in

Wisata Menjelajahi Kawasan Tangkuban Perahu di Jawa Barat

Tangkuban perahu

Tangkuban perahu adalah salah satu destinasi wisata yang terkenal di Jawa Barat, khususnya di Bandung. Tempat ini menjadi kawasan wisata yang banyak dikunjungi baik wisatawan lokal maupun wisatawan luar kota. Tangkuban Perahu menjadi salah satu kawasan wisata pegunungan andalan di Jawa Barat yang berlokasi di Lembang, Bandung Barat dan sekitar 20 km dari Bandung utara.

Kawasan wisata Tangkuban Perahu menjadi primadona di Bandung, karena kawasan wisata ini menyuguhkan panorama alam khas pegunungan. Dikelilingi oleh pepohonan dan pemandangan kawah yang menakjubkan serta udara yang sangat sejuk. Diperkirakan memiliki suhu 17 derajat celcius pada siang hari dan 2 derajat celcius pada malam hari.

Gunung tangkuban perahu adalah gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.084 dan statusnya masih aktif atau masih berpotensi untuk meletus di kemudian hari. Ini bisa dibuktikan pada tahun 2006 gunung tangkuban perahu pernah meletus walaupun hanya dalam skala kecil. Dan pada tahun 2014 yang lalu pernah beberapa kali ditutup karena diperkirakan akan meletus.

Walaupun gunung tersebut masih aktif tapi tidak menyurutkan para wisatan untuk mengujungi tempat tersebut. Karena kawasan wisata gunung tangkuban perahu tersebut memiliki daya tarik dari segi pemandangannya. Dimana di gunung tersebut memiliki tiga kawah yang sering dijadikan untuk objek pengambilan gambar atau foto oleh para wisatawan.

tangkuban perahu
Kawah ratu tangkuban perahu via Google image

Ketiga kawah tersebut memiliki umur yang sangat panjang dan memiliki nama-nama yang berbeda dari setiap kawahnya. Diantaranya yang pertama kawah tersebut bernama paguyangan badak yang berumur kurang lebih 90 ribu tahun yang lalu. Berikutnya kawah yang bernama kawah upas yang berumur 40 ribu tahun yang lalu dan yang terakhir kawah Ratu yang berumur 10 ribu tahun yang lalu.

Dibalik keindahan dan udara yang sejuk di kawasan Tangkuban Perahu, ternyata terdapat mitos yang banyak dipercayai oleh sebagian parawisatan lokal. Bahwa siapa saja yang bisa  melempar batu ke tengah kawah dari tepian kawah, maka dipercayai semua keinginan orang tersebut dapat terkabul. Dan menurut informasi belum ada satu pun yang bisa melemparkan batu tepat ke tengah kawah tersebut.

Itu hanya segelintir mitos yang dipercayai oleh masyarakat setempat, sebab kawasan Tangkuban Perahu memiliki mitos atau cerita rakyat yang melegenda sekali. Dipercayai bahwa terciptanya gunung tersebut diakibatkan oleh seorang pemuda yang bernama sangkuriang yang menendang perahu. Perahu tersebut terpental dan terbalik sehingga menjadi gunung yang terlihat seperi perahu terbalik.

Cerita Sangkuriang dan asal mula terbentuknya gunung Tangkuban Perahu

Cerita tersebut diawali dari seorang wanita yang bernama Dayang Sumbi yang merupakan ibu dari sangkuriang. Ketika itu Dayang Sumbi sedang menenun kain dan alat tenunannya terjatuh dari atas rumahnya, seketika itu Dayang Sumbi berucap dan bersumpah. Siapa saja yang bisa menemukan alat tenunannya tersebut jika dia perempuan maka dia akan dijadikan sebagai saudara dan jika laki-laki maka akan dijadikan suaminya.

