in ,

Sebelum Berinvestasi, Ketahui Dulu Fakta Tentang Bitcoin Disini!

Mengetahui beberapa fakta tentang Bitcoin menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan investasi di bidang ini. Karena seperti diketahui, selain investasi di bidang saham dan emas yang sudah banyak dijajaki para pemilik modal untuk mendapatkan keuntungan, investasi Bitcoin akhir-akhir ini telah menjadi primadona baru yang cukup menjanjikan.

Kenapa demikian? Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah karena nilainya yang cukup fantastis. Saat ini saja (per Agustus 2017) nilai tukar Bitcoin dengan mata uang Rupiah Indonesia bisa mencapai 50 – 60 juta rupiah per 1 BTC (bitcoin). Bayangkan jika Anda memiliki 5 BTC saja, maka sama dengan Anda memiliki uang di kisaran 250 – 300 juta rupiah.

Dan sebelum masuk ke pembahasan fakta tentang Bitcoin, untuk Anda yang baru atau belum mengetahui tentang jenis mata uang ini Saya akan jelaskan sedikit. Seperti yang tercantum dalam situs Bitcoin.co.id disebutkan bahwa Bitcoin adalah sebuah mata uang virtual yang pertama kali dikembangkan pada tahun 2009.

Pelakunya adalah pria berkewarganegaraan Australia bernama Craig Wright alias Satoshi Nakamoto. Ia menyebutkan bahwa mata uang Bitcoin sama seperti halnya Rupiah atau Dollar, namun ketersediaannya hanya ada di dunia digital.

Sebenarnya, Bitcoin bukan satu-satunya mata uang virtual di dunia ini. Ada beberapa mata uang virtual lainnya seperti Ethereum, Litecoin, Monero, Dash, dan lain sebagainya. Namun, Bitcoin merupakan salah satu jenis mata uang virtual atau yang juga disebut cryptocurrency yang paling bernilai di dunia.

Dalam perkembangannya, Cryptocurrency merupakan sebuah penemuan di internet yang cukup fenomenal. Ini adalah penemuan mata uang digital yang beroperasi secara independen atau tanpa campur tangan bank sentral. Ide dasarnya adalah membuat sebuah sistem di mana uang sebagai alat bertransaksi utama tidak terikat oleh lokasi geografis. Dan dunia itu adalah dunia internet.

Bitcoin merupakan implementasi awal tentang konsep yang dinamakan Cryptocurrency ini. Dimana konsep tersebut pertama kali mulai dijelaskan oleh Wei Dai dalam milis cypherpunks pada tahun 1998. Ia memberikan saran dan ide tentang bentuk baru mata uang yang menggunakan Cryptography. Ini dimungkinkan untuk mengontrol pembuatan dan transaksinya menggunakan otoritas terpusat.

Pada akhir tahun 2010, Craig Wright alias Satoshi Nakamoto sempat meninggalkan proyek ini tanpa memberitahukan banyak tentang dirinya. Namun, komunitas Bitcoin kemudian berkembang pesat seiring banyaknya pengembang yang mengerjakan mata uang virtual ini.

Selanjutnya protokol dan serta perangkat lunak Bitcoin dipublikasikan secara terbuka. Dimana kemudian pengembang dari seluruh dunia dapat ikut meninjau kode atau bahkan membuat sendiri perangkat lunak Bitcoin. Tentu saja yang telah dimodifikasi dengan versi mereka.

Dari penjelasan singkat tersebut, mungkin Anda dapat sedikit tercerahkan terkait Bitcoin. Atau mungkin juga malah menjadi semakin bingung dengan salah satu jenis mata uang ini. Untuk lebih jelasnya Anda dapat memahami satu per satu fakta tentang Bitcoin berikut ini.

7 Fakta Tentang Bitcoin yang Harus Kamu Tahu

1. Harga Bitcoin Ditentukan Oleh Pemiliknya

Bitcoin tidak dikontrol entitas apapun via positioningmag.com

Perlu diketahui bahwa tidak ada yang memiliki jaringan Bitcoin. Fakta tentang Bitcoin ini sama halnya ketika kita berbicara tidak ada yang memiliki teknologi pengoperasian email. Karena Bitcoin merupakan mata uang virtual yang dikendalikan oleh semua penggunanya di belahan dunia manapun.

Namun, sebagai pengembang memang kita dapat meningkatkan perangkat lunak Bitcoin ini. Tetapi tentu saja hal ini tidak bisa memaksakan perubahan dalam protokol Bitcoin yang ada.

Alasannya adalah karena semua pengguna memiliki kebebasan dalam memilih perangkat lunak dan versi yang ingin digunakan. Dan agar dapat tetap kompatibel antara satu dengan lainnya, semua pengguna wajib menggunakan perangkat lunak yang mengikuti peraturan yang sama.

