in

Ketahuilah, Ini Fakta Unik eSports di Asian Games 2018

Penyelenggaraan eSports di Asian Games 2018 sudah memasuki hari ke-3 sejak dimulai pada Minggu (26/8).

Dan selama 3 hari penyelenggaraannya itu, eSports telah menunjukkan beberapa fakta unik yang sudah diketahui dan belum diketahui oleh masyarakat dunia.

Fakta Unik eSports di Asian Games 2018

Sebagai olahraga baru yang muncul karena perkembangan zaman atau canggihnya teknologi, eSports memang harus membuktikan diri, apabila ingin tampil di Olimpiade.

Ketua Umum Asosiasi eSports Indonesia (IeSPA), Eddy Lim mengatakan, masuknya eSports menjadi cabor eksibisi di Asian Games bisa menjadi momentum untuk mengembangkan olahraga ini.

Asian Games memang menjadi tempat yang tepat bagi eSports untuk semakin besar dan diakui sebagai salah satu olahraga yang kompetitif di masa mendatang.

Oleh karena itu, keberhasilan eSports di Asian Games 2018 sangatlah penting, sekaligus menjadi tolok ukur apakah olahraga elektronik itu layak dipertandingkan di Olimpiade.

Namun, sebelum berbicara lebih jauh tentang eSports di Olimpiade, mari kita membahas eSports di Asian Games 2018 atau yang lebih tepatnya fakta unik eSports di Asian Games 2018.

Berikut fakta unik eSports di Asian Games 2018:

1. Debut di Event Olahraga Resmi

esports di asian games
Gambar : video.com

Sebelum masuk ke Asian Games 2018, eSports hanya digelar oleh komunitas atau organisasi non-olahraga dengan hadiah yang bervariasi nominalnya.

eSports juga dianggap buang-buang waktu oleh sebagian orang, karena dianggap tidak menghasilkan dan membuat seseorang menjadi malas.

Namun kini, setelah dipertandingkan di Asian Games 2018 atau yang lebih tepatnya debut di event olahraga resmi, eSports seolah naik kasta dan semakin diminati oleh banyak orang.

Bahkan di beberapa sekolah, pelajaran tentang eSports sudah diajarkan, karena olahraga yang satu ini dianggap memiliki masa depan yang cerah.

2. Di ikuti 18 Negara

esports di asian games
Gambar: Vidio

Asian Games 2018 diikuti oleh 45 negara Asia. Dan dari ke-45 negara tersebut, hanya ada 18 negara yang mengirimkan wakilnya untuk cabor eSports.

Dan ke-18 negara yang turun di cabor eSports adalah:

Indonesia  Iran  Laos India China Jepang
Pakistan Thailand Vietnam Malaysia Kazakhstan Kirgisztan
Sri Langka Arab Saudi Hong Kong Uzbekistan China Taipei Korsel

Dan yang harus Anda ketahui adalah untuk masuk cabor eSports ini tidaklah mudah, karena masing-masing negara harus melewati babak kualifikasi terlebih dahulu dari Asian Electronic Sports Federation (AESF).

3. Mempertandingkan 6 Game

Gambar: Konami

Asian Electronic Sports Federation (AESF) mengatakan, game yang dipertandingkan pada cabor eSports harus mempromosikan integritas, etika, dan permainan yang adil.

AESF juga mengatakan, Komite Olimpiade Internasional tidak akan mengizinkan game yang mengandung unsur kekerasan atau penembakan untuk masuk ke dalam cabang eSports.

Berikut ini ke-6 game yang dipertandingkan dalam cabor eSports:

1. Arena of Valor

2. Clash Royale

3. League of Legends

4. Starcraft II

5. Hearthstone

6. Pro Evolution Soccer (PES) 2018

4. Tidak Mempengaruhi Perolehan Medali

esports di asian games
Gambar: FB IeSPA

Karena OCA (Olympic Council of Asia) belum meresmikan cabor eSports di Asian Games 2018, maka semua medali yang didapat para atlet tidak akan mempengaruhi perolehan medali di klasemen.

Namun, kabar baik yang mengampiri Indonesia adalah atlet-atlet eSports yang diturunkan untuk bertanding juga tak kalah dengan negara lain.

Hal tersebut terbukti dengan raihan medali emas yang didapat Ridel Yesaya Sumarandak. Ridel sukses meraih emas, usai mengalahkan wakil China dan Vietnam di game Clash Royale.

Kesimpulan

Jika dulu, seseorang yang bermain game tidak bisa mendapatkan apa-apa, maka di era sekarang justru sebaliknya.

Di era saat ini, seseorang yang bermain game bisa menghasilkan uang ratusan juta rupiah dan berkesempatan menjadi atlet eSports.

Baca: eSports, Profesi Pilihan dan Menjanjikan di Indonesia

Oleh karena itu, Asian Games 2018 adalah momentum yang bagus untuk bangkit, yaitu kebangkitan anak muda Indonesia agar bisa memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0