ciptakarya.pu.go.id

Kota Bandung sendiri mendapatkan peringkat ke 28 dan menjadikan kota kembang ini satu-satunya daerah di Indonesia yang mendapatkan predikat smart city mengalahkan kota-kota besar lain di dunia.

Top 50 Smart City Government ini dirilis pada 31/3/2021 berdasarkan hasil studi dari Eden Strategy Institute yang merupakan sebuah firma konsultan strategi di Singapura yang berfokus pada inovasi sistem bisnis berkelanjutan.

Eden Strategy Institute menilai dan memberikan evaluasi lebih dari 230 kota di dunia dengan menghadirkan pemerintah kota sebagai pendukung informasi serta laporan hasil program untuk pengembangan kota pintar di daerahnya.

Singapura sendiri menjadi kota di peringkat teratas untuk gelar smart city, disusul oleh kota Seoul (Korea selatan), London (Inggris), Barcelona (Spanyol), dan Helsinki (Finlandia).

Predikat kota Bandung sebagai smart city ini diharapkan akan mampu bersinergi dengan beberapa layanan sektor publik dan swasta untuk menggunakan solusi dan data digital dengan mempertimbangkan kepercayaan masyarakat.

Gerakan Bandung Food Smart City

Bandung adalah kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat. Selain sebagai kota tujuan wisata, kota Bandung juga memiliki banyak tempat kuliner dengan berbagai menu dan cita rasa yang sangat menggoda bagi wisatawan ataupun penduduk lokal.

Dengan beragamnya tempat kuliner dan kurang bijaknya masyarakat mengenai sampah makanan akan menimbulkan masalah tersendiri dikemudian hari.

Program Bandung Food smart city dilatar belakangi kekhawatiran yang disebabkan oleh peningkatan serta penumpukan sampah makanan yang sangat signifikan. Sampah makanan ini tentunya berdampak bagi lingkungan, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya.

Gerakan Bandung Food smart city akan melengkapi predikat kota kembang sebagai kota Cerdas pangan untuk lebih meningkatkan kesadaran kepada masyarakat akan bahaya sampah sisa makanan (food waste).

Perlu diketahui, sisa makanan dan limbah di tempat pembuangan ini dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim.

Di samping keberhasilan penerapan solusi teknologi. pentingnya strategi, fokus SDM, kebijakan, ekosistem termasuk gaya hidup bebas sampah makanan yang akan menentukan keberhasilan dan efektivitas yang diterapkan di kota pintar.

Apa Penyebab Utama Penumpukan Sampah Makanan?

food lost and wate
Barilla Center

Sebagai informasi. Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia sebagai negara penghasil food waste atau limbah makanan dengan membuang 300 kg per orang per tahun. Sedangkan peringkat pertama adalah negara Saudi Arabia.

Secara global, 1/3 pangan yang diproduksi untuk konsumsi ternyata hilang karena tercecer atau disebut food loss. Selain food loss, ada juga makanan yang terbuang mubazir menjadi limbah (food waste) dengan jumlah yang sangat besar.

Food waste atau limbah makanan melimpah disebabkan oleh perilaku atau budaya masyarakat Indonesia masih belum memiliki sikap bijak dan konsisten dalam membuang sampah, utamanya sampah makanan.

Pemerintah daerah khususnya kota Bandung diharuskan berpikir cepat untuk menemukan solusi melalui berbagai cara. Salah satunya adalah gerakan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih termotivasi untuk mengurangi sampah makanan.

Saat ini pihak pemerintah sudah menjalin kerja sama dengan CDM Smith untuk memproduksi sistem pendaur ulang sampah, yaitu “Advanced Solid Waste Management Systems” untuk mengurangi timbunan sampah di Indonesia.

Dengan sosialisasi program Bandung Food smart city diharapkan dapat mengedukasi seluruh lapisan masyarakat agar bijak megelola sampah makanan

Zero Waste Cooking, Trend Memasak Efisien dan Ramah Lingkungan

Bandung Food Smart City
thezerowastekitchen.ca

Pengertian zero waste cooking adalah kegiatan memasak dengan menerapkan gaya hidup nol sampah. Artinya, berusaha sebisa mungkin untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan dari proses masak memasak.

Semisal ada yang harus dibuang, itu karena bagian makanan tersebut memang sama sekali tidak dapat di konsumsi.

Bukan hanya sampah makanan saja yang di minimalisir, tetapi sampah apapun yang dihasilkan dalam proses masak memasak juga harus dikurangi, contohnya sampah dari plastik pembungkus makanan.

Dalam konsep zero waste cooking ini masyarakat juga harus terbiasa untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dengan 3R yaitu:

  • Reuse (pakai ulang)
  • Recycle, (daur ulang)
  • Reduse (mengurangi)

Suksekan gerakan Bandung food smart city dengan memulai kesadaran pada diri sendiri dan lingkungan terdekat Anda dengan menerapkan 3R.

