Daftar Negara Paling Ramah Startup di Tahun 2019

Indonesia adalah negara penghasil startup terbanyak kelima di dunia pada tahun 2019 menurut Startup Ranking. Jumlah total startup yang ada di tanah air mencapai 2.154 startup. Jumlah ini mengalahkan negara ASEAN lainnya yang hanya berjumlah ratusan saja.

Meski Indonesia menjadi negara penghasil startup terbanyak kelima di dunia versi Startup Ranking, ternyata RI bukanlah negara yang ramah untuk pertumbuhan startup. Artinya, iklim bisnis di RI belum mendukung sepenuhnya untuk tumbuh kembang bisnis startup.

Negara Paling Ramah untuk Startup

CEO WORLD Magazine telah merilis daftar negara paling ramah untuk tumbuh kembang bisnis startup yang totalnya mencapai 62 negara. Dan berikut ini negara-negara paling ramah untuk bisnis startup menurut CEO WORLD Magazine.

40 besar negara ramah startup:

1. Amerika Serikat	21. Finlandia
2. Inggris Raya	22. Belanda
3. Kanada	23. Jepang
4. Israel	24. Lithuania
5. India	25. Austria
6. Jerman	26. Portugal
7. Polandia	27. Itali
8. Malaysia	28. Republik Ceko
9. Swedia	29. Belgia
10. Denmark	30. Romania
11. Swiss	31. Uni Emirat Arab
12. Perancis	32. Yunani
13. Singapura	33. Indonesia
14. Australia	34. Slovakia
15. China	35. Norwegia
16. Estonia	36. Latvia
17. Irlandia	37. Selandia Baru
18. Rusia	38. Malta
19. Korea Selatan	39. Filipina
20. Spanyol	40. Kroasia

Dalam menentukan negara paling ramah startup ini, CEO WORLD Magazine menggunakan beberapa patokan, di antaranya adalah melihat investasi sumber daya manusia, yaitu seberapa besar uang yang diinvestasikan untuk mengembangkan dan memelihara tenaga kerja masa depan.

Selain itu, mereka juga memperhatikan apakah suatu negara itu mampu menciptakan inovasi yang dapat dikomersialkan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi untuk ke depannya.

Jadi, itulah beberapa patokan yang digunakan oleh CEO WORLD Magazine yang kemudian menempatkan Indonesia di urutan ke-33 negara paling ramah untuk tumbuh kembang bisnis startup.

CEO WORLD Magazine menambahkan bahwasanya riset mereka itu mengandalkan survei dari 194.976 orang dari 95 negara di Amerika, Asia, Eropa, dan Afrika. Dari mereka, lebih dari 96.000 adalah individu berpendidikan tinggi, kelas menengah, atau atas.

Kemudian, lebih dari 54.000 adalah pemimpin bisnis (pemimpin senior di sebuah perusahaan dengan 500 karyawan atau lebih). Dan yang terakhir adalah masyarakat umum.