in

4 Jenis Reksa Dana yang Wajib Anda Ketahui Sebelum Mulai Investasi

Jenis Reksa Dana

Jenis Reksa Dana – Meski kesadaran masyarakat untuk mulai berinvestasi sudah mulai meningkat namun pertumbuhannya masih sangat kurang, terutama investasi di Reksadana.

Hal ini disebabkan masih minimnya informasi terkait reksadana termasuk tentang jenis reksa dana  yang bisa dijadikan pilihan untuk mulai investasi.

Sekarang ini, masyarakat mulai sadar bahwa, di masa depan nanti, uang yang ditabung saja tidak akan cukup menghadapi inflasi.

Banyak para pakar finansial yang berpendapat bahwa menabung bukanlah wujud investasi, sebab antara investasi dan menabung adalah dua hal yang berbeda.

Menabung merupakan aktivitas menaruh dan menyimpan uang dari pendapatan, lain halnya dengan investasi yang merupakan kegiatan untuk menambah nilai dari aset.

Ketika menabung Anda akan menerima bunga, namun jumlahnya diperkirakan tidak dapat menghadapi inflasi yang terjadi nantinya.

Karenanya itu, kini semakin banyak orang yang mulai berinvestasi, tidak terkecuali para generasi muda milenial.

Mengenal Resiko Investasi Reksa Dana

Bagi Anda yang akan terjun di dunia investasi, reksa dana diklaim adalah jenis investasi yang sesuai untuk Anda. Reksa dana dinilai lebih gampang dijalankan sebab Anda akan dibantu manajer investasi (MI) dalam memilih produk saham terbaik.

Namun, yang perlu diketahui kalau ingin terjun ke investasi reksa dana adalah harus menyesuaikan antara tujuan investasi dengan instrumen atau jenis reksadana.

Kunci keberhasilan Investasi Reksadana ialah kecocokan antara tujuan keuangan dan ragam instrumen yang dipilih. Anda harus mengetahui jenis investasi Reksadana bila berharap mendapat keuntungan di instrumen ini.

Performa masing – masing jenis Reksadana dan memutuskan jenis Reksadana yang paling cocok untuk beragam jenis investasi, apakah untuk investasi jangka panjang atau investasi jangka pendek.

Resiko Salah Memilih Jenis Reksadana

Dalam situasi IHSG merosot tajam dalam rentang waktu saat ini, banyak investor menjerit sebab mungkin dana pensiun atau dana pendidikan telah digelontorkan disana. Nilai investasi merosot ke tingkat yang tak dibayangkan sebelumnya.

Dalam situasi bursa merana, banyak investor panik. Hingga dengan cepat melepas investasinya di Reksadana. Sesudah itu, jera untuk berinvestasi di reksadana sebab menganggap risikonya terlampau besar.

Akhirnya, kembali lagi memilih ke investasi tabungan atau deposito.

Alih – alih dapat investasi yang menguntungkan, ini keputusan yang salah sebab:

  1. Melepas saham dalam situasi pasar turun pasti akan mengakibatkan kerugian.
  2. Tanpa investasi dan kembali ke tabungan, sasaran pencapaian dana pensiun atau dana pendidikan akan susah tercapai. Tingginya inflasi berakibat bunga tabungan dan deposito tak akan cukup.

Mengapa mengambil keputusan yang salah ?

Itu disebabkan kurangnya pengetahuan antara jenis Reksadana dengan tujuan investasi.

Kekeliruan yang sering terjadi seperti dua kasus berikut ini.

Pertama:

Tujuannya buat dana si kecil sekolah 5 bulan lagi, dengan berinvestasi di Reksadana Saham. Sedangkan, saham amat berisiko untuk investasi jangka pendek.

Alhasil, dikala pasar saham bergejolak, investasinya turun drastis dan tak cukup untuk membayar biaya sekolah.

Kedua:

Dikarenakan ingin investasi yang aman, investor memilih Reksadana Pasar Uang untuk persiapan dana pensiun yang diperlukan 10 tahun lagi. Meskipun terbilang aman, return Reksadana Pasar Uang rendah, sehingga jumlah dana pensiun yang akan terkumpul jauh dari memadai.

