Banyak kota-kota besar di dunia didiami oleh beragam orang dari beragam etnis dan budaya. Sepuluh kota ini menjadi kota paling multikultural di dunia karena sejak dulu merupakan tujuan migrasi bagi pendatang dari berbagai negara di dunia.
Meski awalnya pendatang sulit menyesuaikan diri, tapi lambat laun perbedaan etnis, agama, dan budaya tidak menjadi halangan besar untuk hidup berdampingan. Maka kota-kota ini pun jadi rumah baru bagi beragam etnis, budaya, agama, dan bahasa.
Daftar 10 Kota Paling Multi Budaya di Dunia
1. Toronto, Kanada
Kota Toronto yang dikenal dengan street art-nya berada di posisi pertama sebagai kota paling multikultural di dunia. Karena tidak tanggung-tanggung, setengah dari populasi Toronto adalah pendatang dari luar negeri.
Kota Toronto menjadi rumah bagi sekitar 200 etnis, dan bisa didengar lebih dari 140 bahasa digunakan di sini. Mayoritas pendatang berasal dari Inggris, Irlandia, Italia, dan China. Kaum minoritas berasal dari Iran, Belanda, Nepal, dan Romania.
Jika ingin melihat kehidupan unik dari para pendatang, anda bisa mengunjungi Chinatown, Greektown, Roncesvalles Village (Little Poland), Little Italy, dan Little India. Pepatah bilang, “orang lain adalah saudara saat di perantauan”.
2. São Paulo, Brazil
Kota São Paulo lebih dikenal dengan sebutan Sampa oleh warga lokal. São Paulo menjadi kota multikultural karena banyak gelombang imigran datang ke tempat ini sejak tahun 1870. Umumnya mereka berasal dari Italia, Libanon, dan Jepang.
Meski beberapa tahun terakhir gelombang imigran tidak lagi banyak berdatangan, tapi keberagaman di kota São Paulo tetap kental. Hal ini terbukti dari beragam jenis kuliner, tempat religius, dan lingkungan tempat tinggal di São Paulo.
Anda bisa mengunjungi Bela Vista (juga terkenal sebagai Bexiga atau Bixiga) untuk melihat kehidupan ala Italia di São Paulo, dan mengunjungi kawasan Liberdade yang merupakan tempat tinggal komunitas pendatang dari Jepang.
3. Sydney, Australia
Sydney adalah salah satu kota paling kosmopolitan di dunia, yang juga jadi kota paling multikultural. Sekitar 40% populasinya adalah pendatang dari luar negeri, seperti Inggris, Italia, Vietnam, Filipina, dan Indonesia.
Bahasa resmi di Sydney memang bahasa Inggris, tapi anda bisa mendengar sekitar 250 bahasa diucapkan di area kota Sydney. Termasuk bahasa Indonesia yang sudah masuk kurikulum pendidikan di universitas-universitas di Australia.
Tidak heran jika kota Sydney menjadi tuan rumah event multikultural untuk promosi kesadaran budaya. Salah satu event paling populer adalah Living in Harmony Festival yang biasa diselenggarakan selama satu bulan.
4. London, Inggris
London adalah salah satu kota dengan etnis paling beragam di dunia. Sekitar satu per tiga warga London adalah pendatang dari berbagai negara, seperti India, Jamaica, Ghana, termasuk Indonesia, dan masih banyak lagi.
Meski para pendatang memilih London sebagai tempat tinggal mereka yang baru, tapi bukan berarti mereka melupakan budaya leluhur. Karena itu, mereka sering mengadakan festival budaya khas tempat asal mereka di London.
Bahasa resminya memang bahasa Inggris, tapi anda bisa dengan mudah mendengar orang ngobrol dalam bahasa lain di sini. Katanya, terdapat lebih dari 200 bahasa yang digunakan oleh warga London.
5. Amsterdam, Belanda
Amsterdam adalah kota terbesar di Belanda yang terkenal memiliki banyak kelebihan, yaitu: kota paling ramah lingkungan di dunia, ibu kota rute sepeda dunia, serta sebagai tempat yang ramah bagi imigran dan pencari suaka.
Maka tak heran jika Amsterdam memiliki populasi yang beragam, dengan hampir 178 budaya berbeda. Untuk pendatang yang tak bisa bahasa Belanda, di Amsterdam tersedia banyak tempat kursus bahasa yang hampir semuanya gratis.
