in

Kalah Saing, Uber Pilih Jual Bisnis Makanannya ke Zomato

uber zomato
REUTERS

Saat ini bisnis pengiriman makanan adalah bisnis yang menjanjikan. Bahkan, saking menjanjikannya bisnis ini, beberapa perusahaan yang bergerak di sektor ride-hailing seperti Uber juga turut merambah bisnis pengiriman makanan.

Karena bisnis pengiriman makanan itu menjanjikan, tentu pelakunya ada banyak, dan itu adalah sesuatu yang tidak mengherankan. Salah satu pelaku yang bergerak di bisnis pengiriman makanan adalah Zomato. Bahkan saking dominannya Zomato, Uber pun menyerah dalam menjalankan bisnis pengiriman makanan.

Baca juga: Menjanjikan, Makanan Bakal Jadi Penopang Bisnis Grab dan Gojek?

Uber Pilih Jual Uber Eats ke Zomato di India

Uber adalah perusahaan yang bergerak di sektor ride-hailing. Namun, Uber juga memiliki lini bisnis, yaitu Uber Eats. Pasar Uber sendiri memang lebih banyak di kawasan Eropa dan juga Amerika. Meskipun begitu, Uber tetap beroperasi di Asia, salah satunya di India.

Di India, pasar ride-hailing dikuasai oleh Uber. Namun untuk pasar pengiriman makanan, Uber tidak mampu berbicara banyak karena mereka kalah saing dengan pemain lokal, yaitu Zomato dan juga Swiggy. Di India, bisnis pengiriman makanan lebih didominasi oleh dua perusahaan tersebut.

Karena sudah tidak bisa melawan dominasi Zomato dan juga Swiggy, akhirnya pihak Uber memilih untuk menjual bisnis Uber Eats ke Zomato. Dengan melakukan penjualan bisnis, pihak Uber bisa meminimalisir kerugian serta mendapatkan sebagian saham Zomato. Kabarnya, nilai transaksi penjualan Uber Eats ke Zomato mencapai 350 juta dolar AS.

Baca juga: Fokus Bidang Lain, Travis Kalanick Pilih Cabut dari Uber

Pasar Uber Eats di India Kalah Telak

Uber Eats tiba di India pada tahun 2017. Sudah setahun lebih menginjakkan kaki di India, sayangnya pihak Uber tidak membuat terobosan sama sekali yang kemudian membuat mereka kalah saing dari Zomato dan Swiggy.

Dilansir dari FirstPost, sejak masuk ke India pada tahun 2017, Uber Eats hanya memiliki sekitar 26.000 restoran yang terdaftar di platformnya dari 41 kota. Dari 26.000 restoran yang terdaftar, Uber Eats hanya menyumbangkan keuntungan sebesar 3 persen dari pendapatan secara global, sedangkan sumbangan kerugiannya mencapai 25 persen pada tahun 2019, atau hampir USD 500 juta.

Di saat Uber Eats kelimpungan, Zomato dan Swiggy justru mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Hasilnya, agar Uber Eats tidak semakin merugi, Uber akhirnya memilih untuk menjual lini bisnisnya ke Zomato.

Dengan melakukan penjualan Uber Eats ke Zomato, Uber akan mendapatkan saham sebesar 9,9 persen sebagai bentuk dari kesepakatan menurut sebuah laporan di Business Standard. Deepinder Goyal selaku pendiri dan CEO Zomato juga sudah mengungkapkan kebahagiaannya atas proses akuisisi dan mengatakan jika mereka saat ini adalah pemimpin pasar di India.

“Kami telah mengakuisisi Uber Eats India dan dengan perkembangan ini, kami adalah pemimpin pasar dalam kategori pengiriman makanan di India. Kami bangga telah menjadi pelopor dan telah menciptakan bisnis pengiriman makanan terkemuka di lebih dari 500 kota di India. Akuisisi ini secara signifikan memperkuat posisi kami di kategori ini.”

Baca juga: 7 Bisnis Makanan dan Minuman Paling Laris Tahun 2019

Sebagai informasi, Uber Eats dimulai pada tahun 2014 di Los Angeles. Kemudian, Uber Eats diluncurkan sebagai aplikasi terpisah di Toronto pada Desember 2015. Sejak itu, Uber Eats telah berkembang sebagai aplikasi mandiri yang tersedia di 220 kota di seluruh dunia. Di India, Uber Eats pertama kali diluncurkan di Mumbai pada Mei 2017.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0