Audrey Yu Jia Hui atau Maria Audrey Lukito, lahir 1 Mei 1988 merupakan salah satu anak jenius yang berasal dari Surabaya. Audrey menyandang gelar sebagai mahasiswa termuda Indonesia, dia menyelesaikan sekolah dasar 5 tahun, SMP 1 tahun, lulus SMA hanya 11 bulan saat usianya 13 tahun.
Oleh orang tuanya, Audrey berniat dikuliahkan di Universitas Indonesia sewaktu usia 13 tahun, namun kala itu tidak ada yang mau menerima. Akhirnya memutuskan untuk kuliah di AS tepatnya di Virginia. S1 dan S2 ditempuh hanya 3 tahun.
Akhir – akhir nama Audrey Yu menjadi viral, terkait pemberitaan bahwa dia pernah bekerja di Badan Antariksa Amerika (NASA) dengan gaji 200 juta per bulan.
Informasi lain menyebutkan, Audrey disebut bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G-20) di Jepang pada 28-29 Juni 2019.
Namun faktanya, saat ini Audrey masih menempuh pendidikan S-3 di AS berdasarkan informasi Hoaks dan Fakta mengenai Audrey Yu Jia Hui yang diberitakan oleh Kompas.com (09/07/19).
Baca juga : Kuliah Itu Penting Atau Tidak? Tergantung Bagaimana Anda Memikirkannya
7 Anak yang Menyandang Gelar Mahasiswa Termuda Indonesia
Nah selain Audrey Yu Jia Hui, ternyata ada anak lain yang menyandang gelar sebagai mahasiswa termuda Indonesia. Anak – anak jenius dari Indonesia ini menyelesaikan sekolah mulai SD, SMP dan SMU lebih cepat dari teman – teman lain seusianya.
1. Kamila Putri Hanisa, Mahasiswa Termuda di UGM Yogyakarta (15 tahun)

Kamila Putri Hanisa merupakan salah satu mahasiswa termuda Indonesia. Kamila yang lahir di Sidoarjo, 26 Februari 2002 ini diterima di Departemen Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM saat usianya 15 tahun 5 bulan melalui jalur seleksi SBMPTN.
Sejak bangku Sekolah Dasar (SD) Kamila selalu mengikuti kelas akselerasi atau kelas percepatan karena dianggap memenuhi standar nilai yang ditentukan.
Di sekolah tingkat SMP Negeri 1 Sidoarjo dan SMA Negeri 2 Sidoarjo, Kamila juga mampu menyelesaikan sekolahnya lebih cepat. Meskipun sering pulang sore hari dan harus menjalani les beberapa mata pelajaran.
Kamila mengaku tidak pernah menyangka dirinya menjadi mahasiswa termuda di UGM. Semua yang diraihnya saat ini adalah hasil dari kerja keras dan restu serta dukungan orangtuanya.
Meskipun usianya lebih muda dibandingkan mahasiswa lainya, Kamila yakin bisa beradaptasi. Sebab sejak SD dirinya sering bergaul dengan teman yang usianya di atasnya.
2. Rein Vidya Banafsha, Mahasiswa Termuda Kedokteran Unpad Bandung (15 tahun)

Rein Vidya Banafsha diterima di Fakultas Kedokteran Unpad saat dia berusia 15 tahun 10 bulan 5 hari, Rein saat ini menjadi mahasiswa termuda di Unpad.
Remaja asal Tasikmalaya ini sejak duduk di bangku SMP sudah mengikuti kelas percepatan (akselerasi). Kelebihan serta hasil nilai yang lebih tinggi dari teman – teman usianya, membuat Rein menyelesaikan sekolah lebih cepat.
Yang lebih membuat takjub dengan salah satu anak jenius ini adalah mampu menyelesaikan studi di SMPN 5 Tasikmalaya dan masuk ke SMAN 1 Tasikmalaya dalam waktu 2 tahun saja.
Rein lolos masuk Unpad melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dengan memilih program studi Kedokteran Unpad.
Setelah lulus menjadi dokter, Rein ingin melanjutkan studi untuk menjadi dokter spesialis saraf. Rein mengaku siap mengabdi sebagai dokter daerah mana saja, baik di Jawa Barat maupun di luar Jawa Barat.
3. Nur Wijaya Kusuma, Mahasiswa Termuda UGM Yogyakarta (15 tahun)
Nur Wijaya Kusuma tercatat sebagai mahasiswa termuda UGM pada tahun 2018 lalu. Nur Wijaya masuk Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik UGM pada usia 15 tahun.
Remaja asal Surakarta (Solo) ini menyelesaikan sekolah dasar (SD) selama 5 tahun, tepatnya di SD 16 Surakarta.
Selanjutnya Nur Wijaya melanjutkan ke SMP 9 Surakarta dan berhasil lulus dalam waktu 2 tahun. Sewaktu melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) 3 Surakarta, hanya diselesaikan dalam waktu 2 tahun saja.
