Menggunakan Twitter untuk berkomunikasi dengan teman, saudara, atau mungkin berbisnis adalah sesuatu yang wajar untuk dilakukan.
Akan tetapi, untuk saat ini Twitter tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi atau berbisnis saja, karena Twitter juga bisa digunakan untuk berpolitik.
Menggunakan Twitter untuk Politik
Dibandingkan dengan Facebook dan Instagram, Twitter lebih sering digunakan sebagai alat politik. Belum jelas mengapa media sosial yang satu ini sering digunakan sebagai alat politik.
Namun jika ditelusuri lebih lanjut, beberapa alasan berikut ini mungkin menjadi alasan kuat mengapa Twitter sering dijadikan sebagai alat politik.
1. Tampilan yang Sederhana
Tampilan media sosial yang sederhana menjadi salah satu faktor mengapa media sosial sering digunakan oleh penggunanya.
Dan alasan mengapa Twitter dipilih sebagai media sosial bagi para politisi, bisa jadi karena tampilannya yang begitu sederhana.
Anda tentu bisa membandingkannya sendiri. Namun jika dilihat lebih jauh, tampilan Twitter memang lebih sederhana dari pesaingnya, Facebook.
2. Mudah Melihat Trending Topic
Alasan yang kedua ini lebih kuat dibandingkan yang pertama, karena Twitter dalam urusan membuat Trending Topic memang juara.
Lihat saja sekarang, hashtag yang memuat nama Jokowi dan Prabowo ramai diperbincangkan, setelah keduanya berpelukan dalam penyerahan medali Asian Games 2018.
Lihat:
Selain melihat Trending Topic di negara sendiri, kita juga bisa melihat Trending Topic yang ada di negara lain atau seluruh dunia.
Hashtag di Twitter juga lebih ampuh dalam mengajak atau mempengaruhi seseorang dibandingkan membuat hashtag lewat Facebook atau Instagram.
3. Akun Pro dan Kontra Pemerintah Ada di Twitter
Dalam sebuah diskusi politik yang berjudul “Kampanye Belum, Perang Sosmed Sudah Dimulai,” Twitter memiliki peran yang begitu besar.
Apa peran Twitter?
Menjadi tempat perang sosmed itu, di mana masing-masing pendukung beradu argumen dan berusaha menarik minat masyarakat melalui tweet yang mereka buat.
Ini juga menjadi salah satu alasan, mengapa Twitter sering dijadikan alat politik oleh para politisi, karena akun-akun pro dan kontra pemerintah tumbuh subur di Twitter.
Jadi, mereka ingin melawan atau setidaknya menyeimbangkan akun-akun tersebut, agar salah satu kubu tidak tampil dominan.
Apakah di media sosial lain tidak ada?
Tentu saja ada. Namun, jika kita melihat diskusi politik sejauh ini, kebanyakan para politisi lebih sering menggunakan Twitter untuk kebutuhan politiknya.
Mereka sangat jarang menggunakan media sosial lain, seperti Facebook untuk menyampaikan argumennya, meskipun di Facebook, akun pro dan kontra pemerintah juga banyak.
Kesimpulan
Twitter, sebenarnya sama seperti media sosial lain, di mana keberadaannya dibuat untuk memudahkan manusia dalam berkomunikasi.
Hanya saja, perubahan zaman dan cara berpikir manusia yang tiap hari terus berubah, membuat Twitter menjadi tempat untuk berpolitik.
Baca: Gara-gara Politik, Menjual Domain Bisa dengan Harga Miliaran
Sekarang, pilihan menggunakan media sosial ada di tangan kita, apakah kita ingin menjadikannya sebagai alat politik atau justru menggunakannya sebagai alat untuk bertukar informasi.
🙂
Karena politisi lebih suka bermain-main sosmed gan gani 😀