in

7 Produk Facebook yang Gagal di Pasaran, Apa Saja?

Produk Facebook yang Gagal di Pasaran

Saat ini, Facebook merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Berawal dari situs pertemanan atau media sosial, kini perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini telah memiliki banyak produk yang dikelola. Namun siapa sangka ternyata ada beberapa produk Facebook yang gagal di pasaran.

Sebagai perusahaan yang terus berkembang besar, mereka juga kemudian mengambil alih beberapa perusahaan lain. Sebagai contoh adalah WhatsApp dan Instagram.

Tidak berhenti sampai di situ, perusahaan yang pertama kali didirikan pada 2004 ini juga pernah mencoba berinovasi dengan berbagai produk lainnya.

Baca juga: 7 Produk Gagal Google yang Ditutup dan Ditinggalkan

Produk Facebook yang Gagal Karena tak Memiliki Banyak Pengguna

Baru-baru ini, Facebook juga dikabarkan akan segera meluncurkan mata uang digital Libra. Tapi tahukah kamu ternyata ada pula beberapa produk Facebook yang gagal karena penggunanya hanya sedikit.

Kalau kamu penasaran, simak jawabannya berikut ini.

1. Parse

Sumber: forbes.com

Parse adalah sebuah platform layanan back-end yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile. Parse sendiri diakuisi oleh perusahaan induk Facebook dengan mahar USD 85 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.

Dibeli pada tahun 2013, layanan Parse justru ditutup tiga tahun setelah itu. Ada beberapa alasan yang membuat layanan ini pada akhirnya menemui kebuntuan, salah satunya adalah tidak banyak developer yang mengembangkan aplikasi mobile menggunakan layanan Parse ini.

Selain itu, mereka juga tidak ingin bersaing dengan beberapa platform serupa dari Google, Microsoft, dan Amazon. Saat itu, hanya tersisa dua perusahaan yang masih bertahan dengan layanan ini, yaitu Orbitz dan Quip.

Meski sudah ditutup, saat ini kamu masih menemukan Parse sebagai platform layanan dokumentasi, forum komunitas, dan blog.

2. Facebook FBML

Sumber: inspirationfeed.com

FBML adalah singkatan dari Facebook Markup Language, yaotu sebuah bahasa pemrogaman yang mirip dengan HTML. Pertama kali diluncurkan pada 2007, sayangnya layanan ini secara resmi diberhentikan pada tahun 2012.

Sebagai bahasa permograman, para pengguna dapat memanfaatkannya untuk menulis kode untuk membuat suatu elemen tertentu yang ada di aplikasi maupun halaman situs Facebook.

Dengan FBML, kamu juga dapat membuat aplikasi yang digunakan untuk mengangani beberapa poin yang telah terintegrasi dengan Facebook, misalnya profile, profile action, mini feed, Facebook Canvas, dan lain-lain.

Meski layanan yang ditawarkan cukup unik, namun pada kenyataanya hal tersebut belum mampu menyelamatkan layanan ini.

Baca juga: Facebook Adalah Perusahaan IoT Paling Tidak Dipercaya dalam Survei

3. Facebook Home

Sumber: talkandroid.com

Diluncurkan kali pertama ke publik sejak April 2013 lalu, Facebook menghadirkan layanan Facebook Home untuk mencoba memberikan pengalaman baru yang berbeda kepada para pengguna mereka.

Facebook Home sendiri merupakan aplikasi launcher Android yang dapat digunakan untuk menggantikan home screem atau lockscreen pada smartphone kamu.

Setelah aplikasi ini terinstal, launcher ini nantinya akan menampilkan Cover Feed yang berupa foto atau gambar dengan model flipboard yang diambil dari newsfeed Facebook pengguna.

Konten Cover Feed ini juga kamu sukai dan beri komentar seperti halnya suatu postingan foto yang ada di dalam aplikasi atau halaman Facebook.