Reduce dapat dilakukan dengan menggunakan tas belanja reusable, tujuannya untuk mengurangi penggunaan plastik pada saat berbelanja bahan makanan.

Sebagai contoh lain adalah tidak berbelanja bahan makanan secara berlebihan untuk mencegah sampah makanan yang nantinya justru akan terbuang percuma.

Reuse dapat dilakukan dengan cara menggunakan kembali bahan makanan yang masih layak digunakan, dapat berupa bumbu atau bahan makanan sayuran yang tersisa di almari es.

Recycle dapat diterapkan dengan cara mengolah sisa-sisa makanan menjadi sampah organik yang berguna untuk lingkungan sekitar sebagai pupuk kompos.

Aabila semua masyarakat memahami 3R maka akan berdampak pada berkurangnya sampah. Zero waste cooking ini juga dianggap mampu mengubah gaya hidup sehat bebas sampah makanan.

Manfaat Besar Gerakan Zero Waste Kitchen

1. Dampak Baik Pada Lingkungan

Gerakan zero waste kitchen tentunya akan berdampak baik pada lingkungan sekitar untuk mengurangi jumlah sampah hingga 45% setiap orang per hari.

Pengurangan sampah setiap hari dalam jumlah besar tentu akan memberi dampak positif terhadap lingkungan. Dengan minim sampah berarti akan ikut membantu mengurai meluapnya tempat pembuangan akhir.

Dengan minimnya jumlah sampah dampak dari krisis iklim juga akan berkurang. Sekitar 42% dari penyebab emisi gas rumah kaca adalah produksi dan penggunaan barang, termasuk sampah makanan.

Dengan sadar akan 3R, mengurangi, menggunakan kembali serta mendaur ulang makanan akan turut serta mengurangi emisi karbon.

2. Membangun komunitas Sosial

Beberapa kegiatan yang berfokus pada gerakan zero waste kitchen akan membentuk komunitas sosial dengan mendistribusikan kembali barang yang berguna untuk mereka yang membutuhkan.

3. Sampah Bermanfaat untuk ekonomi

Zero waste kitchen akan membantu mewujdukan sistem ekonomi melingkar (circular economy), sebab limbah makanan yang dihasilkan satu orang dapat menjadi sesuatu yang berguna.

Sesuatu barang yang dianggap sebagai sampah dapat digunakan berulang, sehingga dapat memunculkan peluang usaha baru yang bergerak dibidang daur ulang (recycle), penggunaan kembali (reuse), atau produksi ulang (remanufacture).

4. Gaya hidup sehat

Zero waste kitchen akan menciptakan gaya hidup sehat karena dapat mengurangi limbah berbahaya dan memungkinkan terhindari dari berbagai penyakit serius yang diakibatkan oleh limbah atau sampah.

5. Gaya hidup hemat dan minimalis

Dengan gerakan zero waste food seseorang dapat hidup dengan lebih hemat serta mengatur keuangan lebih terperinci, membatasi pengeluaran untuk belanja makanan hanya yang di butuhkan saja.

Melalui program Bandung Food Smart City akan terwujud gaya hidup sehat bebas sampah makanan. Gerakan ini sangat bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga tercinta, lingkungan dan bumi tempat kita berpijak.

Mewujudkan Bandung Sebagai Kota Cerdas Pangan

kota bandung smart city
ebtke.esdm.go.id

Food waste yang berasal dari berbagai sentra kuliner yang tersebar di kota Bandung memiliki andil paling besar dalam menyumbang sampah organik ini.

Untuk mewujudkan Bandung sebagai kota cerdas pangan pemerintah kota Bandung melakukan berbagai sosialisasi kepada masyarakat untuk meminimalisir sampah makanan.

Kegiatan ini termasuk sosialisasi kepada pelaku UMKM pada sektor kuliner yang turut serta berkontribusi pada pendapatan asli daerah kota Bandung.

Pemerintah Kota Bandung juga melakukan Riset Produksi dan Komsumsi Pangan dengan para ahli dan akademisi diantaranya Rikolto Indonesia dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katholik Parahyangan Bandung.

Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana pentingnya gaya hidup bebas sampah makanan melalui game, lomba menulis artikel ilmiah, video lomba jingle tingkat SMP/SMA, serta lomba menulis blog untuk umum.

Program Bandung Food Smart City merupakan langkah positif untuk memberikan pengertian dan kesadaran kepada masyarakat demi mewujudkan kota cerdas pangan.

Semoga dapat menjadi contoh dan panutan untuk daerah dan kota lain di Indonesia.

Author ganisebastian

Menulis dari berbagai pengalaman pribadi dan bisa dipertanggung jawabkan, jika bermanfaat bagi Anda silahkan share.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0