Messenger Luncurkan Chatbot Informasi COVID-19

Sampai saat ini, pandemi Corona (COVID-19) masih belum diketahui kapan akan meredanya, dan yang bisa dilakukan publik dunia untuk meredam penyebaran COVID-19 adalah dengan menghindari aktivitas yang tidak perlu di luar rumahnya.

Akibat penyebaran COVID-19 yang tak menentu kapan berakhirnya, beberapa media sosial pun mulai gencar untuk menghadirkan berbagai macam layanannya yang berupa informasi terkait perkembangan COVID-19.

Facebook, Inc. adalah perusahaan yang memiliki banyak media sosial yang bernaung di bawahnya. Perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg itu telah menaungi beberapa media sosial besar nan ternama seperti Instagram, WhatsApp, dan juga Messenger.

Messenger Luncurkan Chatbot COVID-19

Seperti yang sudah diketahui, Facebook, Inc. telah menyematkan pusat layanan COVID-19 di platform Facebook, Instagram, dan juga WhatsApp. Pihak perusahaan sendiri belum menyematkannya di platform Messenger.

Namun, baru-baru ini pihak perusahaan telah menyematkan informasi seputar COVID-19 di platform Messenger setelah mereka melakukan kerja sama dengan pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menghadirkan chatbot Messenger yang di dalamnya berisi informasi seputar perkembangan terkini COVID-19 di seluruh dunia.

“Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meluncurkan pengalaman interaktif tentang Messenger dengan dukungan dari Sprinklr untuk membantu memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai pandemi COVID-19.”

“WHO akan meningkatkan jangkauan Messenger ke lebih dari 1,3 miliar pengguna aktif bulanan yang kini dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban cepat dari layanan interaktif “Peringatan Kesehatan (Health Alert)” WHO tentang Messenger, yang bebas untuk digunakan,” ucap pihak Facebook di laman resmi.

Untuk mengakses chatbot di Messenger ini, para pengguna bisa mengaksesnya melalui Halaman Facebook WHO atau melalui tautan Messenger. Chatbot yang diluncurkan pihak WHO di Messenger sendiri kurang lebih sama seperti yang mereka terapkan di WhatsApp.

Terjalinnya kerja sama antara pihak WHO dengan Facebook, Inc. sendiri cukup beralasan. Pasalnya, total pengiriman pesan melalui aplikasi Facebook Grup (Facebook, WhatsApp, Instagram, Messenger) telah meningkat lebih dari 50% sejak terjadinya pandemi COVID-19.