Pada Mei 2019, Pavel Durov selaku pendiri Telegram pernah menyarankan publik dunia untuk berhenti menggunakan WhatsApp karena layanan tersebut tidaklah aman untuk digunakan. Bahkan Durov mengatakan jika masalah keamanan WhatsApp bisa muncul lagi dan berkembang biak di masa depan.
November 2019 lalu, Durov kembali mengeluarkan penyataan jika masalah keamanan di WhatsApp bisa membuat kehidupan pribadi para pengguna menjadi publik. Durov mengungkapkan jika pihak Facebook memang tidak memiliki niat untuk memperbaiki bug yang ada di aplikasi mereka itu.
WhatsApp Baru Saja Kecolongan
Bos Amazon, Jeff Bezos, telah mengalami aksi peretasan beberapa bulan yang lalu setelah menerima sebuah video yang berukuran 4,4MB dari WhatsApp yang ternyata video tersebut mengandung malware di dalamnya.
Ketika kasus Bezos naik ke permukaan, pihak Facebook selaku perusahaan induk justru membela WhatsApp atau yang lebih tepatnya mereka tidak ingin bertanggung jawab atas kasus peretasan Bezos karena pihak Facebook mengklaim WhatsApp sangatlah aman.
Sebaliknya, pihak Facebook menuding perangkat iPhone X yang digunakan Bezos yang mengalami masalah yang kemudian menyebabkan dirinya diretas. Dalam sebuah pernyataannya, pihak Facebook mengungapkan jika malware yang disematkan di video memang ditujukan untuk iOS Apple dan menyerang iPhone secara langsung.
Baca juga: Bezos Alami Peretasan, Facebook Salahkan Apple
Durov: Menggunakan WhatsApp Berbahaya
Kabar peretasan yang dialami Jeff Bezos sampai di telinga Pavel Durov. Hasilnya, pendiri Telegram itu membuat sebuah pernyataan yang cukup menohok di mana ia mengatakan jika Bezos menggunakan Telegram, maka dirinya tidak akan mengalami peretasan.
“Kerentanan ‘video korup’ WhatsApp hadir tidak hanya di iOS, tetapi juga di Android, dan bahkan perangkat Windows Phone. Artinya, di semua perangkat seluler di mana WhatsApp terpasang,” tulis Durov dalam posting blog berjudul ‘Why Using WhatsApp Is Dangerous’ seperti yang dilansir dari Gadget 360, Senin (03/02/20).
Menurut Durov, WhatsApp menggunakan kata-kata “end-to-end encryption” sebagai mantra ajaib yang seharusnya secara otomatis membuat semua komunikasi aman. Namun faktanya, teknologi “end-to-end encryption” ini telah gagal menjamin privasi para pengguna.
Baca juga: 5 Bos Perusahaan Teknologi yang Pernah Diserang Hacker, Siapa Saja?
Telegram memang merupakan pesaing dari WhatsApp. Namun seperti yang sudah kita ketahui bersama, sampai saat ini aplikasi perpesanan besutan Pavel Durov itu belum mampu menyaingi WhatsApp dari segi jumlah pengguna.
Apa yang dikatakan Durov sendiri terkait WhatsApp yang berbahaya apabila digunakan memang benar adanya karena PBB saat ini juga sudah meminta para pejabatnya untuk segera menghapus aplikasi WhatsApp di smartphone yang mereka gunakan.
Komentar
Loading…