Bitcoin hanya dapat bekerja dengan baik bila terdapat konsensus penuh diantara semua penggunanya. Maka, dengan demikian, pengembang dan semua pengguna memiliki insentif yang kuat untuk dapat melindungi konsensus ini.

Ada hal cukup menonjol antara Bitcoin dengan mata uang biasa, seperti Rupiah atau Dollah. Perbedaan Bitcoin ada pada entitas yang mengontrolnya. Sebagai contoh kita mengambil mata uang Rupiah. Rupiah yang ada di Indonesia dikontrol oleh Bank Indonesia (BI). Bank Indonesia dapat melakukan kebijakan untuk mencegah adanya inflasi atau perubahan harga atau nilai Rupiah yang signifikan. Begitu pun dengan Dollar atau mata uang lainnya di berbagai negara di dunia.

Sebaliknya, Bitcoin terlepas dari itu semua. Bitcoin tidak dikontrol entitas apapun di suatu wilayah atau negara. Ini menjadi satu alasan mengapa harga Bitcoin lebih fluktuatif dibandingkan mata uang lainnya. Harga Bitcoin tidak pernah dikontrol oleh satupun entitas yang ada di suatu negara.

Sebaliknya, harga Bitcoin ditentukan sendiri oleh semua orang yang memiliki mata uang virtual ini. Dan jika Anda termasuk orang yang memiliki Bitcoin saat ini, Maka Anda termasuk salah satu orang yang menentukan harga Bitcoin.

2. Hanya Akan Ada 21 Juta Bitcoin Saja di Dunia

Jumlah Bitcoin Dibatasi Sampai 21 Juta via ophtek.com

Bitcoin baru hanya akan tercipta dari kegiatan “penambangan”, yaitu sebuah proses kompetitif dan desentralisasi. Dan dalam kegiatan ini, seseorang akan mememperoleh hadiah dari jaringan terhadap layanan yang mereka berikan. Para penambang Bitcoin menggunakan perangkat keras khusus untuk memproses transaksi dan mengamankan jaringan. Kemudian sebagai gantinya, para penambang akan mendapat bitcoin baru.

Seperti kita ketahui Bitcoin baru yang dibuat memiliki nilai tetap. Ini disebabkan oleh Protokol Bitcoin yang didesain sedemikian rupa untuk menjaganya. Hal tersebut kemudian menjadikan dalam setiap kegiatan penambangan Bitcoin sebagai salah satu peluang bisnis yang sangat kompetitif.

Sebagai contoh penambang akan menjadi semakin sulit untuk mendapatkan keuntungan Bitcoin jika ada semakin banyak penambang yang bergabung pada jaringan. Jika hal ini terjadi penambang harus mencari cara lain yang dianggap paling efisien untuk memotong biaya operasional selama proses penambangan.

Dalam dunia Bitcoin tidak ada yang namanya pemegang kekuasan utama. Termasuk juga pengembang, mereka tidak dapat memanipulasi sistem sebagai upaya untuk memperoleh keuntungan pribadi. Mereka pun tidak memiliki kekuatan untuk mengontrolnya. Karena setiap koneksi Bitcoin akan menolak hal apapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di seluruh dunia.

Jumlah dan Harga Bitcoin

Bitcoin sendiri diciptakan dengan tingkat yang dapat diprediksi dan kian hari akan semakin menurun. Jumlah Bitcoin yang diciptakan setiap tahunnya melalui proses penambangan secara otomatis akan berkurang separuh. Hingga pada waktu yang akan datang penerbitan bitcoin berhenti sepenuhnya saat jumlah keseluruhannya telah mencapai angka 21 juta Bitcoin.

Bitcoin memanglah unik, karena batas maksimal jumlahnya hanya 21 juta Bitcoin. Tapi jikapun begitu, hal ini tidak akan menjadi batasan untuk Bitcoin, karena nilai transaksinya bisa dipecah menjadi bagian unit yang lebih kecil dari sebuah bitcoin, seperti bit. Dimana terdapat 1.000.000 bit dalam 1 Bitcoin (BTC).

Bitcoin dapat dibagi ke dalam pecahan maksimal yang terdiri dari 8 tempat desimal (0,000 000 01). Namun tidak menutup kemungkinan pula dibuat unit yang lebih kecil di masa yang akan datang jika diperlukan seiring penurunan ukuran rata-rata transaksi.

Saat ini Bitcoin yang dijual di pasar pertukaran baru terdapat sepersekian saja dari semua bitcoin yang akan diterbitkan. Dan seperti yang sudah disinggung, bahwa pasar Bitcoin bersifat sangat kompetitif. Dimana harganya akan naik dan turun mengikuti pola permintaan dan penawaran terhadapnya. Apalagi jika kita mengingat bahwa Bitcoin baru akan selalu diterbitkan dalam waktu-waktu yang akan datang ke depan.

