in

Cara Investasi Ethereum? Bagaimana Prospeknya di Masa Depan?

Investasi Ethereum

Mata uang kripto yang diciptakan melalui teknologi blockchain mulai semakin dikenal di Indonesia. Cara investasi Ethereum, Bitcoin dan cryptocurrency lain pun mulai ramai dibahas para netizen Indonesia.

Sayangnya, informasi mengenai investasi cryptocurrency ini terhitung agak terlambat masuk ke Indonesia. Sehingga saat orang mulai ingin investasi Bitcoin, misalnya, harga 1 BTC sudah mencapai di atas 200 juta rupiah.

Tingginya harga entry ini menyebabkan pertumbuhan harga Bitcoin melambat. Pada saat tulisan ini dibuat, Bitcoin hanya mampu tumbuh 3,11 % dalam sepekan.

Bagi Anda yang ingin berinvestasi pada industri cryptocurrency tapi terkendala biaya entry yang tinggi, Anda dapat mempertimbangkan Ethereum (ETH). Di pekan yang sama, Ethereum (ETH) mampu bertumbuh hingga 20,96%.

Selain itu, harga entry Ethereum masih bisa terjangkau oleh pemula. Satu Ethereum (ETH) saat ini senilai dengan 460 USD atau setara 6,44 juta rupiah. Prospektif bukan?

Artikel ini akan membantu Anda untuk memahami sebelum investasi Ethereum (ETH). Termasuk apa itu Ethereum, sejarah, dan mengapa Anda sebaiknya memilih investasi ini, serra bagaimana cara memulai investasi Ethereum (ETH).

Ether dan Ethereum

Sebelum berinvestasi di Ethereum, Anda perlu tahu sebuah salah kaprah yang banyak dilakukan orang. Yaitu perbedaan Ether dan Ethereum.

Orang banyak mengira bahwa Ethereum adalah nama mata uang kripto, padahal bukan. Ether adalah nama mata uang kripto yang dimaksud.

Lalu apa itu Ethereum?

Ethereum adalah sebuah platform yang menggunakan teknologi blockchain dan dengannya dibangunlah Ether sebagai cryptocurrency yang mentenagai Ethereum.

Namun, kesalahpahaman ini nampaknya telah menyebar dengan masif. Sehingga, bahkan situs CoinMarketCap.com, yang menjadi rujukan banyak investor uang kripto, menggunakan Ethereum sebagai istilah mata uang.

Sejarah Ethereum: Ethereum vs Bitcoin

Sejarah Ethereum berawal dari keterbatasan Bitcoin yang hanya memiliki fungsi sebagai cryptocurrency dan alat pertukaran di dunia digital.

Padahal menurut founder-nya, Vitalik Buterin, teknologi blockchain beserta mata uang kripto memiliki banyak kemungkinan yang dapat dikembangkan.

Buterin pun mencoba untuk membangun sebuah Decentralized App (DApp) yang menggunakan basis Bitcoin. Kemudian ia menyadari bahwa Bitcoin dengan kecepatan 7 transaksi per detik tak akan mampu mengadopsi itu.

Kecepatan transaksi Bitcoin memang sejak lama menjadi masalah. Apalagi di era di mana VISA saja bisa mengakomodir 15.000 transaksi per detik.

Meski VISA menggunakan model centralized sehingga tidak perlu memvalidasi ledger publik, tapi 7 transaksi per detik termasuk terlalu lambat.

Di penghujung 2013, Buterin mempublikasikan paper tentang teknis, protokol, dan arsitektur Ethereum. Delapan bulan setelah itu, di Agustus 2014, ICO (Initial Coin Offering) Ethereum sukses menggalang dana hingga 16 juta USD.

Proses pengembangan Ethereum pun mencapai milestone baru dengan koin pertama ditambang pada Juli 2015. Mata uang kripto baru pun muncul dengan nama Ether (ETH).

Dengan pondasi pada smart contract yang menggunakan teknologi blockchain, Ethereum dengan segera menjadi primadona pasar.

Kelebihan Ethereum

Di industri cryptocurrency, Bitcoin sering dianggap sebagai digital gold karena fungsinya sebagai store of value. Adapun untuk transaksi, menggunakan Bitcoin akan jauh dari efisien.

Ethereum menjawab kebutuhan tersebut. Karena ia merupakan sebuah programmable blockchain, Ethereum memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan Bitcoin.

Kecepatan Transaksi Ethereum Lebih Tinggi

Ethereum mampu mengakomodir jumlah transaksi yang lebih banyak dibandingkan Bitcoin.

