Sudah menjadi rahasia umum jika AS dan China sedang mengalami perang dagang. Namun untuk saat ini, kedua negara tersebut telah sepakat untuk melakukan perdamaian. Meskipun berdamai, ternyata AS tidak berubah sama sekali.
Ya, meskipun sepakat berdamai, perusahaan-perusahaan yang sudah dimasukkan ke dalam daftar hitam tidak akan bisa leluasa bergerak. Huawei adalah salah satu perusahaan yang dimasukkan ke dalam daftar hitam, dan Huawei sendiri nampaknya akan makin sulit bergerak setelah pemerintah AS menyatakan bahwa mereka akan semakin galak terhadap Huawei.
Baca juga: Sambat, Bos Huawei Sebut Bisnisnya Akan Seret di Tahun 2020
AS Akan Persulit Bisnis Huawei
Dilansir dari Reuters, pemerintah AS akan menerbitkan peraturan yang mampu memperluas kekuatan mereka untuk memblokir pengiriman barang-barang buatan asing ke Huawei Technologies. Dengan peraturan tersebut, maka Huawei benar-benar akan kesusahan.
Jadi, peraturan yang sedang digarap oleh pemerintah AS adalah peraturan yang melarang perusahaan-perusahaan dari luar AS yang menggunakan teknologi AS untuk tidak berbisnis dengan Huawei. Reuters melaporkan pada bulan November 2019 lalu, Departemen Perdagangan AS sedang mempertimbangkan untuk memperluas Peraturan de minimis.
Peraturan de minimis adalah peraturan yang menentukan seberapa banyak konten AS dalam produk buatan luar negeri, dan memberikan otoritas pemerintah AS untuk mengatur ekspor. Di bawah peraturan saat ini, Amerika Serikat dapat meminta lisensi atau memblokir ekspor banyak produk berteknologi tinggi yang dikirim ke China dari negara lain jika komponen buatan AS terdiri lebih dari 25 persen dari nilai pasar.
Dalam peraturan baru nanti, angka batasan komponen buatan AS akan diturunkan menjadi 10 persen saja. Batasan tersebut pun memang menyasar Huawei. Dan menurut sebuah laporan, peraturan yang dibuat AS itu akan terbit dalam beberapa minggu ke depan.
Baca juga: Smartphone Kian Sulit, Huawei Intip Peluang Pasar di Sektor PC
Melihat fakta yang demikian itu, tentu bukanlah kabar yang baik bagi Huawei, karena baik China yang berada dalam kondisi perang dagang, maupun tidak berada dalam kondisi perang dagang, semuanya tetap sama saja bagi mereka di mana laju bisnis Huawei akan selalu dihambat oleh pemerintah AS.
Komentar
Loading…