Pertandingan olahraga secara bertahap mulai kembali bergulir ke layar TV setelah pandemi COVID-19 membuat hampir semua kompetisi di seluruh dunia terhenti secara tiba-tiba. Jika Anda seorang penikmat olahraga, khususnya sepakbola, tentu kabar ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan.
Seperti yang sudah diketahui, saat ini liga-liga top Eropa mulai bergulir di mana Bundesliga Jerman menjadi pelopor utamanya. Namun karena protokol kesehatan harus tetap dijaga, pertandingan yang sebelumnya semarak berubah menjadi hening lantaran tidak ada riuh suara para penonton yang menggema di dalam stadion.
Baca juga: Sambut Kualifikasi Piala Dunia 2022, Google Search Tampil Beda
La Liga Bergulir dengan Sentuhan Teknologi
La Liga, sebagai salah satu liga top Eropa juga sudah mulai menggulir pertandingan pertamanya pada Jum’at lalu (12/6/2020). Namun, liga yang satu ini tampil berbeda dengan liga-liga lain di mana pihak operator memberikan sedikit sentuhan teknologi pada setiap laga yang dihelat.
Sentuhan teknologi yang dimaksud adalah pemberian efek kerumunan dan suara suporter, sehingga para penonton yang menyaksikan pertandingan dari layar TV tetap mendapatkan sensasi pertandingan yang berjalan seru seperti biasanya, sebelum COVID-19 mewabah.
“Kami sangat menghormati apa yang dilakukan Bundesliga, Liga Premier, dan NBA. Tetapi apa yang kami lakukan akan berbeda,” kata direktur audiovisual La Liga Melcior Soler seperti yang dikutip dari The Verge, (13/6/2020). “Kami memikirkan ini sebagai tontonan hiburan yang disiarkan televisi. Apa yang akan kami lakukan adalah membuat Anda mengingat apa yang biasa Anda lihat ketika stadion penuh.”
The Spanish League has gone with super-imposing a fake crowd with recorded crowd noises for its live matches which have resumed tonight with the Sevilla-Betis derby.
I'm not sure but, having seen a few German games recently, it's certainly no worse. pic.twitter.com/cEFZEeEiMN
— Jim Gibson (@jimgibs0n) June 11, 2020
Untuk efek suara, operator La Liga telah menjalin kerja sama dengan EA Sports. Adapun untuk efek berkerumun, operator liga telah menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi penyiaran Norwegia yang bernama Vizrt. Penggunaan teknologi EA Sports dan Vizrt sendiri mulai diterapkan pada laga pembuka La Liga, yakni antara Sevilla kontra Real Betis.
Baca juga: Klub Bola Indonesia Punya Saluran YouTube, Mana yang Paling Oke?
Lebih Baik dari Jerman dan Korea Selatan
Seperti yang sudah disampaikan oleh Jim Gibson di cuitannya, terobosan yang dilakukan oleh La Liga ini jauh lebih baik ketimbang Bundesliga yang tidak menggunakan sentuhan teknologi sama sekali, atau menggunakan cara unik lainnya di pertandingan-pertandingan yang dihelat.
Saat membuka kompetisinya melalui pertandingan Borussia Dortmund kontra Schalke 04, Signal Iduna Park yang merupakan kandang Dortmund benar-benar hening. Dan keadaan yang demikian itu cukup mempengaruhi kenyamanan para penonton ketika menyaksikan pertandingan.
Selain lebih baik ketimbang Bundesliga, terobosan yang dilakukan oleh La Liga juga lebih baik dari K-League (liga Korea Selatan). Di Korea Selatan, pihak operator liga memilih untuk mendudukkan boneka-boneka di tribun stadion guna menghidupkan sensasi pertandingan layaknya pertandingan seperti kondisi biasa.
Baca juga: 10 Klub Sepakbola yang Memiliki Tim Esports Sendiri
Meski sejauh ini lebih unggul dari liga lain, terobosan yang dilakukan oleh La Liga tetap memiliki kekurangan. Kekurangannya adalah ketika kamera TV mengambil sudut lain, maka bangku-bangku kosong penonton akan terpampang jelas karena efek kerumunan hanya akan nampak di kamera utama saja.
Komentar
Loading…