Jika kecepatan transaksi Bitcoin adalah 7 transaksi per detik, sedangkan Ethereum mampu mengakomodir 2x lipatnya.

Hanya butuh beberapa detik untuk menambahkan blok baru dalam blockchain Ethereum. Sedangkan blockchain Bitcoin membutuhkan waktu lebih kurang 10 menit untuk menambahkan jumlah blok yang sama.

Saat ini, Ethereum telah melakukan migrasi dari sistem PoW (Proof of Work) ke PoS (Proof of Stake). Migrasi Ethereum dari sistem PoW ke PoS meningkatkan kemungkinan transaksi yang jauh lebih besar lagi.

Penambangan Ethereum Hemat Energi

Sejak 2018, Ethereum telah melakukan proses migrasi ke PoS dari sebelumnya PoW.

Sederhananya, PoW membutuhkan komputer untuk menyelesaikan sebuah puzzle kriptografis dalam proses mining uang kripto. Pihak yang berhasil menyelesaikan puzzle tersebut akan diganjar koin.

Sedangkan PoS menggunakan validator tanpa harus menyelesaikan puzzle kriptografis. Karena itu kebutuhan listrik dan dan sumber daya dapat dikurangi sehingga membuatnya hemat energi.

Implikasi Penggunaan Cryptocurrency yang Lebih Luas

Fungsi Bitcoin saat ini hanya sebagai alat investasi dan pembayaran. Itu pun menjadi kurang efektif dengan kecepatan penambahan blok yang mencapai 10 menit per blok.

Sedangkan Ethereum merupakan sebuah platform program yang terdesentralisasi. Sehingga selain untuk pembayaran, penggunaanya menjadi jauh lebih luar.

Platform Ethereum memungkinkan munculnya Decentralized App (DApp) dan Decentralized Finance (Defi).

Konsep smart contract (kontrak cerdas) dalam platform ini dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang. Termasuk pembiayaan, pembayaran, periklanan, dan banyak lagi.

Faktanya, banyak cryptocurrency baru yang dibangun di atas pondasi platform Ethereum ini. Baik yang berupa original cryptocurrency ataupun token DeFi yang dapat diperjualbelikan.

Prospek Investasi Ethereum di Masa Depan

Saat koin pertama Ethereum diperdagangkan, orang menghargainya hanya 2,22 USD. Itu pun turun 0,68 USD pada hari ke-5 ia didaftarkan pada bursa Kraken Exchange.

Namun, saat ini, nilai 1 ETH mencapai 449,15 USD, alias naik 200 kali lipat (20.000%) dari nilai awal.

Kapitalisasi pasar Ethereum saat pertama kali muncul hanya sebesar 18 juta USD. Sedangkan market capitalization Bitcoin sudah mencapai 140 juta USD atau hampir 10x lipatnya.

Saat ini, market capitalization Ethereum mencapai 50 miliar USD. Sedangkan kapitalisasi pasar Bitcoin adalah sedikit di bawah 300 miliar USD. Yang berarti kapitalisasi Bitcoin tinggal 6x lipat saja dari Ethereum.

Sebagai sebuah platform smart contract, berbagai pengakuan terhadap Ethereum sebagai platform blockchain tampak tak terbendung.

Juli 2019, Samsung meluncurkan software kit untuk pengembang Ethereum dan membuat smartphone Samsung langsung memiliki built-in wallet. Tak ketinggalan, IOS, Android, dan Microsoft pun menuju ke arah yang sama.

Microsoft bahkan sudah meluncurkan Azure Blockchain Tokens yang memungkinkan perusahaan untuk menerbitkan token mereka sendiri di platform Ethereum.

Investasi Ethereum

Semester pertama 2020 memunculkan booming DeFi yang melonjakkan volume transaksi ETH hingga 67%. Sampai saat ini, sudah lebih dari 2000 Decentralized Applications yang berjalan di platform Ethereum.

Melihat kemungkinan penggunaan yang tak terbatas, prospek Ethereum akan sangat cerah ke depannya. Jika Anda tertarik untuk berinvestasi di industri cryptocurrency, Ethereum dapat menjadi pilihan yang paling tepat.

Tahap dalam Berinvestasi Ethereum

Investasi Ethereum membutuhkan tahap yang sama dengan investasi cryptocurrency lainnya. Untuk lebih jelas, inilah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mulai berinvestasi di Ethereum.

Membuat Dompet Ethereum (Ethereum Wallet)

Ada banyak yang menyediakan layanan dompet ETH. Dan karena dompet ETH juga merupakan sebuah programmable blockchain, Anda bisa menggunakannya untuk menyimpan uang kripto lainnya.

