in

India Adalah Negara yang Paling Boros Data Internet Tahun 2019

Negara Paling Boros Data Internet di Dunia

Negara Paling Boros Data Internet – Saat ini India adalah negara Asia dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dan merupakan negara terbesar ke tujuh di dunia dengan populasi lebih dari satu milyar jiwa.

Pada bulan Juni 2019, Ericsson merilis laporan terbarunya tentang penggunaan perangkat mobile dengan judul Ericsson Mobility Report.

Dalam laporan tersebut Ericsson mengungkapkan bahwa negara yang paling besar dalam mengkomsumsi kuota data internet dari pengguna mobile sepanjang tahun 2018 adalah negara India.

Di india, rata-rata 9,8 GB kuota data internet dihabiskan oleh pengguna ponsel tiap bulannya di tahun lalu. Wilayah tersebut meliputi India, Nepal, dan Bhutan.

“Meningkatnya pelanggan LTE, penawaran data oleh operator, dan konsumsi data oleh pengguna mobile yang mayoritas anak muda yang hobi menghabiskan waktu untuk menonton vidio sangat mempengaruhi konsumsi penggunaan data di India,” dalam laporan Ericsson.

Selain daripada itu, tingginya konsumsi data internet di India juga dipengaruhi oleh harga kuota data yang relatif lebih murah.

Reliance Jio salah satu operator di India, mematok harga paket data dengan 149 Rupee saja atau setara dengan Rp 30.000-an di Indonesia untuk 1,5 GB aktif selama 28 hari.

Mungkin juga jika paket data internet di Indonesia semurah itu atau jauh lebih murah maka akan berpotensi sama juga, atau mungkin juga lebih tinggi.

Baca jugaNegara dengan Paket Data Internet Termurah di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Ericsson juga menambahkan bahwa konsumsi data di India pada tahun 2024 akan mencapai 18 GB.

Peningkatan semacam ini akan terus dipengaruhi oleh kuatnya ekonomi suatu negara, pembaharuan jaringan 5G yang lebih cepat, dan conten creator yang semakin inovatif.

Tidak bisa bisa dipungkiri juga bahwa data statistik creator dan penonton YouTube saja saat ini sudah mencapai 2 miliar perbulannya.

Angka tersebut mengalami kenaikan 5% dari jumlah penonton bulanan tahun 2018 dengan angka 1,8 miliar.

Hal tersebut telah disampaikan oleh CEO YouTube Susan Wojcicki disaat persentasinya di acara tahunan Brandcast Youtube kepada pengiklan di New York City, AS pekan lalu.

Data tersebut sudah termasuk penonton yang punya akun atau tidak disana.

Dalan kasus ini, Ericsson juga mengatakan bahwa meningkatnya konsumsi data dipicu dengan kapabilitas perangkat yang semakin update fitur, harga kuota internet yang terus jauh lebih murah, serta konten yang insentif menggunakan data internet.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Author Brian Aditya

Hanya berusaha mengeluarkan sesuatu yang saya baca.