Meski tampak cukup menarik, namun aplikasi Facebook Home justru tidak mampu meraih kesuksesan seperti yang diekspektasikan sebelumnya.

4. Facebook Gift

Sumber: socialsamosa.com

Facebook Gift adalah suatu layanan online shop yang terdapat di dalam Facebook.

Diresmikan pertama kali pada September 2012, pengguna bisa memanfaatkan layanan ini untuk membeli berbagai macam barang untuk kemudian dikirimkan sebagai hadian kepada pengguna Facebook lain yang dituju.

Dengan Facebook Gift ini juga, sebagai pihak yang ingin memberi hadiah tidak perlu repot-repot memasukkan alamat penerima.

Ini karena Facebook sendiri yang akan memberitahu penerima dan meminta mereka untuk menuliskan alamat mereka sendiri untuk dikirim hadiah tersebut.

Sayangnya, layanan menarik dari Facebook ini tidak terlalu diminati sehingga pada akhirnya ditutup sejak Agustus 2013.

5. Facebook Slingshot

Sumber: engadget.com

Facebook Slingshot merupakan sebuah layanan dari Facebook yang memungkin para penggunanya untuk bisa mengirim foto atau video kepada teman-teman mereka tanpa melalui Facebook.

Dengan aplikasi ini, pengguna bisa masuk menggunakan nomor hp untuk kemudian dapat terhubung dengan teman yang ada di daftar kontak hp atau bisa juga dengan mencari teman-teman Facebook melalui kontak tersebut.

Meski dihadirkan dengan tujuan untuk lebih memudahkan para penggunanya, namun sayangnya aplikasi ini tidak terlalu diminati banyak orang.

Bahkan, aplikasi yang kabarnya meniru aplikasi Snapchat ini tidak mampu bertahan lama dan gagal melampaui rivalnya tersebut.

Baca juga: Pengguna Facebook dan Instagram Indonesia Terbanyak Ke-4 di Dunia

6. Facebook Poke

Sumber: businessinsider.com

Sebenarnya, layanan Poke di Facebook sudah tersedia sejak media sosial ini masih bernama The Facebook.

Aplikasi yang hanya hadir untuk smartphone iOS ini adalah sebuah layanan yang memungkinkan penggunanya mengirim pesan, foto, atau video dan akan hilang secara otomatis setelah lebih dari 10 detik.

Di antara kalian mungkin sudah ada yang pernah mencoba aplikasi ini. Poke ini sendiri juga disebut meniru aplikasi Snapchat yang ketika itu sangat populer di kalangan anak muda.

Namun sayangnya, aplikasi Facebook Poke tidak mampu bertahan lama. Layanan ini kemudian dihentikan operasinya setelah 17 bulan menemani para penggunanya.

7. Facebook Lite

Sumber: pctechmag.com

Di antara berbagai produk-produk lainnya, Facebook Lite merupakan satu-satunya yang hingga kini masih aktif dan masih bisa diunduh serta digunakan oleh para penggunanya. Meski demikian, aplikasi ini jauh kalah populer dibandingkan aplikasi utama Facebook.

Diluncurkan secara resmi pada awal tahun 2015, Facebook Lite menawarkan konsep ringan yang membuatnya masih dapat diakses dengan cukup nayaman meskipun kamu berada di kondisi yang jaringan internetnya lemot.

Facebook Lite juga hadir dengan tampilan yang jauh lebih sederhana ketimbang aplikasi Facebook biasa. Selain itu, aplikasi ini memiliki banyak keterbatasan fitur yang dimilikinya.

Nah, itulah beberapa produk Facebook yang gagal di pasaran. Sebagian besar produk tersebut saat ini malah sudah ditutup layanannya karena tidak memiliki jumlah pengguna yang cukup banyak dan cenderung semakin menurun dan ditinggalkan dari waktu ke waktu.

Author Heru NC

Rain or shine, I want to see you smile.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0