Umumnya ada 4 jenis wallet yang tersedia:

  1. dompet fisik berupa hardware yang sudah built-in Ethereum wallet;
  2. aplikasi mobile;
  3. dompet berbasis web yang dapat diakses dengan web browser; dan
  4. desktop software

Membuat dompet Ethereum berbasis web adalah gratis, Anda tidak akan dikenakan biaya apapun (kecuali membeli perangkat keras).

Namun, penyedia dompet berbasis aplikasi atau software biasanya mengenakan biaya transaksi yang sangat kecil untuk operasional.

Membeli Koin Ethereum

Anda dapat membeli koin Ethereum menggunakan beberapa cara. Mulai dari membeli langsung ke orang yang Anda kenal atau melalui platform Exchange.

Biasanya penyedia dompet Ethereum juga sudah menyediakan cara untuk membeli. Anda dapat mengikuti petunjuk yang mereka sediakan.

Meski harga 1 ETH saat ini setara 6,3 juta rupiah, Anda tak perlu khawatir karena Anda dapat membeli fraksi Ether. Uang kripto ini sendiri bisa dipecah hingga 18 digit desimal di belakang koma.

Cara Mendapatkan Koin Uang Kripto tanpa Membeli

Berbeda dengan Bitcoin, tak ada cara untuk mendapatkannya tanpa melakukan mining atau bertransaksi dengan currency Bitcoin.

Namun, karena Ethereum merupakan programmable blockchain, Anda bisa saja mendapatkannya tanpa harus membeli.

Salah satunya dengan memanfaatkan platform periklanan online yang dibangun di atas pondasi Ethereum.

Vidy, Cara Cerdas Menggunakan Platform Ethereum

Seperti sudah disinggung sebelumnya, konsep smart contract dari Ethereum memungkinkan implikasi penggunaan yang sangat luas. Termasuk menciptakan crypto asset baru dengan sistem mining yang unik.

VidyCoin merupakan salah satu crypto asset baru yang dibangun dengan konsep kontrak cerdas dari Ethereum. Bisa dibilang bahwa Vidy merupakan bagian dari Ethereum.

Mata uang kripto ini merupakan sebuah token yang digunakan untuk sebuah interactive video ads dengan menggunakan NLP protocol.

Investasi Ethereum
Sumber : https://vogue.sg/vidy-coin-cryptocurrency-mine-earn-currency-watch-video-singapore-vogue-foundation/

Dengan protokol ini, publisher dapat menyisipkan iklan yang kontekstual, sesuai dengan apa yang sedang dicari oleh pengguna. Ini meningkatkan efektifitas CTR mencapai 40%.

Untuk menerapkan hal ini, teknologi Vidy menyisipkan 3 layer sekaligus dalam video iklan yang di-embed.

  1. Application Layer
  2. Data Layer
  3. Consensus Layer

Layer terakhir ini (consensus layer) memungkinkan Vidy untuk membuat sebuah public ledger yang memverifikasi transaksi dan kepemilikan VidyCoin.

A picture containing text Description automatically generated

VidyCoin ini diberikan kepada publisher maupun user yang diambil dari kepemilikan oleh advertiser. Semua ini terjadi secara otomatis dan terprogram dengan teknologi kontrak cerdas dari Ethereum.

Seperti halnya teknologi blockchain lainnya, catatan ini bersifat terdesentralisasi dan immutable. Sehingga publisher, user, maupun advertiser tak perlu khawatir adanya fraud pada kontrak tersebut.

Kesimpulan

Teknologi blockchain dengan desentralisasinya akan menjadi sebuah standar teknologi di masa mendatang. Cryptocurrency telah membuktikannya dan berhasil memiliki kapitalisasi pasar hingga 456 miliar USD.

Ethereum sebagai platform yang menerapkan teknologi blockchain dengan smart contract memiliki penerapan yang tidak terbatas. Prospek investasi Ethereum di masa mendatang akan sangat cerah seiring banyak pihak mulai ikut mengembangkannya.

VidyCoin sebagai bagian dari Ethereum menerapkan kontrak cerdas dalam bidang periklanan digital. Ia memberikan profit sharing berupa reward bagi user dan publisher serta benefit periklanan yang besar untuk advertiser.

Seiring konsep video ads revolusionernya yang semakin diterima, VidyCoin dapat menjadi cara investasi Ethereum termudah.

Author Jesica Putri

Global Internet Marketing Network, Share internet marketing untuk perusahaan UMKM, Official Editor di Klik Mania dan Bisanego.com"

Komentar

Tulis Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0