Jadi, memilih investasi yang ideal merupakan faktor penting untuk dapat imbal hasil yang terbaik.

Untuk dapat mencapai hasil terbaik tersebut, Anda wajib mengetahui jenis investasi di Reksadana.

Beberapa Jenis Investasi Reksa Dana yang Bisa Dipilih

Berikut ini beragam jenis investasi Reksadana:

Sebelum ke pembahasan tentang jenis-jenis reksadana, sebaiknya kita mengetahui tentang karakteristik reksadana terlebih dahulu.

Menurut karakterisitiknya, Reksa Dana dibagi menjadi dua :

  1. Reksa Dana terbuka
  2. Reksa Dana tertutup

Reksa Dana terbuka merupakan Reksa Dana yang bisa menawarkan unitnya tiap waktu hingga batas maksimum unit yang ditawarkan dan membeli kembali unit pemberi modal tiap saat juga.

Reksa Dana tertutup yaitu Reksa Dana dimana pemberi modal cuma menawarkan dan membeli kembali unit yang ditawarkan di waktu-waktu tertentu sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur.

Sekarang ini, hampir semua Reksa Dana yang beredar di Indonesia merupakan tipe Reksa Dana terbuka berbentuk KIK.

Reksa Dana terbuka dibagi menjadi empat klasifikasi menurut alokasi investasinya, yakni:

1. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa Dana ini alokasi investasinya sebagian besar ditempatkan pada efek yang memberikan pendapatan konsisten, seperti surat utang.

Reksadana Pendapatan Tetap bertujuan untuk memberikan suatu tingkat pengembalian yang menarik dengan penekanan pada stabilitas modal.

Mayoritas dana dari instrumen ini akan dialokasikan ke obligasi milik pemerintah dan swasta. Lalu, sisanya akan dialihkan ke instrumen pasar uang, jadi pergearakknya cenderung lebih stabil.

Tidak cuma itu, pendapatan tetap sekarang juga termasuk investasi yang sangat menjanjikan, apalagi ketika suku bunga deposito menurun.

Kenapa demikian? sebab cuma dalam rentang waktu setahun, Anda dapat menerima bunga di atas 10% dengan risiko kecil.

Dengan alasan itulah, banyak orang yang beralih dari deposito ke reksa dana pendapatan tetap.

Bahkan, dengan investasi ini, Anda dapat menarik uang kapan saja. cukup berbeda dengan deposito yang baru dapat ditarik ketika telah jatuh tempo.

2.Reksa Dana Pasar Uang

Reksa Dana jenis ini investasinya ditempatkan 100% pada instrumen Pasar Uang, antara lain, obligasi yang jatuh tempo kurang dari satu tahun, deposito, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Dari beberapa jenis reksa dana yang ada, Pasar Uang diklaim menjadi instrumen yang paling aman dengan risiko terkecil.

Reksadana Pasar Uang bertujuan memberikan profit yang menarik lewat investasi pada instrument pasar uang serta menurunkan tingkat risiko lewat diversifikasi penempatan instrumen pasar uang yang dipilih secara selektif.

Dan juga bertujuan memberikan tingkat likuiditas yang tinggi untuk memenuhi keperluan dana tunai dalam waktu yang singkat

Reksa dana pasar uang mayoritas dananya akan dialokasikan ke deposito atau surat berharga yang jatuh tempo di bawah satu tahun.

Meski tak sebesar pendapatan tetap dan saham, namun hasilnya masih lebih besar daripada deposito.

Tidak cuma itu, jika dengan ikut deposito Anda mempunyai minimal investasi Rp 5 juta dan tak dapat dicairkan sesesuka hati, berrbeda dengan pasar uang.

Anda dapat terjun menjadi pemodal dengan modal yang kecil dan uangnya dapat dicairkan sewaktu-waktu.

3. Reksa Dana Campuran

Reksa Dana yang satu ini investasinya ditempatkan sekaligus pada beberapa instrumen, meliputi Saham, surat utang dan Pasar Uang. Nantinya dananya akan dibagi sebagian ke saham, obligasi dan pasar uang.