Dan ternyata secara mengejutkan dan tanpa diduga yang menemukan alat tenunan tersebut adalah anjing peliharan Dayang Sumbi sendiri yang bernama Tumang. Akhirnya dari sumpahnya tersebut Dayang Sumbi memenuhi semua ucapan yang dia katakan dengan menikahi Tumang, menurut cerita bahwa Tumang adalah jelmaan seorang dewa.

Lahirnya Sangkuriang

Setiap malam purnama Tumang berubah wujud ke bentuk aslinya yaitu seorang lelaki yang sangat tampan dan rupawan. Dari pernikahannya tersebut Dayang Sumbi dikaruniai anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang yang tampan rupawan seperti ayahnya. Setelah itu Sangkuriang beranjak menjadi anak yang tangkas yang suka memanah dan pandai berburu di hutan.

Suatu hari Dayang Sumbi menginginkan hati rusa dan menyuruh Sangkuriang untuk berburu rusa untuk diambil hatinya. Setibanya dihutan Sangkuriang pada saat itu mengajak si Tumang untuk berburu dan pada saat itu juga Sangkuriang tidak tahu bahwa Tumang adalah ayahnya. Ketika berburu Sangkuriang dibuat kesal dengan si Tumang sebab tumang tidak menuruti perintahnya untuk menangkap buruannya.

Pada saat itu Sangkuriang sangat kesal sekali pada Tumang dan akhirnya dia tidak sengaja membunuh Tumang dengan panahnya yang merupakannya ayahnya sendiri. Karena dia sudah terlanjur membunuh Tumang dia berinisiatif untuk memberikan hati si Tumang sebagai peganti buruannya yang gagal untuk ditangkap. Karena dia tidak mau mengecewakan ibunya kalau dia pulang tanpa mendapatkan apapun.

Setibanya dirumah Sangkuriang memberikan apa yang diingikan oleh ibunya dan dengan gembiranya Dayang Sumbi memasak hati tersebut. Setelah itu mereka makan dengan lahapnya setelah selesai makan  Dayang Sumbi tersentak dan teringat akan tumang. Dia menanyakan kemana Tumang dan Sangkuriang pun akhirnya mengakui dan menjelaskannya semuannya pada ibunya.

Seketika itu juga Dayang Sumbi sangat marah dan sedih sekali, sehingga dia mengambil centong nasi dan memukulnya pada kepala Sangkuriang hingga terluka. Pada saat itu juga Sangkuriang pergi dari rumahnya karena takut dan sakit hati dengan ibunya tersebut. Dayang sumbi sangat menyesal atas perbuatannya yang melukai perasaan Sangkuriang yang pergi tak kembali.

Setiap hari dia selalu berdoa untuk dipertemukan lagi dengan anaknya, dayang Sumbi selalu bertapa untuk menenangkan hatinya. Dari hasil bertapanya tersebut Dayang Sumbi semakin awet muda dan panjang umur sehingga dia terlihat seperti gadis muda. Sedangkan sangkuriang berkelana kesana-kemari sambil berguru untuk menambah kekuatan bela dirinya.

Dengan berjalannya waktu Sangkuriang berubah menjadi pria yang tampan gagah dan perkasa. Pada suatu ketika Sangkuriang bertemu dengan seorang gadis yang cantik jelita dan jatuh hati padanya, sang gadis pun ternyata menyukai Sangkuriang. Tanpa diketahui keduanya bahwa mereka adalah ibu dan anak karena dengan perubahannya Sangkuriang tidak bisa dikenali, begitupun sebaliknya Sangkuriang lupa dengan wajah ibunya.

Dengan berjalannya waktu akhirnya Dayang Sumbi tidak sengaja mengetahui bahwa pria yang dicintainya adalah anaknya sendiri. Dayang Sumbi tidak sengaja melihat bekas luka di kepalanya Sangkuriang, yang mengingatkan Dayang Sumbi pada peristiwa ketika dia memukul Sangkuring. Yaitu dengan centong nasi yang tepat dan sama persis dikepala Sangkuriang sewaktu kecil.

