in ,

Internet Kian Murah, Bisnis Media Cetak Pun Menyerah

bisnis media cetak

Minggu (15/09/2019) kemarin, salah satu usaha yang dimiliki Jeff Bezos dikabarkan mengalami pailit atau kebangkrutan. Adalah Express yang merupakan surat kabar terbitan dari Washington Post. Surat kabar Express dikatakan bangkrut usai gagal bersaing dengan media digital.

https://twitter.com/laurelwamsley/status/1172081360229621762

Laurel Wamsley selaku reporter national public radio (NPR) mengunggah cuitan di akun Twitternya di mana ia menuliskan jika Washington Post telah membunuh Express setelah otoritas transit area metropolitan Washington, D.C. menambah jumlah area Wi-Fi.

Sebenarnya, surat kabar Express ini tidak berbayar atau gratis. Namun meskipun gratis, ternyata jumlah pembacanya justru menurun karena orang-orang lebih memilih untuk mengakses informasi melalui ponselnya. Hasilnya, mau tak mau Express harus dihentikan peredarannya.

Situs Washington Examiner menyampaikan jika staf publikasi yang terdiri dari 20 jurnalis mengalami PHK. Dalam terbitan terakhirnya, Express juga menyampaikan kalimat sarkastik kepada orang-orang, yaitu “hope you enjoy your stinkin’ phones.

Tidak Merugi 100 Persen

Washington Post dibeli oleh Jeff Bezos pada tahun 2013 dengan harga 250 juta dolar AS. Sejak berada di bawah naungan Bezos, Washington Post berjalan ke arah yang lebih baik dengan mencatatkan keuntungan besar. Selain itu, Washington Post pun sudah beralih menjadi media digital.

Karena Washington Post sudah menjadi media digital, bangkrutnya Express tentu tidak terlalu berdampak banyak. Jika Anda mengunjungi situs Washington Post, maka Anda juga akan mendapati iklan yang menjejali situs tersebut.

Jadi, penutupan hanya pada bisnis cetaknya saja, adapun untuk perusahaannya masih segar bugar dan tidak mengalami masalah karena Washington Post saat ini sudah eksis di dunia digital. Bahkan, pihak WP mengatakan jika mereka siap melayani para pembacanya dengan produk atau konten digital.

Pelaku Bisnis Media Cetak Juga Sudah Tahu

Ketika akses internet semakin mudah dan penggunanya juga semakin banyak, tentu para pelaku usaha media cetak sudah tahu jika bisnisnya rawan tergusur oleh media digital. Jika ada pelaku usaha media cetak yang tetap ngotot dengan ide bisnis lamanya tentu itu justru aneh dan lucu.

Saat ini pun, hampir semua pelaku media cetak sudah beralih ke media digital. Jawa Pos yang sampai saat ini masih terbit pun juga sudah memiliki situs sendiri, sehingga ketika bisnis cetak mereka redup, mereka pun tidak akan mengalami kepayahan.

Mau bagaimanapun para pelaku bisnis konvensional harus mengikuti gaya bisnis di zaman kontemporer. Jika tidak mengikuti, tentu bisnis yang dijalankan bisa mati di tempat. Lagipula saat ini internet juga semakin murah, jadi suka atau tidak suka memang harus terjun ke dunia digital.

Baca juga: Karakter Pendiri Amazon ”Jeff Bezos” yang Membuatnya Sukses

Ketika bisnis media cetak benar-benar tidak ada atau yang lebih tepatnya beralih ke media digital, maka dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat adalah sulitnya mencari alas baju atau pembungkus barang karena biasanya kertas-kertas dari media cetak digunakan untuk itu.

Komentar

Tulis Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0