Pandemi COVID-19 sampai saat ini masih menjadi momok bagi dunia mengingat lonjakan kasus yang masih terus saja terjadi. Meski beberapa negara telah membuat vaksin sendiri, bukti keampuhan vaksin yang dibuat itu belum teruji secara pasti.
Per hari ini (20/6/2020), Amerika Serikat masih menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak. Di bawah Amerika Serikat ada nama Brasil, Rusia, India, dan Britania Raya. Di saat negara lain ada yang mengalami penurunan kasus, negara lain adapula yang mengalami peningkatan kasus.
Kasus COVID-19 RI Terbanyak di Asia Tenggara
Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami lonjakan kasus COVID-19. Apa yang ditakutkan selama ini akhirnya terjadi di mana RI akhirnya menggusur Singapura sebagai negara dengan kasus COVID-19 terbanyak.
Per hari ini (20/6/2020), jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sudah menyentuh angka 43.803. Di Asia Tenggara, jumlah kasus Indonesia merupakan yang tertinggi. Adapun secara global, Indonesia berada diurutan ke-30, atau tepat berada di atas Singapura yang menduduki posisi ke-31.
Negara Asia Tenggara dengan kasus COVID-19 terbanyak (20/6/2020):
Indonesia | 43.803 |
Singapura | 41.615 |
Filipina | 28.459 |
Malaysia | 8.535 |
Thailand | 3.146 |
Vietnam | 349 |
Myanmar | 286 |
Brunei | 141 |
Kamboja | 129 |
Timor Leste | 24 |
Laos | 19 |
Lonjakan kasus COVID-19 ini tentu membuat prihatin. Pasalnya, di saat negara-negara tetangga mampu meredam penyebaran pandemi, Indonesia malah justru mengalami lonjakan kasus yang cukup tinggi tiap harinya.
Sejauh ini, negara Asia Tenggara yang paling sukses menangani COVID-19 adalah Vietnam. Di Negeri Paman Ho tersebut, tidak ada satu pun kasus kematian yang diakibatkan oleh COVID-19. Bahkan, publik Vietnam hidup seperti biasa. Salah satu bukti nyatanya adalah pertandingan sepak bola di sana sudah dipenuhi dengan para penonton tanpa menjalankan physical distancing.
Baca juga: Peta Digital Ini Mampu Tunjukkan Negara yang Terkena Virus Corona
Adapun untuk Indonesia, tentu publik harus tetap menjaga keselamatannya masing-masing. Saat ini sendiri, Indonesia telah menjalankan new normal. Meski menjalankan new normal, peluang penyebaran wabah yang lebih luas tetap bisa terjadi, apalagi jika publik tidak menerapkan protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan, menggunakan masker, hingga menerapkan physical distancing.