Dengan penerbitan yang dilakukan secara bertahap ini menjadikan para pembeli yang sangat ambisius tidak akan dapat membeli semua Bitcoin yang ada dalam waktu dekat ini. Namun, walaupun demikian, manipulasi harga di pasar tidak dapat dipastikan bernilai nol.

Karena bagaimanapun situasi ini tetap rentan terhadap hal itu. Para pemilik modal dapat menggelontorkan uang yang banyak untuk dapat menggerakkan harga pasar. Baik untuk menaikannya atau pun untuk menurunkannya.

3. Transaksi Bitcoin Sangat Transparan

Fakta tentang Bitcoin lainnya yaitu seringkali dianggap sebagai jaringan pembayaran anonim. Tentu saja hal ini tidak sepenuhnya benar, karena sesunnguhnya Bitcoin bisa dikatakan sebagai jaringan pembayaran yang memiliki tingkat transparansi tertinggi di dunia. Dan bila digunakan dengan benar, Bitcoin juga dapat memberikan Anda tingkat keamanan privasi yang bisa diterima di saat yang bersamaan.

Seperti diketahui, Bitcoin memiliki sistem kerja dengan tingkat transparansi yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Fakta tentang Bitcoin ini terlihat dari transaksi Bitcoin yang bersifat publik. Dengan demikian semua orang dapat melacaknya. Ini menjadikan data transaksi akan secara permanen disimpan dalam jaringan Bitcoin.

Dalam melakukan setiap transaksi, pengguna menggunakan alamat Bitcoin. Dimana ini adalah satu-satunya informasi yang bisa digunakan untuk pengguna dalam bertransaksi. Yang nantinya ia dapat menentukan di mana bitcoin disimpan dan ke mana mereka dikirim. Alamat Bitcoin ini dibuat oleh dompet masing-masing pengguna secara pribadi.

Dengan alamat ini siapapun dapat melihat saldo dan semua transaksi yang dilakukan. Namun hal ini tentu saja tidak akan serta merta memberikan mereka akses untuk dapat melihar data pribadi pengguna. Karena yang mereka lihat hanyalah transaksi dari Bitcoin tersebut. Nama atau Username dari pemilik akun Bitcoin dapat pula dimunculkan, namun dapat pula tidak.

4. Bitcoin Dapat Ditambang Layaknya Emas

fakta tentang bitcoin
Menambang Bitcoin via coindesk.com

Perlu diketahui bahwa arti dari pertambangan Bitcoin adalah sebuah kegiatan menambang yang dilakukan oleh pengguna menggunakan perangkat tertentu. Dalam prosesnya pengguna harus dapat memecahkan persoalan yang didasarkan pada tingkat kesulitan tertentu berupa serangkaian persoalan matematis (puzzle). Kegiatan yang dilakukan seperti inilah yang kemudian disebut dengan istilah menambang Bitcoin atau Bitcoin Mining.

Perangkat-perangkat pertambangan yang bisa digunakan seperti CPU, GPU, FPGA, maupun ASIC. Proses penambangan ini hampir sama dengan ketika manusia menambang logam mulia layaknya emas. Namun, perbedaannya adalah bahwa penambangan Bitcoin dilakukan secara digital untuk memecahkan matematis yang sudah di sebutkan tadi.

Dalam kegiatan menambang kadangkala penambang tidak selalu untuk, ada pula yang merasa rugi. Hal ini karena dalam prosesnya terkadang ada yang tidak bisa atau cuku sulit mendapatkan Bitcoin. Namun tidak sedikit juga yang berhasil mendulang Bitcoin dengan mudah.

Ada beberapa kesulitan yang akan menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh seorang penambang. Pertama-tama ia harus terhubung dulu ke dalam jaringan Bitcoin. Setelah itu baru penambang akan menjadi node. Yaitu suatu istilah yang menjelaskan tentang semua perangkat yang terhubung ke dalam jaringan Bitcoin.

5. Sistem Teknologi Bitcoin Benar-benar Aman

Keamanan Bitcoin via btc-times.com

Teknologi Bitcoin – protokol dan kriptografi – memiliki catatan rekor keamanan yang kuat, ini menjadi satu fakta tentang Bitcoin yang menggembirakan. Karena jika kita berbicara tentang dunia virtual, tentu akan ada dalam benak kita bahwa keamanan yang ada bisa saja tidak dapat dipertanggung jawabkan. Namun berbeda dengan Bitcoin, jaringan Bitcoin dimungkinkan termasuk ke dalam proyek penghitungan terdistribusi yang paling besar di dunia.