Nur Wijaya mengaku, untuk menjalani kuliah pada usia belia ini karena dia tidak mudah menyerah dan rajin belajar dan selaludi support oleh orang tuanya.
Saat ini Nur Wijaya juga akan mempercepat studinya di UGM dengan lebih keras belajar. Setelah itu, ia berencana mengikuti kuliah lanjutan.
4. Arya Bagus Kevin, Mahasiswa Termuda UGM Yogyakarrta (14 tahun, 6 bulan )
Arya Bagus Kevin masuk ke tingkat Sekolah Dasar (SD) pada usia 4 tahun. Setelah itu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama, dia sukses mengikuti kelas akselerasi dan berhasil lulus dengan waktu hanya 2 tahun.
Kesuksesannya pemuda pemuda kelahiran Solo, 23 Februari 2000 ini terus berlanjut hingga ke bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Surakarta.
Arya yang dikenal ramah dan memiliki potensi yang tinggi ini juga berhasil melewati kelas akselerasi. Dan akhirnya berhasil diterima di teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun akademik 2014/2015 lalu.
5. Clarissa Ivana Kartika Dinansi, Mahasiswa Termuda FISIP Undip Semarang (14 tahun 6 bulan)
Clarissa Ivana Kartika Dinansi menyandang gelar lulusan termuda Undip Semarang angktan 2018 karena diwisuda di usia yang masih belia, yakni 18 tahun, 3 bulan, 26 hari.
Clarissa pertama kali masuk perguruan tinggi di usia 14 tahun 6 bulan 27 hari, kala itu dia juga tercatat sebagai mahasiswa termuda di FISIP Undip.
Clarissa menjalani pendidikan SD hanya 5 tahun, sedangkan SMP dan SMA masing-masing ditempuh selama 2 tahun, sehingga dia bisa lulus lebih cepat dari teman-teman seusianya
Gadis kelahiran Balikpapan, 5 Februari 2000 ini lulus SMA pada saat usianya 14,5 tahun dan masuk Undip melalui jalur ujian mandiri (UM).
Meskipun di usia yang masih muda, Clarissa mampu menyerap ilmu hingga menyelesaikan studinya dengan IPK cumlaude.
6. Rafidah Helmi, Mahasiswa Termuda Unissula Semarang (13 tahun enam bulan)
Ada cerita yang cukup unik dari Rafidah Helmi, gadis kelahiran Sukabumi 31 Juli 1998 ini . Rafidah hanya menjalani kelas nol kecil selama sehari dan langsung naik kelas nol besar di TK Kemala Bhayangkari Secapa Polri Sukabumi.
Bangku SD dilalui Rafidah hanya dalam waktu 5 tahun dan ketika duduk di bangku SMP dan SMA, dikebut dan diselesaikan masing-masing hanya 2 tahun.
Rafidah mendaftar ke Unissula untuk fakultas kedokteran dan menjadi mahasiswa pada usianya menginjak 13 tahun 6 bulan, dan menjadi mahasiswi termuda di Unissula Semarang melalui jalur Penelusuran Bakat Skolastik (PBS), kala itu.
Rafidah juga dinyatakan resmi lulus sebagai sarjana kedokteran termuda se-Indonesia.
7. Diki Suryaatmadja, mahasiswa termuda Universitas Waterloo, Kanada. (12 tahun)
Sosok anak jenius dari Indonesia ini membuat banyak orang kaget dan seakan tak bisa percaya. Sebab anak 12 tahun ini sudah duduk di bangku kuliah.
Diki atau lengkapnya Cendikiawan Suryaatmadja anak asal Kota Bogor, Jawa Barat ini juga tercatat sebagai mahasiswa termuda di Universitas Waterloo, Kanada.
Sejak di bangku TK, Diki memang sudah terlihat tanda-tanda yang luar biasa sebagai anak jenius. IQ– nya juga luar biasa sebab anak seusia dia bisa menjawab pertanyaan yang seharusnya bukan dijawab anak TK
Karena kelewat jeniusnya, Diki, berulang kali mengalami akselerasi (percepatan) mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam waktu singkat.
Diki yang lahir di Bogor pada 1 Juli 2004 ini mengikuti pendidikan akselerasi dari SD sampai lulus SMA di usia 11 tahun.
Yang lebih mencengangkan, ketika dilakukan tes IQ di Singapura, hasil tes Diki mencapai angka hampir 200.
Saat ini Diki diterima di Universitas Waterloo, Kanada sebagai murid kehormatan. Selain mempelajari fisika, Diki juga akan mengambil kelas kimia, matematika, dan ekonomi.
Baca juga : 10 Tempat Kuliah Teknik Terbaik di Amerika
Itulah 7 Anak yang menyandang gelar mahasiswa termuda Indonesia selain Audrey Yu Jia Hui. Sebenarnya masih banyak putera puteri Indonesia yang memiliki kelebihan dan dianggap sebagai anak jenius.
Semoga kedepannya membuat kebanggaan bagi bangsa dan negara kita tercinta, utamanya dimata dunia.