Tujuannya yaitu mendapat profit dalam jangka panjang dengan investasi pada saham, obligasi dan pasar uang.
Keunggulan Reksadana ini ialah komposisi portfolio dapat lebih fleksibel. Manajer Investasi dapat meracik instrumennya dengan beragam instrumen.

Reksa dana campuran, termasuk instrumen investasi yang dapat memberikan high return, sama seperti reksa dana saham.

Tetapi, memiliki risiko menengah, yang berarti lebih rendah daripada saham namun lebih tinggi ketimbang reksa dana pendapatan tetap.

Karena itu, reksa dana campuran sesuai untuk pemodal yang berharap dapat untung tinggi dari pasar saham, namun tetap suka kestabilan dari pasar obligasi.

Dengan reksa dana campuran, Anda juga dapat mengalihkan risiko kerugian ketika pasar saham sedang turun dan melemah.

Tipe reksa dana ini disarankan bagi Anda yang mengharapkan investasi jangka menengah, yakni 3 – 5 tahun.

4. Reksa Dana Saham

Reksa Dana jenis ini sebagian besar penggunaan investasinya ditempatkan pada efek Saham.
Reksa dana saham adalah instrumen yang mempunyai profit paling tinggi dibanding jenis reksadana lainnya.

Namun, bila Anda mau mulai masuk ke dalam investasi ini, Anda wajib mengetahui jika risikonya juga paling besar.

Dalam Reksadana ini, Manajer Investasi menempatkan dana pemodal ke instrument saham. Tujuannya yaitu memberikan tingkat{profit yang menarik dalam jangka panjang dengan sistem mengkapitalisasi pasar modal Indonesia.

Risiko Reksadana ini paling tinggi sebab fluktuasi harga saham yang tajam. Reksadana ini bukanlah investasi yangcocok dan aman untuk jangka pendek.

Oleh karena itu, Reksadana Saham sebaiknya untuk investasi jangka panjang diatas 5 tahun.

Investasi ini, cocok bagi Anda calon pemodal agresif yang tidak takut akan adanya risiko tinggi dan menginginkan hasil yang besar.

Untuk melihat performa dan data dari masing-masing jenis reksa dana beserta produk-produknya anda bisa cek di Infovesta Utama.

Reksa Dana Terproteksi

Disamping keempat jenis Reksa Dana di atas, ada juga jenis Reksa Dana Terproteksi, yakni Reksa Dana yang mempunyai masa penawaran dalam jangka waktu tertentu dan mempunyai skema khusus untuk melindungi nilai pokok investasi pemodal.

Reksa Dana terproteksi sesuai bagi Anda yang mempunyai profil risiko konservatif dan mengharapkan imbal hasil yang lebih terukur dalam jangka waktu investasi tertentu.

Anda tertarik untuk investasi reksadana? Sekarang anda juga bisa membeli investasi reksadana secara online. Anda bisa membaca ulasannya terlebih dahulu di 8 Rekomendasi Tempat Beli Reksa Dana Online Paling Terpercaya.

Tapi, Sebelum Anda mulai berinvestasi pada suatu jenis Reksa Dana, pastikan Anda sudah mengetahui seluk beluk tentang Reksa Dana.

Bagaimana caranya? Mintalah prospektus produk Reksa Dana itu ke Manajer Investasi yang menerbitkannya.

Prospektus merupakan dokumen legal/resmi yang berisi info detail mengenai tujuan, pengelola investasi, Bank Kustodian, dan biaya yang berkaitan suatu produk Reksa Dana. Prospektus juga memberikan info mengenai Manajer Investasi yang mengelolanya.

Prospektus Reksa Dana ini bisa diunduh lewat website Manajer Investasi yang bersangkutan. Dengan membaca prospektus, Anda bisa mengenal intisari dari Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana.

Pastikan jenis reksadana yang dipilih memang sesuai dengan tujuan dan profil risiko anda sebagai calon investor. Jenis Reksadana yang dipilih harus sesuai dengan tujuan keuangan yang anda miliki.

Author muhfaiz

Seorang yang hanya ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan orang lain

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0