Sehingga mayoritas warga Amsterdam mampu multibahasa. Drongo Festival di Amsterdam Public Library sering diadakan sebagai perayaan multibahasa. Serta banyak event budaya lain yang diselenggarakan sepanjang tahun di Amsterdam.
6. Los Angeles, Amerika Serikat
Kota Los Angeles yang terletak di Kalifornia bagian utara menjadi salah satu kota paling multikultural karena menjadi rumah bagi pendatang dari sekitar 140 negara. Terdapat sekitar 86 bahasa yang digunakan oleh warga Los Angeles.
Pendatang dengan latar belakang budaya berbeda kemudian menciptakan wilayah khusus bagi komunitas mereka, seperti Koreatown, Little Tokyo, dan Boyle Heights. Wilayah tersebut memiliki keunikan dari segi bahasa, budaya, dan kuliner.
7. San Francisco, Amerika Serikat
Sekitar 36% warga kota San Francisco adalah pendatang, yang mayoritas berasal dari negara China. Jumlah tersebut disusul oleh pendatang dari Jerman, Italia, Meksiko, dan India.
Di sudut-sudut kota San Francisco, anda bisa menemukan Chinatown, Mission District, dan North Beach yang merupakan wilayah khusus diciptakan oleh komunitas pendatang.
Sepanjang tahun di San Francisco sering diadakan festival dan event multikultural. Dengan event terbesarnya adalah perayaan tahun baru Imlek. Kemudian ada Ethnic Dance Festival yang diselenggarakan oleh beragam komunitas dari Bay Area.
Kalau anda memiliki kesempatan datang ke San Francisco, jangan lupa naik trem yang menjadi legenda kota San Francisco.
8. New York City, Amerika Serikat
New York City yang merupakan salah satu kota paling kosmopolitan di dunia terletak di Pantai Timur Amerika Serikat. Sekitar 36% jumlah populasi di kota New York adalah pendatang dari luar negeri.
Kota New York terbagi menjadi lima wilayah. Dan wilayah yang paling multikultural adalah Queen, karena menjadi pilihan tempat tinggal bagi pendatang dari India, Korea, Brazil, dan lainnya.
Pemerintah kota New York membangun Mayor’s Office of Immigrant Affairs sebagai bentuk keseriusan mereka menjadi ‘kota ramah imigran’. Beberapa kebijakan dan hukum sudah diciptakan khusus untuk membantu para imigran di kota New York.
9. Singapura
Sekitar 40% penduduk kota Singapura adalah pendatang. Mayoritas adalah keturunan Chinese, kemudian disusul oleh etnis Melayu, India, dan Eurasia. Sedangkan penduduk minoritas berasal dari Amerika Serikat dan Kanada.
Singapura bangga akan keragaman budaya dan agama yang ‘hidup berdampingan dalam harmoni’.
Agar komunikasi antar penduduk berjalan lancar, Singapura menetapkan empat bahasa resmi, yaitu: bahasa Inggris, Melayu, Mandarin, dan Tamil.
Baca : 9 Hal Tentang Transportasi Umum di Singapura yang Anda Harus Tahu
10. Paris, Perancis
Sebagai ibu kota Perancis, kota Paris memiliki grup budaya global yang sangat beragam. Karena sejak dulu banyak imigran yang datang untuk menetap di kota kosmopolitan Paris ini.
Hukum di Perancis melarang penyebutan etnis dalam laporan sensus mereka. Maka sulit untuk menghitung jumlah etnis yang tinggal di Paris. Tapi survey independen menyebut bahwa antara 14% sampai 20% imigran berasal dari luar Uni Eropa.
Jika ingin melihat kebudayaan pendatang di Paris, kunjungi saja Quartier Chinois (Chinatown) yaitu tempat tinggal komunitas Asia timur, dan Belleville yang eklektik adalah tempat tinggal bagi komunitas Afrika Utara dan etnis Asia.
Itulah daftar sepuluh kota besar di dunia yang memiliki populasi paling multikultural di dunia. Semoga semua orang di dunia ini bisa hidup berdampingan dalam damai meski berbeda agama, etnis, budaya, dan bahasa.
Komentar
Loading…