in

Roc, Pesawat Terbesar di Dunia Lepas Landas Untuk Pertama Kalinya

Pesawat terbesar di dunia – Di Amerika Serikat, Penerbangan pesawat pertama kali dilakukan oleh Wright bersaudara pada 1903. Mereka merancang pesawatnya sendiri. Pesawat ini hanya cukup untuk satu orang.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, bentuk dan mesin pesawat terbang mulai disempurnakan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.

Pada 1949, dibuatlah pesawat komersial. Pesawat ini ukurannya lebih besar daripada pesawat-pesawat sebelumnya.

Pada hari Sabtu lalu, tanggal 13 April 2019 akhirnya pesawat terbesar di dunia berhasil lepas landas perdana.

Pesawat bertubuh ganda dengan lebar sayap seluas lapangan sepak bola tersebut terbang dari Mojave Air & Space Port di California. Pesawat ini terbang pada pukul 10.00 waktu setempat.

Inilah penerbangan pertama yang berhasil dilakukan oleh Roc, pesawat terbesar di dunia yang dirancang oleh Stratolaunch Systems Corp.

Stratolaunch sendiri berdiri dari tahun 2011. Mulanya, pesawat ini dirancang dengan niat untuk membawa satelit ke orbit rendah bumi.

Pesawat ini dirancang dengan tujuan untuk membawa satelit dua kali lebih tinggi dari pengujian, yaitu sekitar 36.000 kaki atau 10.970 meter dari permukaan bumi.

Dimana pada ketinggian itu satelit akan dilepaskan, dan juga akan menjadi landasan peluncuran mobilitas tinggi.

Paul G Allen yang merupakan pendiri Microsoft dan juga sekaligus pendiri Stratolaunch menyatakan bahwa hal ini akan mempermudah peluncuran satelit dibandingkan dengan peluncuran roket dari darat.

Paul G Allen yang mendirikan Microsoft dengan Bill Gates pada 1975 mengumumkan pendanaan swasta Stratolaunch pada 2011 lalu.

Kemudian pada Oktober 2018 lalu Paul G Allen meninggal setelah berjuang melawan kanker limfoma non-Hodgkin sejak 2009. Kanker Allen ini bermula dari sel darah putih yang pada akhirnya menyerang sistem limfatiknya.

Dalam penerbangan perdananya, pesawat ini menunjukkan performa sebagaimana yang diharapkan. Dengan terbang di atas Gurun Mojave hingga ketinggian 17.000 kaki atau 5.180 meter dari permukaan bumi.

Pesawat ini menghabiskan waktu terbang hingga 150 menit di udara kemudian mendarat dengan selamat.

“Itu adalah momen yang emosional bagi saya pribadi, untuk menyaksikan burung raksasa ini terbang.” Ungkap CEO dari Stratolaunch System Corp, Jean Floyd, sebagaimana dilansir dalam The Verge.

Pesawat Stratolunch, Pesawat Terbesar di Dunia

Pesawat Terbesar di Dunia
Image : geekwire.com

Roc dapat melakukan penerbangan hingga mencapai kecepatan 189 mph atau 304 km/jam. Pesawat buatan perusahaan peluncur roket ini memiliki berat 250 ton.

Dengan dua badan dan juga sayap yang membentang selebar 117 meter dan panjang kaki 8 meter, perusahaan juga melengkapinya dengan 28 roda.

Pesawat terbesar di dunia ini juga dirancang dengan menggunakan enam mesin turbofan yang merupakan mesin buatan Pratt dan Whitney. Mesin tersebut diambil dari dua pesawat Boeing 747-400 bekas.

Posisi kru disaat melakukan penerbangan adalah di badan bagian kanan. Sedangkan di badan bagian kiri akan memegang sistem pesawat.

Untuk muatannya dapat diletakkan di sayap bagian tengah, yang dirancang mampu membawa beban seberat 500.000 pound.

Melalui penerbangan perdananya, pesawat Stratolaunch ini melakukan beberapa manuver penerbangan. Seperti roll doublets, manuver melintir, push over dan juga pull up.

Hal ini dinyatakan oleh produsen Stratolaunch pada saat diwawancarai oleh Livescience pada hari Minggu tanggal 14 April 2019 lalu.

Dalam penerbangan pertamanya, belum ada satelit yang dibawanya. Namun pihak Stratolaunch telah menandatangani kontrak dengan satu pelanggan.

Stratolaunch menandatangani kontrak dengan suatu perusahaan bernama Northtrop Grumman. Rencananya mereka akan mengirim roket pegasus XL ke luar angkasa dengan menggunakan pesawat terbesar di dunia yang berbadan dua ini.

“Penerbangan hari ini melebih misi kami untuk menyediakan alternatif yang fleksibel untuk sistem peluncuran.

Kami sangat bangga dengan tim Stratolaunch, kru penerbangan hari ini, rekan kami di Northrup Grumman’s Scaled Composites, dan Mojava Air and Space Port,” tambah Floyd sang Chief Executive Officer Stratolaunch.

Stratolaaunch akan terus berkembang dan bersaing dengan perusahaan Amerika Serikat lainnya, seperti SpaceX yang didirikan Elon Musk dan United Launch Alliance, sebuah kerja sama antara Boeing dan Lockheed Martin.

Menurut perusahaan peluncur roket ini, paling cepat, Roc dapat mengirimkan roket pertamanya pada 2020.

Uji Coba Pertama Stratolaunch Pada Tahun 2017

Pada tahun 2017 lalu, Stratolunch juga sempat melakukan uji coba dengan pesawat Roc ini. Namun pengujian ini hanyalah tes yang perlu dituntaskan sebelum akhirnya mengudara perdana tahun 2019.

Proyek ini dikembangkan dengan memakan waktu kira-kira selama 7 tahun. Pengujian mesin menjadi salah satu tolak ukur suksesnya pengembangan pesawat.

Setelah melalui pengujian tersebut dan dinyatakan sukses, Jean Floyd yang merupakan CEO Stratolunch menyatakan bahwa pesawat tersebut akan terus dikembangkan. Stratolunch akan terus menguji mesin-mesin pesawat dengan daya yang tinggi.

Begitu pula dengan konfigurasinya yang dibuat lebih beragam sehingga dapat melakukan pengujian secara real, atau melakukan penerbangan perdananya.

Pesawat terbesar di dunia ini terus diuji coba mesinnya dengan melaju dalam berbagai kecepatan di landasan pacu Mojave Air & Space Port California, Amerika Serikat.

Author ArifaNida

"Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah." -Pramoedya Ananta Toer-
Email: [email protected]
IG: @arifa_nida

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0