Adapun kelemahan keamanannya hanya terletak pada kesalahan penggunanya saja. Ini juga merupakan hal yang paling umum terjadi. Biasanya dalam penggunaan yang salah, user yang notabene menyimpan kunci pribadi pada dompet Bitcoin sering kehilangan data-data karena terhapus, hilang, atau dicuri. Hal ini lumrah terjadi karena Bitcoin serupa dengan uang fisik (konvensional) yang kemudian penyimpanannya dalam bentuk virtual (digital).

Di sisi lain, untuk lebih menjaga keamanan, pengguna bisa saja menerapkan perihal kemanan yang lebih kompleks untuk dapat melindungi uang pribadinya, dimana ini biasanya ditawarkan oleh jasa penyedia layanan. Mereka seringkali mengklaim keamanan tingkat tinggi dalam layanannya. Dan tak jarang ada juga yang memberikan asuransi jika saja terjadi kehilangan disebabkan pencurian atau hal buruk lainnya.

Amannya sistem teknologi Bitcoin tentu saja tidak lantas membuat semua orang percaya. Masih banyak di luaran sana yang masih memiliki keraguan akan sistem mata uang virtual Bitcoin yang bersifat open source ini. Padahal, walaupun demikian, BitCoin telah menggunakan sistem canggih yang dinamakan BlockChain (rantai blok).

Sistem ini memiliki kelebihan dan kekompleksan yang tinggi. Dimana sistemnya tidak berpusat dan saling berkaitan satu sama lain. Semakin panjang BlockChain (rantai blok) yang ada, maka alogaritmanya secara otomatis juga akan semakin sulit. Saat ini saja, BlockChain (rantai blok) yang sudah terbentuk sudah sangat panjang, sehingga akan sangat sulit ditembus oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

6. Resiko Kehilangan dan Kecurian Sangat Tinggi

pencurian Bitcoin via latesthackingnews.com

Terlepas dari sistem teknologinya yang cukup aman. Resiko pencurian Bitcoin sebagai salah satu mata uang virtual juga cukup tinggi. Ini dikarenakan Bitcoin dalam penyimpanannya berbentuk file digital, atau biasa dikenal dengan sebutan wallet file. Seperti yang sudah disinggung di atas, dalam penggunaannya penyimpan uang virtual ini rentan terhadap kesalahan pengguna yang teledor.

Model penyimpanan wallet file yang menggunakan harddisk peralatan elektronik, bisa juga terjadi kerusakan atau bahkan terserang virus. Dimana dapat membuat Bitcoin pengguna yang tersimpan hilang begitu saja. Dompet digital atau wallet yang digunakan juga memiliki kemungkinan untuk diretas atau dicuri melalui malware.

7. Ada Ketakutan Bitcoin Tidak Bernilai di Masa Mendatang

fakta tentang bitcoin

Terlepas dari pertumbuhannya yang luar biasa akhir-akhir ini. Dimana nilai tukarnya terus mengalami kenaikan yang signifikan. Bahkan sempat menyentuh nilai fantastis, yaitu nilai tukar 1 bitcoin mencapai US$4.135 atau sekitar Rp55,1 juta. Masih ada ketakutan di masa yang akan datang jika Bitcoin akan kehilangan semua itu dan tidak berharga sama sekali.

Dalam perjalanannya, Bitcoin dapat mengalami kenaikan nilai tukar yang cukup tinggi dengan mata uang lain karena disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu sebab tersebut adalah adanya tingkat kepercayaan orang yang mulai meningkat pula terhadap Bitcoin.

Namun, perlu diketahui, bahwasannya Bitcoin lahir karena adanya kemauan serta kepercayaan yang tumbuh dari para penggunanya. Ini kemudian memungkinkan pada suatu saat di sama mendatang Bitcoin akan benar-benar tidak memiliki nilai yang bagus. Salah satu alasannya karena mungkin orang tak ingin lagi menggunakannya, atau bahkan muncul mata uang digital lain dalam bentuk baru.

Penutup Fakta Tentang Bitcoin

Banyak sekali hal yang harus dipelajari jika ingin mendapatkan keuntungan dari mata uang virtual semacam Bitcoin. Apakah melalu proses penambangan, investasi dan lainnya.

Dan fakta tentang Bitcoin yang disebutkan di atas merupakan salah satu dari sekian banyak yang harus dipahami pengguna. Dengan demikian Anda akan memiliki gambaran yang jelas jika ingin benar-benar bermain di bidang ini.

Selain itu, mata uang virtual yang banyak bertebaran di dunia internet juga tidak hanya ada Bitcoin saja. Masih banyak yang lainnya, dan kenyataan ini mungkin juga dapat menjadi pertimbangan apakah akan memilih Bitcoin atau mata uang virtual lainnya. Dan apapun nanti yang anda pilih semoga menjadi keberuntungan yang baik.

Author novalirmawan

Seorang laki-laki biasa yang ingin sukses dalam damai

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0