Google adalah salah satu perusahaan teknologi terkemuka dunia. Google bukan hanya sebuah perusahaan terkemuka, namun perusahaan ini juga sudah menjelma sebagai penyedia layanan paling penting di dunia, yaitu melalui layanan Google Search yang mereka miliki.
Google juga menjadi salah satu tempat kerja idaman. Namun tahukah Anda dari mana Google membayari para karyawannya? Jawabnya adalah dari iklan. Perusahaan yang didirikan Larry Page dan Sergey Brin itu menjadi perusahaan yang paling mengandalkan iklan untuk hidup sama seperti Facebook.
Google Ungkap Pendapatan dari YouTube
Senin (03/02/20) kemarin, Alphabet Inc selaku perusahaan induk Google telah mengumumkan laporan keuangan mereka untuk tahun 2019. Di laporan tersebut, Google membeberkan berapa penghasilan yang mereka dapat dari YouTube.
Perusahaan pimpinan Sundar Pichai itu mengungkapkan jika mereka mengambil lebih dari USD15 miliar dari iklan YouTube pada tahun 2019. Perusahaan mengungkapkan jika angka USD15 miliar hampir 10 persen dari total pendapatan Alphabet, tidak termasuk sumber pendapatan lain dari platform video seperti berlangganan.
Penyebutan angka USD15 miliar sendiri disempilkan oleh Google bersamaan dengan pendapatan untuk bisnis Cloud mereka yang sedang tumbuh. Sundar Pichai sendiri yang saat ini menjadi orang nomor satu di Alphabet dan Google mensyukuri akan hal tersebut.
“Saya sangat senang dengan kemajuan kami yang berkelanjutan dalam Search dan dalam membangun dua area pertumbuhan baru kami, YouTube, yang sudah mencapai USD15 miliar (Rp205,9 triliun) dalam pendapatan iklan tahunan, dan Cloud, yang sekarang berada pada tingkat pendapatan USD10 miliar (Rp137,2 triliun),” ucap CEO Sundar Pichai dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip dari Mashable, Kamis (06/02/20).
Alphabet earnings are live and Google is disclosing YouTube ad revenue for the first time: just over $15 billion for 2019 $GOOG https://t.co/0aAYzVX7xI
— Karissa Bell (@karissabe) February 3, 2020
Pihak Google juga mengungkapkan jika pendapatan iklan YouTube terus mengalami peningkatan. Di tahun 2017, platform pimpinan Susan Wojcicki itu telah mengumpulkan USD8,1 miliar (Rp119,4 triliun). Kemudian di tahun 2018, pendapatan dari iklan YouTube terkumpul sebanyak USD11,1 miliar (Rp152,3 triliun).
Baca juga: Kena Denda, YouTube Buat Aturan Baru untuk Konten Anak
Terakhir, Pichai juga menjelaskan bagaimana kinerja bisnis berlangganan dari YouTube. Pichai mengungkapkan jika saat ini perusahaan telah memiliki lebih dari 20 juta pelanggan untuk YouTube Premium dan YouTube Music, serta 2 juta pelanggan untuk YouTube TV. Secara keseluruhan, pendapatan non-iklan YouTube yang mencakup langganan dan perdagangan menyentuh angka USD3 miliar (Rp41,2 triliun).
Komentar
Loading…