in

Fokus Bidang Lain, Travis Kalanick Pilih Cabut dari Uber

TECHCRUNCH

Pendiri dan mantan CEO Uber Travis Kalanick akhirnya memilih untuk meninggalkan dewan direksi perusahaan. Kalanick secara resmi akan mengundurkan diri pada 31 Desember 2019 untuk fokus pada bidang lain, yaitu bisnis barunya dan juga upaya filantropi.

Kabar pengunduran Kalanick sendiri beredar setelah ia menjual seluruh sahamnya yang ditaksir lebih dari 2,5 miliar dolar AS atau lebih dari 90 persen sahamnya. Dengan melakukan penjualan seluruh saham, maka Kalanick bukan siapa-siapa lagi di Uber.

Uber Buat Kalanick Makin Kaya

Dengan asumsi dolar AS sebesar Rp14 ribu, maka 2,5 miliar dolar AS setara dengan Rp35 triliun. Forbes sendiri mencatat jika kekayaan Kalanick saat ini sudah menyentuh angka 2,7 miliar dolar AS. Dengan gelontoran dana yang begitu besar, maka meninggalkan Uber bukanlah sesuatu yang begitu berat bagi Kalanick.

Selain gelontoran dana besar yang didapatkannya, Kalanick saat ini juga sudah memiliki usaha baru yang bernama CloudKitchens. CloudKitchens adalah startup yang menyewakan ruangan kepada para pemilik restoran untuk bisnis berbasis pengiriman. CloudKitchens sendiri pada 2018 sudah memiliki valuasi sebesar 150 juta dolar AS.

Bahkan dalam salah satu pernyataannya seperti yang dikutip dari The Verge, Kalanick pernah menyampaikan jika CloudKitchens yang sudah ia bangun itu akan mampu mengalahkan Uber sehingga ia lebih memilih meninggalkan perusahaan yang dulunya ia rintis untuk fokus ke CloudKitchens dan filantropi.

“Pada akhir dekade ini, dan dengan perusahaan yang sekarang terbuka untuk umum, sepertinya saat yang tepat bagi saya untuk fokus pada bisnis saya saat ini dan upaya filantropi,” kata Kalanick seperti yang dikutip dari The Verge.

Baca juga: Kesuksesan Pendiri Uber “Travis Kalanick” : Ide Cemerlang yang Membawanya Sukses

Pertumbuhan Uber Memprihatinkan

Pada bursa saham AS di bulan Mei lalu, Uber mencatatkan saham pada kinerja kuartal 31 September 2019 dengan kerugian sebesar 1,2 miliar dolar AS. Angka ini sendiri lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya yang merugi sebesar 5,2 miliar dolar AS. Meskipun begitu, Uber tetaplah merugi walau kuartal sebelumnya kerugian jauh lebih kecil.

Melihat fakta yang demikian itu, Dara Khosrowshahi selaku CEO Uber saat ini mengaku akan kecewa terhadap kinerjanya apabila ia tidak mampu membawa Uber meraih laba bersih pada tahun 2021 mendatang karena investor menginginkan profit.

Baca juga: Dari Loper Koran Hingga Jualan Pisau, Pekerjaan Pertama Bos Teknologi

Dara Khosrowshahi sendiri menggantikan Kalanick pada 2017 silam. Ada banyak desas-desus terkait pengunduran diri Kalanick, di antaranya adalah SoftBank selaku pemegang utama saham di Uber memang mendesak Kalanick untuk mundur.

Selain itu, ketika masih menjabat CEO, Kalanick memang dikenal penuh skandal. Salah satu skandal yang pernah dilakukan Kalanick adalah mencaci pengemudi Uber yang kemudian perbuatannya itu terekam oleh kamera sang pengemudi yang pada akhirnya tersebar luas menjadi santapan publik.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0