in

Cek Fakta : Mengapa Instalasi Kabel listrik di Indonesia Masih Semrawut

Kota-kota modern di sebagian negara maju sudah dirancang dengan baik, termasuk merancang saluran bawah tanah (gorong-gorong). Selain berfungsi untuk pembuangan air, gorong-gorong juga memudahkan untuk instalasi kabel-kabel. Tidak hanya kabel listrik saja, tetapi juga telepon, televisi, internet (fiber optic), dan lain-lain. Lantas bagaimana Instalasi Kabel listrik di Indonesia?

Dibanyak negara yang sudah maju, desain kotanya sudah sangat tertata, mereka menggunakan saluran bawah tanah untuk beragam utilitas publik seperti drainase, perpipaan dan jaringan listrik kota.

Kabel-kabel tersebut ditanam di bawah tanah, sehingga tidak ada lagi tiang dan kabel terlihat di luar. Namun masih ada juga negara-negara yang menggunakan tiang dan kabel seperti halnya di Indonesia.

Sebelum mengulas lebih lanjut, terdapat 2 jenis penghantar listrik, yaitu penghantar menggunakan saluran udara (overhead line conductor) dan penghantar yang menggunakan isolasi atau biasa disebut saluran kabel.

Masing-masing jenis penghantar listrik tersebut bisa digunakan untuk level tegangan rendah (380V/220V), menengah (20kV), tinggi (150kV), dan ekstra tinggi (500kV).

Sehingga terdapat istilah :

  • Saluran udara tegangan menengah (SUTM)
  • Saluran udara tegangan tinggi (SUTT)
  • Saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET),
  • Saluran kabel tegangan rendah (SKTR)
  • Saluran kabel tegangan menengah (SKTM)
  • Saluran kabel tegangan tinggi (SKTT)

Di Indonesia sendiri, kabel listrik tegangan menengah(20kV) dan tinggi(500kV/lebih) kebanyakan tidak ditanam dalam tanah. melainkan di instal di atas tanah dengan menggunakan tiang.

Nah  pertanyaannya, mengapa kabel listrik di Indonesia semrawut dan tak disalurkan bawah tanah saja?

KABEL PLN SEMRAWUT

Kabel semrawut diatas bukan kabel listrik milik PLN. Melainkan kabel telekomunikasi berbagai provider, seperti jaringan internet yang menggunakan kabel fiber optik

Penanaman kabel listrik di dalam tanah lebih karena biaya dan faktor kerumitan. Butuh biaya yang sangat mahal untuk perpindahan instalasi dan biaya operasional penanamannya.

Padahal, sebenarnya kita tahu bahwa penanaman kabel listrik di dalam tanah bisa lebih aman dan rapi. Sehingga mengurangi resiko gangguan listrik akibat kontak langsung dengan hewan dan tumbuhan.

Dilangsir dari Quora, banyak fungsi dari tiap tiap konstruksi kelistrikan yang dibangun. Semua memiliki keunggulan dan kerugian masing masing.

Saluran terbuka ( dengan tiang )

Keunggulan :

Pembangunan konstruksi nya yang lebih murah dibandingkan bawah tanah.Selain itu gangguan mudah terdeteksi, karena lebih mudah terlihat.

Kekurangan :

  • Kehandalan yang minim, banyak faktor yang mengganggu distribusi listrik ke konsumen. Seperti pohon, layang layang, hewan, petir, dan hal – hal yang mempengaruhi jaringan distribusi terganggu.
  • Tidak ringkas, segala keruwetan membuat mata tidak nyaman melihatnya.

Saluran bawah tanah

Saluran listrik bawah tanah
Saluran listrik bawah tanah

Keunggulan :

  • Mengutamakan estetika, kenyamanan enak dipandang mata. Saluran bawah tanah ini bisanya banyak ditemui di kota metropolitan, dan perumahan tertentu.
  • Selain estetika, faktor keamanan dan kehandalan menjadi kelebihan. Tidak seperti saluran terbuka yang mudah terganggu karena faktor luar.

Kekurangan

  • Material mahal, (tergantung bahan inti, alumunium atau tembaga) untuk membangunnya juga agak rumit.
  •  Butuh biaya yang mahal untuk perpindahan instalasi dan biaya operasional penanamannya.

Bukan hanya di negara Indonesia saja yang instalasi kabel listriknya semrawut, masih banyak negara-negara yang belum sepenuhnya menerapkan penggunaan kabel bawah tanah.

Seperti negara India, atau negara-negara Asia lain.

india electricity

Sebenarnya kota-koya besar seperti Jakarta, Surabaya, kota Batam sudah menerapkan penggunaan kabel bawah tanah atau Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM).

Lantas, kenapa tidak dibuat bawah tanah semua saja, kan enak jalanan kita jadi rapi dan tidak khawatir anak anak bermain layangan didekat saluran listrik 20 kV lagi.

  • Saluran bawah tanah memang lebih ringkas dan rapi, tapi instalasinya jauh lebih merepotkan daripada saluran udara (overhead lines).
  • Harus menggali gorong gorong untuk saluran kabel
  • Resiko menyebabkan macet dan memakan waktu lebih lama dari saluran udara menggunakan tiang.
  • Saat terjadi gangguan (mati listrik) di saluran lebih sulit dicari karena tidak terlihat langsung
  • Resiko banjir dan gempa bumi.
  • Jika terdapat arus bocor dapat merembet ke tanah disekitarnya dan menyambar manusia
  • Biaya dan investasi yang sangat mahal. Penggalian, pemasangan khusus, waktu yang lebih lama, bahan pelindung konduktor, semua ini terakumulasi jadi biaya kerja.

Semua faktor diatas adalah berbagai pertimbangan mengapa instalasi kabel listrik di Indonesia masih semrawut, lantas sampai kapan?

Tentunya hal ini akan membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk mewujudkan hal tersebut, Banyak faktor, termasuk mahalnya biaya untuk mewujudkan penggunaan kabel bawah tanah di semua kota-kota di Indonesia.

Author Jesica Putri

Global Internet Marketing Network, Share internet marketing untuk perusahaan UMKM, Official Editor di Klik Mania dan Bisanego.com"

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0