Pandemi COVID-19 membuat banyak orang frustrasi. Pasalnya, pandemi tersebut telah membuat gerak-gerik manusia yang sebelumnya leluasa menjadi terbatas karena harus tetap menjaga dirinya dari bahaya penularan virus tersebut.
Tak kunjung perginya COVID-19 juga memunculkan berbagai macam teori konspirasi. Dan teori konspirasi yang saat ini sedang naik ke permukaan adalah teori konspirasi yang mengatakan bahwa pandemi COVID-19 datang dikarenakan adanya infrastruktur 5G.
Baca juga: YouTube Bakal Batasi Video Konspirasi 5G Sebagai Penyebab Corona
Lawan Konspirasi 5G, Kanada Buat Situs Khusus
Akibat tersebarnya teori konspirasi 5G, infrastruktur 5G yang ada di Inggris dan Kanada mengalami kerusakan atau aksi vandalisme. Kerusakan sendiri diakibatkan oleh para oknum yang termakan akan teori konspirasi 5G sebagaimana yang dilaporkan oleh Ubergizmo.
Bukan hanya infrastruktur 5G saja yang menjadi korban. Dalam laporan juga disebutkan bahwa para operator juga mengalami aksi penyerangan serta aksi pelecehan selama mereka bekerja. Pemerintahan Kanada sendiri yang menjadi korban, dan yang mengetahui hal tersebut tidak tinggal diam.
Negara yang berdempetan dengan AS itu memilih untuk meluncurkan situs web yang di dalamnya menyimpan banyak informasi terkait infrastruktur dan teknologi 5G, dengan harapan tidak ada oknum yang termakan teori konspirasi 5G yang sumbernya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Di situs milik pemerintah Kanada tersebut juga dipaparkan bahwasanya perangkat berjaringan 5G diharuskan untuk memenuhi persyaratan paparan frekuensi radio. Artinya, sebelum infrastruktur 5G itu dibangun, perangkat-perangkat yang digunakan pun dipastikan aman untuk lingkungan sekitarnya.
Akibat tersebarnya teori konspirasi 5G, beberapa negara yang sudah menerapkan teknologi tersebut dibuat pusing lantaran infrastruktur yang sudah mereka bangun dengan biaya yang tidak murah harus mengalami aksi vandalisme.
Baca juga: Ikuti YouTube, Twitter Bakal Hapus Cuitan Konspirasi 5G COVID-19
Terkait teori konspirasi 5G ini, pihak Twitter dan YouTube pun juga harus turun tangan untuk menanganinya. Kedua perusahaan tersebut telah mengeluarkan kebijakan dengan membatasi konten teori konspirasi 5G yang bertebaran di platformnya masing-masing.
Meski sudah turun tangan dalam menekan penyebaran konten teori konspirasi 5G, baik pihak Twitter maupun YouTube tetap mengizinkan konten tersebut di platformnya. Namun, konten yang diizinkan adalah konten yang tidak berisi hasutan untuk melakukan aksi vandalisme.
Komentar
Loading…