in ,

Perbaiki Reputasi, Facebook Cafe Segera Dibuka di Indonesia

facebook cafe

Kebocoran data yang dialami Facebook masih menyisakan kekecewaan yang cukup mendalam bagi sebagian pengguna. Di Indonesia, kekecewaan mungkin tidak terasa karena kebocoran saat itu menyasar para pengguna Facebook yang ada di AS.

Meskipun begitu, kabar kebocoran data tersebut berhasil membuat sebagian pengguna Facebook yang ada di Indonesia berhenti untuk menggunakan media sosial besutan Mark Zuckerberg karena takut data yang mereka miliki bocor ke tangan pihak ketiga.

Berkat kejadian tersebut, nama Facebook yang sebelumnya melambung tinggi layaknya sebuah gunung berubah menjadi sebuah bukit. Reputasi yang sebelumnya mentereng, secepat kilat langsung menjadi tercoreng.

Zuckerberg Pun Dianggap Orang Paling Berbahaya

Karena kasus kebocoran data, maka mau tak mau Facebook selalu dipantau oleh pengamat teknologi. Bahkan, seorang profesor bernama Scott Galloway dari Sekolah Bisnis New York University Stern menyebut Mark Zuckerberg sebagai orang paling berbahaya di dunia.

Alasan Zuckerberg dianggap orang paling berbahaya di dunia karena ia memegang miliaran data orang di seluruh dunia. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Facebook yang dipimpin Zuckerberg telah mengakuisisi Instagram dan WhatsApp. Dengan memiliki data yang berjumlah miliaran, data tersebut amat sangat rawan sekali untuk disalahgunakan, dan itulah yang dikhawatirkan Galloway.

Dilansir dari CNBC, Galloway mengatakan jika Mark Zuckerberg sedang mencoba untuk mengenkripsi informasi antara WhatsApp, Instagram, dan platform lainnya seperti Facebook, sehingga ia memiliki satu tulang punggung jaringan komunikasi di 2,7 miliar pengguna.

Pernyataan Galloway memang benar adanya. Apalagi saat ini Facebook sedang berusaha menggabungkan Facebook, Instagram, dan WhatsApp menjadi satu kesatuan yang pastinya akan sangat berbahaya jika datanya mengalami kebocoran atau disalahgunakan.

Facebook Cafe Akan Segera Dibuka

Facebook sadar betul akan buruknya reputasi mereka terkait keamanan data para pengguna karena kasus Cambridge Analytica. Hasilnya, mereka mencoba memperbaiki diri, dan salah satu upaya yang mereka lakukan adalah dengan membuka Facebook Cafe.

Facebook Cafe adalah kafe yang memungkinkan para pengguna untuk belajar meningkatkan kesadaran terhadap kebijakan dan pengaturan privasi yang tersedia di Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Facebook Cafe sendiri dibuka di dalam kafe yang sudah ada, yaitu kafe Filosofi Kopi yang berada di kawasan Melawai Terpadu, Jakarta Selatan, pada 13 – 15 September 2019.

Baca juga: Facebook Adalah Perusahaan IoT Paling Tidak Dipercaya dalam Survei

Upaya yang dilakukan Facebook dengan membuka Facebook Cafe ini patut diapresiasi. Ini juga merupakan salah satu cara mereka untuk memperbaiki reputasi agar mendapatkan kepercayaan kembali dari para pengguna jika mereka saat ini benar-benar memperhatikan keamanan data para penggunanya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0