Kasus WeWork yang hampir mengalami kebangkrutan hingga akhirnya gagal membuat mereka melantai di bursa (IPO) memberikan dampak yang begitu besar bagi perkembangan dunia startup. Gara-gara WeWork, saat ini dinamika dunia bisnis startup langsung berubah.
Jika dulu startup akan mengejar valuasi alias mengejar pendanaan besar-besaran. Kali ini, startup tak lagi mementingkan hal tersebut, karena startup saat ini lebih dituntut untuk mengejar profitabilitas dan keberlangsungan usaha mereka.
Baca juga: WeWork Selamat dari Kebangkrutan, Alex Neumann Pun Ditendang
Era Bakar Duit Akan Berakhir?
Seperti yang sudah disebutkan, kasus yang dialami WeWork benar-benar membuat dinamika bisnis startup berubah drastis. Timbal baliknya, para investor mulai berhati-hati dalam menyuntikkan modalnya ke beberapa startup.
Selain investor yang makin berhati-hati, para pelaku usaha startup pun juga mulai menghentikan aksi bakar duit. Bahkan saat ini mereka sudah memikirkan bagaimana caranya menghidupi perusahaan tanpa harus mengandalkan aksi bakar duit.
Apakah era bakar duit akan berakhir?
Kemungkinan besar iya. Alasannya, aksi bakar duit tidak selalu menjamin sebuah startup akan sukses. Taojiji adalah contohnya. Startup yang bergerak di bidang e-commerce itu juga pernah melakukan aksi bakar duit melalui diskon besar-besaran.
Namun, strategi yang dijalani oleh Taojiji dengan memberikan diskon besar-besaran malah justru membunuh perusahaan itu sendiri. Selain WeWork dan Taojiji, tentu masih ada startup lain yang bangkrut karena aksi bakar duit. Oleh karena itu, apabila era bakar duit akan segera berakhir, itu adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dielakkan karena sudah ada banyak startup yang menjadi korban.
Baca juga: Bakar Duit Jutaan Dolar, Startup Asal China Ini Justru Bangkrut
Tanggapan Gojek Terkait Aksi Bakar Duit
Gojek adalah startup yang tumbuh pesat hingga berhasil menyandang status decacorn berkat aksi bakar duit pula. Pihak Gojek sendiri juga sudah menanggapi terkait aksi bakar duit yang dikabarkan akan segera berakhir.
Dalam tanggapannya yang diwakili oleh Andre Sulistyo selaku Co-CEO, kasus ini akan mampu membawa perubahan strategi di industri startup itu sendiri dan memberikan dampak positif bagi komunitas karena semuanya akan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan.
Menurut Andre Sulistyo, Gojek sendiri saat ini sudah mulai fokus untuk mendapatkan keuntungan. Artinya, Gojek tak lagi menggebu-gebu dalam mencari tambahan pendanaan meskipun mereka masih tetap membutuhkannya.
“Pada awalnya, kami berinvestasi dalam pertumbuhan karena kami perlu memiliki skalabilitas tertentu untuk menyamakan permintaan dan penawaran pasar kami. Namun kini, dengan layanan yang lebih luas dari ride-hailing hingga pengiriman makanan, Gojek akan mengejar monetisasi,” ucap Andre Sulistyo seperti yang dikutip dari CNBC Indonesia.
Baca juga: Jleb! Startup Ini Pilih Bakar Kambing Ketimbang Bakar Duit
Melalui pernyataan Co-CEO Gojek tersebut, era bakar duit memang tinggal menunggu waktunya saja untuk berakhir. Dan ketika era bakar duit berakhir, maka jumlah startup bisa saja menurun. Dan yang paling penting untuk diketahui adalah semakin besar valuasi startup, belum tentu startup itu sudah meraih profitabilitas.
Komentar
Loading…