ionenasition
Reksadana pasti sudah sering kita dengar. Tapi, ketika ditanya apa itu investasi reksadana? Mungkin sebagian besar dari kita menggeleng tidak tahu. Apalagi jika ditanya apa perbedaan dari deposito, reksadana dan saham?
Pada dasarnya reksadana adalah tempat yang digunakan untuk menghimpun dari masyarakat pemodal yang nantinya akan diinvestasikan portofolio efek oleh Manajer Investasi (MI).
Jadi intinya: sejumlah orang yang memiliki dana lalu berkumpul untuk bersama-sama membeli portofolio efek dan menyerahkan pada ahlinya.
Baca : Sejarah Reksadana
Keunggulan investasi reksadana dengan investasi lain
1. Modal tidak terlalu besar
Berbeda dengan saham yang membutuhkan uang sekitar Rp. 10 juta untuk memulainya, di reksadana dengan uang Rp. 100 ribu saja sudah bisa mulai.
2. Dikelola oleh profesional
Seperti disebutkan di atas, investasi reksadana ini akan diserahkan pada ahlinya. Tentu saja predikat ahli disini tidak sembarangan didapat. Dimana pengakuan kompetensi harus datang dari otoritas penanam modal.
Dengan demikian para ahli ini akan mengelola dana kita dengan sebaik-baiknya sesuai dengan konsep investasi, yakni membeli saat harga rendah dan menjual saat harga tinggi.
3. Potensi pendapatan lebih tinggi
Dengan menginvestasikan dana kita ke reksadana maka peluang untuk mendapatkan pendapatan lebih tinggi akan sangat besar dibandingkan berinvestasi dengan tabungan dan deposito. Sebagai perbandingan jika rata-rata return deposito pada rentang 5%-8% maka reksadana berkisar 7%-15%.
4. Relatif aman karena dana terdiversifikasi
5. Bisa dicairkan kapan saja
Sebaiknya sebelum anda memutuskan untuk membeli reksadana, harus ditetapkan dulu apa tujuan investasi kita. Apakah tujuan investasi kita dalam jangka pendek (di bawah 3 tahun), jangka menegah (3-7 tahun), dan jangka panjang (di atas 7 tahun).
Mengapa kita harus mengetahui tujuan investasi kita? Karena hal ini berkaitan dengan kecocokan tujuan investasi kita dengan jenis reksadana berdasarkan isi portofolionya.
Jenis investasi reksadana berdasarkan isi portofolionya
1. Reksadana pasar uang
Investasi Reksadana ini cocok untuk kita yang punya tujuan investasi jangka pendek karena resikonya paling rendah dan paling mudah dicairkan. Tapi memiliki pendapatan yang paling rendah dibandingkan dengan jenis reksadana yang lain. Dimana biasanya, reksadana jenis ini menanamkan dananya ke sertifikat deposito dan sertifikat Bank Indonesia.
2. Reksadana pendapatan tetap
Jenis reksadana ini cocok bagi kita yang punya tujuan investasi antara 3-5 tahun. Dimana reksadana pendapatan tetap ini memiliki keuntungan lebih baik dari pada reksadana pasar uang. Tapi, resikonya lebih besar dibandingkan dengan reksadana jenis pertama. Reksadana kedua ini biasanya menempatkan dananya ke surat utang berjangka atau obligasi.
3. Reksadana saham
Sangat cocok bagi kita yang punya rencana investasi jangka panjang atau di atas 7 tahun. Untuk keuntungan, reksadana saham lebih besar dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap. Namun, resikonya juga besar. Dimana dana reksadana saham ini ditempatkan di saham.
4. Reksadana campuran
Sama halnya dengan reksadana pasar uang, jenis reksadana ini sangat cocok untuk kita yang punya jangka waktu investasi antara 3-5 tahun.
Dengan keuntungan lebih investasi reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap tapi keuntungannya lebih rendah dari reksadana saham. Sedangkan penanaman dananya campuran, seperti: sertifikat deposito, obligasi dan saham.
Bagi Anda yang tertarik menginvestasikan dananya di reksadana dapat membelinya di perusahaan MI, bank yang menjadi agen penjual reksadana, atau dapat juga membelinya di perusahaan asuransi. Tapi, demi keamanan, pilihlah MI dan agen penjual reksadana yang mengantongi izin OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
Komentar
Loading…