in

Facebook Buat Peta Interaktif Penyebaran COVID-19

peta covid-19 facebook
FACEBOOK

Sebagai salah satu perusahaan teknologi terkemuka, Facebook tak ingin kalah dengan perusahaan-perusahaan lain dalam memerangi pandemi Corona (COVID-19) yang sampai saat ini masih berlangsung mengancam dunia.

Usai meluncurkan berbagai macam fitur di platformnya, media sosial yang didirikan Mark Zuckerberg pada tahun 2004 itu kembali menghadirkan fitur baru untuk para penggunanya, yaitu fitur peta penyebaran COVID-19.

Baca juga: Emoji Reaksi Facebook untuk COVID-19 Akhirnya Diluncurkan

Peta COVID-19 Facebook Gandeng Carnegie Mellon

Keberhasilan Facebook dalam membuat peta COVID-19 yang bisa digunakan untuk melacak penyebaran COVID-19 ini tak lepas dari dukungan Carnegie Mellon, salah satu universitas swasta yang ada di Amerika Serikat.

Peta buatan Facebook dengan Carnegie Mellon itu dapat membantu pihak berwenang mengetahui sebaran COVID-19, serta memutuskan daerah mana saja yang aman yang bisa dibuka kembali untuk publik agar aktivitas bisa berjalan secara normal.

Cara kerja peta COVID-19 dari Facebook ini menggunakan data gejala yang dilaporkan sendiri oleh para pengguna Facebook, kemudian menyematkan info itu ke lokasi peta, menyoroti bidang-bidang utama dari potensi penyebaran.

Pihak Facebook sendiri berhasil mendapatkan data dari para pengguna melalui news feed prompt yang mereka bagikan kepada para penggunanya. Data yang terkumpul kemudian diserahkan ke Carnegie Mellon untuk diproses.

Saat ini, peta interaktif COVID-19 buatan Facebook hanya tersedia untuk negara Amerika Serikat saja. Meskipun begitu, Zuckerberg berjanji akan segera meluncurkannya secara global sehingga bisa digunakan oleh para pengguna Facebook yang tersebar di seluruh dunia.

Baca juga: Cegah Hoaks COVID-19, Facebook Luncurkan Fitur Baru

“Hari ini (20/4/2020), kami merilis peta pertama dari gejala COVID-19 yang dilaporkan pengguna kami di seluruh Amerika Serikat berdasarkan data agregat dari survei opt-in yang kami jalankan bersama para peneliti di Carnegie Mellon. Kami akan memperbarui peta ini setiap hari,” ungkap Zuckerberg di akun Facebook resminya.

“Memahami bagaimana COVID-19 menyebar sangat penting bagi pemerintah daerah dan pejabat kesehatan masyarakat, karena mereka mengalokasikan sumber daya yang langka seperti ventilator dan PPE, dan pada akhirnya membuat keputusan untuk kapan membuka kembali daerah-daerah yang aman. Para peneliti percaya bahwa peta ini dapat menjadi alat yang penting dalam membuat keputusan tersebut,” tambah Zuckerberg.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0