in

Gojek Dikabarkan Merger dengan Grab, Serius Nih?

grab merger
NIKKEI ASIA

Hiruk-pikuk perkembangan dunia bisnis tanah air saat ini tengah ramai dengan kabar yang mengatakan jika Gojek akan melakukan merger dengan Grab yang notabene merupakan perusahaan pesaing mereka di Indonesia dan juga Asia Tenggara.

Sebenarnya, proses merger antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya itu lumrah terjadi. Namun, kabar kali ini cukup mengejutkan mengingat Gojek adalah perusahaan teknologi kebanggaan tanah air.

Benarkah Gojek Merger dengan Grab?

Rencana merger antara dua decacorn Asia Tenggara tersebut pertama kali diungkapkan oleh The Information. Dalam laporannya, The Information mengungkapkan jika kedua perusahaan telah menjalin komunikasi dalam beberapa tahun terakhir ini.

Meski pembicaraan telah dilakukan sejak lama, namun keseriusan keduanya baru terlihat beberapa bulan terakhir. Andre Soelistyo selaku Co-CEO Gojek dan Ming Maa selaku Presiden Grab juga dikabarkan telah melakukan pertemuan pada awal bulan ini untuk membicarakan rencana merger tersebut.

Dalam laporan juga disebutkan jika merger terjadi, maka pembagian akan dilakukan secara imbang, yakni 50:50. Guna memperlancar proses merger, kedua perusahaan yang terjun pertama kali ke bisnis ride-hailing itu sepakat untuk menghentikan perang tarif ojek dan jasa pengiriman makanan masing-masing.

Gojek Tepis Kabar Merger

Terkait kabar merger ini, pihak Gojek mengatakan jika kabar tersebut tidaklah benar. Hal yang demikian itu disampaikan oleh Nila Marita selaku Chief Corporate Affairs Gojek seperti yang dikutip dari CNBC Indonesia. Menurut Nila, kabar merger dengan Grab tidak akurat.

Di saat pihak Gojek memberikan bantahan, pihak Grab justru tidak memberikan komentar sama sekali. Decacorn pertama Asia Tenggara itu sampai saat ini belum memberikan pernyataan apa pun, bahkan pihaknya enggan memberikan komentar.

Meski saat ini pihak Gojek masih menepis kabar merger, proses penggabungan kedua perusahaan tersebut sangat mungkin terjadi. Namun dalam waktu dekat ini, nampaknya proses merger masih akan sedikit sulit untuk dilakukan mengingat ada beberapa hal yang menghalangi, salah satunya adalah aturan anti monopoli.

Baca juga: Ingin Kudeta GoPay, Grab Rencanakan Merger OVO dan DANA

Kabar penggabungan kedua perusahaan aplikasi ini memang sedikit mengejutkan. Apabila merger benar-benar dilakukan, kebanyakan masyarakat Indonesia pun pasti akan kecewa mengingat Gojek adalah salah satu perusahaan rintisan yang menjadi kebanggaan Indonesia.

Meskipun begitu, dalam dunia bisnis semuanya bisa terjadi. Gojek dan Grab sendiri memang dikenal dengan persaingan yang begitu ketat. Bahkan di tahun lalu, Grab juga dikabarkan ingin membuat merger antara OVO dengan DANA agar bisa mengalahkan dominasi GoPay di Indonesia.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0