in

Huawei Tetap Yakin Bisa Bertahan Hidup Meski Tanpa AS

huawei bertahan
CBC

Beberapa hari yang lalu, pemerintah AS yang diwakili oleh Menteri Perdagangan Wilbur Ross mengatakan jika lisensi bagi perusahaan AS untuk menjual komponennya ke Huawei akan segera terbit.

Baca juga: Melunak, AS Akan Izinkan Huawei Pakai Google Lagi?

Namun, nampaknya kabar tersebut tidak terlalu membahagiakan bagi pihak Huawei karena baru-baru ini, Ren Zhengfei selaku founder dan CEO Huawei memberikan pernyataan yang cukup menohok kepada publik bahwasanya Huawei akan tetap mampu bertahan meski tanpa Amerika Serikat.

Alasan Huawei Mampu Bertahan

Dilansir dari PhoneArena, Ren Zhengfei mengatakan jika sanksi yang dijatuhkan AS kepada perusahaannya justru membuat mereka mendapatkan rasa nasionalisme dari publik China. Hasilnya, masyarakat di sana pun berbondong-bondong untuk membeli produk-produk yang dikeluarkan oleh Huawei karena Huawei dianggap sebagai korban intimidasi AS.

Menurut Canalys, pada kuartal terakhir tahun ini, penjualan ponsel Huawei di China meningkat sebesar 66 persen tiap tahun. Peningkatan yang dialami Huawei itu membuat mereka menguasai 42,2 persen pasar ponsel China.

Baca juga: Kena Embargo Amerika Serikat, Huawei Makin Kuat di China

Zhengfei Pesimis dengan Pemerintah AS

Ren Zhengfei dalam sebuah wawancaranya dengan Wall Street Journal mengatakan jika perusahaan yang ia dirikan bisa bertahan dengan sangat baik tanpa AS. “Kita dapat bertahan dengan sangat baik tanpa AS,” ucap Zhengfei.

Selain mengatakan perusahaannya mampu bertahan tanpa AS, Zhengfei menambahkan jika Huawei nampaknya tidak akan dikeluarkan dari daftar hitam oleh pemerintahan AS. “Kami tidak mengharapkan AS untuk menghapus Huawei dari entity list. Mereka mungkin juga membuat kita di sana selamanya karena kita akan baik-baik saja tanpa mereka.”

Baca juga: Qualcomm Tetap Dukung Huawei, Bagaimana dengan Google?

Meski mengatakan akan baik-baik saja tanpa dukungan AS, Zhengfei mengatakan ada satu perusahaan AS yang tetap ingin ia ajak kerja sama dengan Huawei, yaitu Google. Alasan utama mengapa dirinya ingin megajak Google bekerja sama dikarenakan faktor penjualan.

Bagi Huawei, menggunakan Android versi open-source tidaklah masalah di China. Namun yang menjadi masalah ketika mereka hendak melakukan penjualan di luar China, tentu para calon pembeli menginginkan kehadiran aplikasi inti dari Google seperti Play Store, Google Search, Maps, Gmail, YouTube, dan lainnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0