in ,

Penyebab Galaxy Note 9 Terbakar Karena Water Carbon Cooling System Bermasalah?

Kasus Galaxy Note 9 Terbakar – Salah satu produk Samsung yang baru-baru ini diluncurkan yaitu Galaxy Note 9 yang merupakan generasi Note terbaru.

Hadir dalam acara edia di Barclays Center, New York City. Galaxy Note 9 mengusung layar 6,4 inci QHD +, Super resolusi tinggi dengan aspek rasion 18,5 : 9.

Tidak terlalu terjadi perubahan pada desain Galaxy Note 9 hanya saja sedikit lebar dan lebih berat.

Perangkat ini menggunakan processor milik Qualcomn yatu Snapdragon 845 yang juga ditanam pada Galaxy S9 Plus.

Galaxy Note 9 dibekali baterai 4.000 mAh dan disokong oleh memori 128 GB dan dapat diperluas lagi hingga 512 GB  bahkan 1 TB. Baterai tersebut diklaim pihak Samsung mampu bertahan hingga seharian.

Samsung juga mengakui bahwasanya baterai yang tertanam di Galaxy Note 9 aman karena sudah dilakukan pengecekan hingga beberapa hal terkait dengan kapasitas baterainya.

Bahkan perusahaan asal Negeri Tirai Bambu tersebut juga menggunakan pihak ketiga untuk melakukan ceck pada baterai Galaxy Note 9.

Baca : Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy Note 9 di Indonesia

Untuk menghindari panas berlebihan dari komponen internal, Samsung memberikan sistem pendinginan yang jauh lebih bagus.

Samsung juga terus belajar dari kegagalan Samsung Galaxy Note 7 yang mengalami bebarapa kasus meledaknya ponsel tersebut.

Salah satu penyebabnya adalah pada sektor baterai yaitu kerusakan pada separator Elektroda di dalam baterai.

Penyebab lain adalah processor Exynos yang cepat panas sehingga menjadi penyebab ponsel tersebut meledak.

Lantas, benarkah kembali terjadi insiden ponsel meledak dari pabrikan Samsung ini?

Meskipun baru dirilis pada 10 Agustus 2018, Samsung kembali membuat heboh pecinta gadget karena kasus terbaru mengenai Galaxy Note 9 yang terbakar.

Galaxy Note 9 Terbakar dalam dompet pengguna wanita

Galaxy Note 9 Terbakar

Dikutip dari viva.co.id, kasus Galaxy Note 9 terbakar disebabkan perangkat yang mengalami panas berlebihan, kemudian terlihat asap mulai keluar hingga terbakar.

Karena kasus tersebut, Samsung dilaporkan ke Pengadilan Negeri Queens oleh pengguna Galaxy Note 9 untuk menuntut Samsung.

Mengapa smartphone yang dikategorikan kelas flagship bisa terbakar?

Sepertinya Samsung harus mewanti-wanti karena cerita kelam mereka pada Galaxy Note 7 kembali terulang. Karena pada saat itu seluruh perangkat tersebut kembali ditarik.

Melaporkan pihak Samsung ke pengadilan

 

Karena kasus Galaxy Note 9 terbakar yang membuat heboh ini, Samsung dilaporkan ke Pengadilan Negeri Queens oleh pengguna smartphone tersebut dan menuntut pihak Samsung.

Pastinya hal ini akan mencoreng nama besar Samsung dan juga memberikan kerugian pada perusahaan.

Padahal Galaxy Note 9 Sudah menggunakan sistem pendingin yang berkualitas. Lantas apakah sistem pendingin ini bermasalah? Bagaimana sih kinerjanya?

Berikut ini adalah sistem pendingin yang digunakan oleh Galaxy Note 9 dan cara kerjanya.

Menggunakan pendingin Water Carbon Cooling System

Via Samsung.com

Sebenarnya jenis pedingin ini sudah pernah diterapkan pada Galaxy S7 yang dirilis tahun 2016 dan diwariskan pada beberapa perangkat Samsung lainnya.

Mekanisme kerjanya adalah menggunakan lempengan pendingin berbahan logam yang menempel di atas prosesor.

Di dalamnya terdapat cairan yang menyerap panas dari prosesor. Kemudian Air menyerap panas, lalu menguap.

Dari uap tersebut kemudian mengalir melalui pipa khusus menuju area dingin dan terjadi kondesasi internal karena uap melepaskan panas.

Setelah itu uap tersebut kembali jadi air yang kembali menuju prosesor untuk menyerap panas. Begitulah kinerja cairan itu untuk meredam panas selagi pengguna mengoperasikan Galaxy Note 9.

Kinerja Water Cooling hampir sama dengan heatpipe

Dikutip dari tekno.kompas.com, Sebenarnya kinerja Water Cooling hampir sama dengan heatpipe yang merupakan sistem pendingin di dunia komputer.

Biasanya berbagai macam jenis cairan yang digunakan tergantung kebutuhan suhu dari titik didih rendah atau tinggi. Jenis-jenis cairannya antara lain heliem cair, indium, amonia dan lainya.

Akan tetapi pada Galaxy Note 9, Samsung menerangkan cairan yang digunakan pada perangkat mereka adalah “air”.

Cairan ini dianggap lebih efektif untuk mengurangi panas berlebih karena lebih baik dibandingkan lempengan logam biasa.

Lantas apakah nantinya kasus Galaxy Note 9 terbakar ini akan terlulang kembali? Dan apakah Samsung akan kembali menarik Galaxy Note 9 di pasaran?

Jika benar jadinya mungkin para pecinta gadget tidak akan percaya lagi pada generasi ‘Note’ ini. Bahkan hal yang bakal mungkin terjadi adalah Samsung akan menghentikan produksi Generasi Galaxy Note.

Author Taufiq Qurahman

Berbagi pengetahuan melalui sebuah tulisan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0