in

Gawat!!, Jutaan Data Pribadi Pengguna Facebook Bocor Lagi

Data Pengguna Facebook Bocor

Sebagian info pribadi milik lebih dari 267 juta data pengguna Facebook bocor. Data ini tersimpan di database dan bisa diakses oleh siapapun secara online. Hal ini semakin menambah masalah kesalahan keamanan dan privasi yang sedang dihadapi oleh sosial media terbesar di dunia ini, yaitu Facebook.

Dilansir dari cnet.com, seorang peneliti keamanan bernama Bob Diachenko menemukan database berisi tumpukan data pengguna Facebook pada tanggal 14 Desember. Database yang sudah ditarik ini tidak dilindungi oleh kata sandi atau jaminan keamanan yang lain.

Meski sekarang akses ke database telah dihilangkan, tapi sejak itu informasi yang tersimpan di dalamnya tetap terbuka selama hampir dua minggu.

Menurut artikel yang di-publish di Comparitech, bahkan ada orang yang juga membuat datanya bisa diunduh di forum hacker. Bagi yang belum tahu, Comparitech adalah sebuah perusahaan riset teknologi asal Inggris yang bekerja sama dengan Diachenko.

Masalah kesalahan privasi yang baru-baru ini menerpa Facebook menimbulkan banyak pertanyaan. Terutama tentang apakah perusahaan ini serius melindungi data pribadi milik miliaran penggunanya.

Kejadian ini juga menjadi pengingat untuk semua pengguna Facebook ataupun pengguna media sosial lain supaya pengguna lebih hati-hati memilah informasi pribadi yang akan dibagi secara umum di akun sosial media.

Data Pribadi Pengguna Facebook Bocor Berulangkali

Ini bukan pertama kalinya seorang peneliti keamanan menemukan sebuah database yang dipenuhi oleh data pribadi pengguna Facebook.

Pengungkapan kasus seperti ini juga muncul setelah perusahaan konsultan asal Inggris Cambridge Analytica memanen (harvest) data pribadi milik 87 juta pengguna Facebook tanpa sepengetahuan penggunanya.

Sebelumnya, Facebook juga pernah menghadapi masalah privasi yang lain seperti menyimpan ratusan juta password dalam bentuk plain text. Artinya keamanan info password pengguna Facebook tidak terlindungi dengan baik.

Comparitech mengatakan bahwa data Facebook yang terekspos bisa membuat pengguna Facebook menjadi korban spam dan phishing campaigns.

Data ID pengguna Facebook mengandung nomor-nomor unik yang bisa digunakan untuk menggali informasi seseorang, seperti username Facebook, dan informasi profil yang lainnya.

Diachenko berpendapat bahwa kemungkinan kriminal-kriminal di Vietnam memperoleh rekaman pengguna melalui dua cara:

(1) mereka bisa saja mengeksploitasi application programming interface (API) milik Facebook. Hal itu membuat para developer bisa mengakses data seperti daftar teman, foto, dan grup.

Hal ini mungkin sudah terjadi sebelum Facebook membatasi akses ke nomor telepon pengguna di tahun 2018 atau setelahnya yang bisa jadi diakibatkan oleh adanya celah keamanan.

(2) kriminal juga bisa menggunakan teknologi otomatis untuk mengorek informasi dari profil Facebook yang diset secara publik.

BacaCegah dan Hindari Data Facebook Dicuri, Hapus Segera 12 Informasi Ini

Di dalam email-nya, Diachenko menyebutkan bahwa sebuah laman selamat datang dan dashboard terhubung ke database. Termasuk undangan berbahasa Vietnam yang meminta data login dan password.

Tampak bahwa database ini diset untuk publik secara tidak sengaja atau karena ada kesalahan. Sebab menurut Diachenko, tidak ada alasan yang baik untuk mengekspos data tersebut ke publk.

Tanggapan pihak Facebook

Juru bicara Facebook menyampaikan dalam pernyataannya bahwa perusahaan Facebook sedang memeriksa masalah ini. Tapi menurut mereka sepertinya data dipanen sebelum ada perubahan untuk memberi keamanan yang lebih baik pada informasi pengguna seperti membatasi akses ke nomor telepon.

Sebagai pengguna Facebook, ada hal sederhana yang bisa anda lakukan untuk membantu melindungi data pengguna Facebook dari pembongkaran.

Anda bisa mengubah privacy setting supaya search engine di luar Facebook tidak bisa terhubung ke profil anda. Atau sekalian saja menonaktifkan atau menghapus akun Facebook anda.

Walaupun menghapus akun Facebook adalah cara paling mudah, tapi anda mungkin akan kehilangan banyak teman Facebook dan tidakbisa lagi menikmati layanan sosial media Facebook itu. Soal pilihan penghapusan akun ada di tangan pengguna.

Database publik yang tidak dilindungi sudah lama menjadi masalah bagi Facebook. Bulan April lalu, peneliti keamanan dari UpGuard menemukan lebih dari 540 juta rekaman info pengguna Facebook. Termasuk komentar dan like, tersedia di dalam database publik pada cloud server milik Amazon.

Bulan September, TechCrunch melaporkan bahwa pada server yang menyimpan beberapa database dipenuhi oleh lebih dari 419 juta rekaman Facebook milik pengguna dari Amerika, Inggris, dan Vietnam.

Namun demikian, Facebook mengatakan bahwa server tersebut menyimpan paling tidak 220 juta rekaman. Diachenko menyebut bahwa database yang terekspos baru-baru ini meliputi data pengguna Facebook yang serupa tapi tidak sama,

Juga di bulan September lalu, peneliti keamanan yang lain menemukan database serupa dengan data pengguna Facebook. Namun masih belum jelas apakah orang atau grup yang sama yang memposting informasi pengguna Facebook tersebut secara online.

Sumber : www.cnet.com.

Author Reha Wijaya

Hobi fotografi, tapi sehari-hari menghabiskan waktu di depan komputer.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0