Perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat sebagian kalangan merasa khawatir, kekhawatiran tersebut dikarenakan teknologi yang semakin maju akan membuat pekerjaan yang sebelumnya bisa dikerjakan oleh manusia akan diambil alih oleh robot dan AI.
Dan peralihan dari tenaga manusia ke tenaga robot atau AI juga sudah diterapkan di beberapa perusahaan. Meski peralihan tersebut belum terjadi secara besar-besaran, tentu fakta yang demikian itu tetap mengkhawatirkan, khususnya bagi para pekerja yang sektor pekerjaannya memang berpotensi besar digusur oleh robot dan AI.
Baca juga: Microsoft: Corona Bisa Ubah Cara Manusia Bekerja
Microsoft Mulai Gantikan Karyawan dengan AI
Microsoft adalah salah satu perusahaan yang mulai mengganti karyawannya dengan AI. Melansir dari The Verge, (11/6/2020), perusahaan pimpinan Satya Nadella itu memutuskan untuk memberhentikan puluhan jurnalis dan pekerja editorial di situs web MSN milik Microsoft.
Microsoft memilih menggunakan AI untuk memilih, mengedit, dan menyusun artikel di beranda situs MSN. Pihak perusahaan sendiri mengaku bahwasanya penggunaan AI ini bukan diakibatkan adanya pandemi COVID-19. Namun, keputusan tersebut adalah salah satu bentuk evaluasi bisnis dari pihak perusahaan.
“Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi bisnis kami secara teratur,” kata juru bicara Microsoft dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip dari The Verge. “Ini dapat menghasilkan peningkatan investasi di beberapa tempat lain. Keputusan ini bukan hasil dari pandemi saat ini.”
Business Insider melaporkan bahwasanya PHK pertama kali dijatuhkan oleh pihak Microsoft untuk 50 pekerjanya di AS. Kemudian, PHK semakin meluas di Inggris di mana 27 pekerja juga diberhentikan oleh pihak perusahaan sebagaimana yang dilaporkan oleh The Guardian.
Baca juga: Hingga 2021, Semua Acara Microsoft Akan Jadi Acara Digital
Meski penggunaan AI lebih menguntungkan perusahaan dari segi peningkatan investasi, salah seorang jurnalis yang mengalami PHK mengungkapkan bahwasanya penggunaan AI untuk mengurusi situs web MSN sangat berisiko.
Penggantian manusia dengan AI sangat berisiko karena jurnalis sangat berhati-hati dan berpegang pada pedoman editorial yang sangat ketat seperti tidak menyajikan konten kekerasan atau tidak pantas. Adapun untuk AI, kemampuannya masih diragukan mengingat harus mendapatkan pemrograman terlebih dahulu.
Komentar
Loading…