in

Google Gratiskan Meet, Saham Zoom Langsung Anjlok

zoom meet
ZOOM BLOG

Pandemi COVID-19 telah membuat layanan panggilan audio dan video naik daun. Salah satu layanan yang mendapatkan keuntungan dari adanya pandemi COVID-19 adalah Zoom di mana layanan panggilan audio dan video tersebut telah mendapat lonjakan jumlah pengguna yang begitu besar.

Keberhasilan Zoom dalam menggaet jumlah pengguna yang begitu banyak dalam waktu singkat pun membuat para pesaingnya iri. Bahkan, perusahaan yang sebelumnya tidak membuat layanan panggilan audio dan video pun mulai meluncurkan layanan serupa guna menyaingi Zoom dan mendapatkan pengguna yang banyak pula.

Google Jadi Salah Satu Pesaing dari Zoom

Zoom memiliki beberapa pesaing, di antaranya adalah Google. Google sendiri memiliki beberapa layanan yang bisa menjadi pesaing Zoom seperti Duo dan juga Meet. Dari keduanya, Meet menjadi kandidat kuat pesaing Zoom karena pihak perusahaan memang memfokuskan Meet untuk menandingi Zoom.

Bahkan guna memecah dominasi Zoom, pihak perusahaan memilih untuk menggratiskan Meet. Seperti yang sudah diketahui, Meet merupakan layanan telekonferensi berbayar dari Google. Guna meruntuhkan Zoom, Meet pun digratiskan oleh perusahaan yang didirikan Larry Page dan Sergey Brin tersebut hingga September 2020.

Javier Soltero selaku Vice President Google mengungkapkan bahwasanya penggratisan Meet akan berakhir pada 30 September 2020. Setelah masa penggratisan berakhir, Meet akan kembali ke pengaturan awal di mana menit penggunaannya untuk rapat dibatasi hanya 60 menit saja.

Baca juga: Ingin Lengserkan Zoom, Google Pilih Gratiskan Layanan Meet

Meet Buat Saham Zoom Anjlok

Penggratisan Meet memberikan dampak yang nyata bagi Zoom. Dilansir dari New York Post, gara-gara adanya penggratisan layanan Meet ini, saham Zoom langsung anjlok sebesar tujuh persen. Melihat fakta yang demikian itu, tentu Zoom harus waspada.

Selain Google yang ingin mengambil alih dominasi mereka, beberapa perusahaan lain pun juga ingin merebut dominasi Zoom seperti Microsoft dan juga Facebook. Kedua perusahaan itu pun saat ini juga sudah meluncurkan layanan penantang Zoom.

Banyaknya pesaing Zoom harusnya bisa dijadikan sebagai cambuk bagi perusahaan untuk memperbaiki kesalahan yang sebelumnya mereka lakukan. Seperti yang sudah diketahui, Zoom memiliki kelemahan dari segi keamanan privasi para pengguna. Akibatnya, sebagian pengguna pun lebih memilih untuk menggunakan layanan lain.

Baca juga: Bukan Hanya Zoom, Layanan Lain Juga Simpan Data Pengguna

Namun apabila pihak Zoom tidak memperbaiki diri alias sudah berpuas diri dengan capaian mereka saat ini, tentu peluang mereka untuk digeser layanan lain sangat terbuka lebar. Saat ini, jumlah pengguna Zoom melonjak sebesar 20 kali lipat menjadi lebih dari 200 juta.

Adapun untuk Meet, jumlah penggunanya masih berada di angka 100 juta. Memang benar Zoom berada di atas angin, akan tetapi apabila mereka tidak memperbaiki diri, tentu peluangnya untuk digeser semakin terbuka lebar.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0