OVO adalah layanan pembayaran atau dompet digital yang dikelola oleh PT Visionet Internasional. Seperti yang dilansir dari CNBC Indonesia, OVO awalnya hanyalah aplikasi yang mengelola poin hasil belanja di pusat perbelanjaan milik Lippo Group.
Namun, perlahan OVO mulai menjadi perusahaan finansial teknologi setelah di tahun 2017 mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia untuk menghadirkan layanan dompet digital. Setelah itu, OVO pun mendapatkan suntikan dana dari Grab dan juga Tokopedia agar bisa semakin memperluas pasarnya di Indonesia.
Baca juga: Startup Digital Indonesia Butuh Banyak Investor dan Dukungan Pemerintah
Perjalanan OVO Mengesankan
Meski bergerak di bidang pembayaran digital, perjalanan OVO sangatlah mengesankan karena mereka berhasil menjadi dompet digital kedua terlaris di Indonesia versi iPrice. Selain itu, yang tak kalah mengesankan adalah OVO berhasil menjadi unicorn kelima asal Indonesia.
Ketika menjadi unicorn pun, valuasi OVO tidak berada di posisi buncit, melainkan berada di posisi ketiga menggeser dua unicorn sebelumnya, yaitu Bukalapak dan Traveloka.
Posisi OVO sebagai dompet digital:
1. GoPay | 6. Go Mobile by CIMB |
2. OVO | 7. I Saku (Uangku) |
3. DANA | 8. Sakuku |
4. Link Aja | 9. Doku |
5. Jenius | 10. Paytren |
Posisi OVO sebagai unicorn RI:
Gojek | 10 miliar dolar AS atau Rp140 triliun |
Tokopedia | 7 miliar dolar AS atau Rp98 triliun |
OVO | 2,9 miliar dolar AS atau Rp40,6 triliun |
Bukalapak | 2,5 miliar dolar AS atau Rp35,3 triliun |
Traveloka | 2 miliar dolar AS atau Rp18 triliun |
Baca juga: Sudah Memenuhi Syarat, OVO Resmi Jadi Unicorn Kelima Indonesia?
Top Up OVO Tidak Bisa Melalui Alfamart Lagi
Setelah memutuskan untuk memberlakukan biaya transfer bank sebesar Rp2.500. Kali ini pihak OVO kembali mengeluarkan keputusan baru yang tak kalah penting yang sudah seharusnya untuk diketahui oleh para pengguna layananan dompet digital terlaris kedua di Indonesia tersebut.
Jadi, keputusan terbaru yang dikeluarkan oleh pihak OVO adalah mereka akan memberhentikan layanan top up saldo melalui Alfamart pada 13 November 2019 seperti yang dikutip dari Nextren. Itu artinya, mulai besok para pengguna OVO sudah tidak bisa mengisi saldonya melalui Alfamart. Meski memberhentikan satu layanannya, layanan lain yang dimiliki OVO masih tetap bisa digunakan.
Baca juga: Duh, OVO Akan Kenakan Biaya Transfer Bank ke Para Pengguna
Jadi, diberhentikannya layanan top up melalui Alfamart ini adalah keputusan kedua yang diambil oleh OVO yang tentunya sedikit mengecewakan para penggunanya. Namun, jika melihat tingkat kekecewaan dari para pengguna, tentu tingkat kekecewaan diberlakukannya biaya transfer jauh lebih tinggi dibandingkan diberhentikannya layanan top up melalui Alfamart.
Komentar
Loading…