Persyaratan yang dibuat Dayang Sumbi

Seketika itu juga Dayang Sumbi menceritakannya semua pada Sangkuriang. Akan tetapi Sangkuriang tidak bisa menerima kenyataan dan tetap ingin menikahi Dayang Sumbi yang merupakan ibunya sendiri. Akhirnya Dayang Sumbi memberikan sebuah persyaratan sulit yang tidak mungkin dipenuhi oleh manusia biasa. Persyaratan tersebut dibuat agar Sangkuriang tidak bisa menikahi Dayang Sumbi.

Persyaratannya yaitu berupa membuat telaga beserta perahunya dengan membendung sungai citarum dalam semalam. Persyaratan tersebut langsung disanggupi oleh Sangkuriang dan mulai mengerjakan. Dimulai dari membuat perahu dari pohon yang tunggulnya kini dipercayai sebagai gunung bukit tanggul. Dan ranting pohon yang ditumpuknya kini dipercayai sebagai gunung burangrang.

Tanpa disangka Sangkuriang hampir bisa menyelesaikan semuanya karena berkat bantuan makhluk halus. Sehingga membuat Dayang Sumbi menjadi khawatir jika Sangkuriang dapat menyelesaikan semua persyaratannya. Pada saat itu juga Dayang Sumbi berdoa kepada dewa agar Sangkuriang tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sehingga dia tidak bisa menikahi Sangkuriang.

Berkat doanya fajar pun menyingsing dan ayam pun berkokok, sehingga pekerjaaan Sangkuriang pada akhirnya tidak bisa diselesaikan dan persyaratannya pun menjadi gugur. Sangkuriang menjadi marah besar dan menendang perahu yang dibuatnya terpental dan jatuh tertelungkup. Perahu itu kini dikenal dengan gunung tangkuban perahu yang terkenal sebagai objek wisata di Bandung.

tangkuban perahu

Dari cerita rakyat itulah menjadi salah satu daya tarik para wisatawan untuk mengunjungi wisata Tangkuban Perahu. Karena mereka banyak yang penasaran ingin melihat gunung yang konon merupakan perahu terbalik. Memang jika dilihat-lihat gunung tangkuban perahu tersebut menyerupai perahu yang terbalik dan jika anda penasaran anda boleh langsung mengunjunginya langsung ke Bandung, Jawa Barat.

Tips sebelum mengunjungi tempat wisata gunung Tangkuban Perahu

Jika anda kebetulan ingin mengunjungi wisata Tangkuban Perahu tersebut ada baiknya anda memperhatikan beberapa tips sebelum mengunjungi tempat tersebut. Pertama gunakan pakaian yang panjang atau pakaian hangat karena udaranya yang sangat dingin. Dan yang terakhir persiapkan masker untuk menutup hidung sebab disana terdapat bau belerang yang sangat menyengat sekali.

Wisata Tangkuban Perahu biasanya dibuka dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore dan dibuka setiap hari. Sebagai tips tambahan ada baiknya memilih cuaca yang cerah sebab jika cuacanya kurang baik akan tertutupi kabut. Sehingga pemandangannya kurang jelas untuk dilihat. Pilih hari-hari biasa, sebab jika hari libur biasanya banyak disesaki para pengunjung sehingga anda tidak leluasa menikmati pemandangan tersebut.

Jadi jika anda menginginkan menikmati pemandangan yang disuguhkan di wisata gunung Tangkuban Perahu secara tenang maka pilihlah hari yang tidak terlalu ramai oleh para pengunjung. Semoga tempat wisata gunung Tangkuban Perahu menjadi salah satu opsi liburan anda dan semoga artikel ini bisa menjadi referensi liburan anda berikutnya.

Author Diani Hanif

Seorang penulis pemula yang ingin menjadi penulis handal

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0