in ,

Informasi Sejarah Batik Indonesia “Jogja, Solo & Pekalongan”

Sejarah batik Indonesia

Informasi Sejarah Batik Indonesia – Selain mampu menarik minat dunia Internasional. Batik juga menjadi salah satu ikon atau warisan budaya bernilai seni tinggi yang populer dalam lingkup nasional.

Tidak hanya direkomendasikan untuk dipakai dalam acara adat dan acara formal lainnya dan dijadikan sebagai buah tangan. Batik juga sering menjadi topik yang menarik untuk dibahas dalam sebuah obrolan santai masyarakat Indonesia.

Bahkan, batik Indonesia sempat menjadi topik berita paling hangat pasca klaim sepihak yang dilakukan oleh negara lain.

Ada banyak hal dan informasi menarik yang bisa kita ketahui dari batik. Salah satu contohnya adalah informasi sejarah batik Indonesia. Bagi Anda yang mungkin saat ini berprofesi sebagai pengusaha batik. Informasi ini tentu akan memperkaya wawasan Anda tentang batik.

Berbekal pengetahuan yang komprehensif, anda benar-benar dapat membantu semua pelanggan setia anda untuk mengenal batik dalam negeri lebih jauh.

Ada banyak literatur kuno maupun modern yang membahas tentang batik Nusantara secara rinci. Bahkan di zaman yang sudah modern ini. Untuk memperkaya wawasan Anda tentang batik. Anda juga bisa membaca banyak sumber bacaan terpercaya tentang kain motif ini melalui sebuah website atau blog.

Belajar Cara Membuat Batik Tulis Sendiri

Website ini akan menyajikan sejarah batik Nusantara dalam beberapa fase, mulai dari fase awal, fase pertengahan dan fase modern atau saat ini.

Informasi Sejarah Batik Indonesia

Foto : DanarHadi Batik

Sejarah Awal Batik Nusantara (1293 s.d 1500 M)

Fase awal batik dimulai sejak zaman Majapahit. Ini adalah salah satu kerajaan Hindu-Budha terkuat yang menguasai Nusantara sejak 1293 s.d 1500 M.

Kerjaan Majapahit terbentang mulai dari Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia bagian timur. Pada masa itu Majapahit adalah salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia.

Pada masa tersebut, Majapahit tidak hanya maju secara ekonomi dan politik. Dari segi budaya, Majapahit juga sangat diperhitungkan.

Salah satu kota yang menjadi bagian dari kerajaan Majapahit adalah kota Tulung Agung, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Kota ini telah tercatat dalam sejarah perbatikan.

Ini bisa diketahui dengan ditemukannya pola gringsing oleh di Jawa Timur oleh G.P. Rouffaer. Dimana ini adalah pola rumit yang menyajikan pola salur tumbuhan dan pola kembang-kembang.  Pola ini sudah diterapkan pada kain yang dikenakan Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan Buddhis. Hampir sama seperti pada pola batik Jawa saat ini.

Sejarah batik
Canting untuk membuat batik

Dari penemuan ini G.P. Rouffaer menarik kesimpulan bahwa pola ini hanya dapat digunakan oleh satu alat yang dinamakan canting. Dan dia juga menyimpulkan bahwa alat canting untuk membatik juga sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Pada zaman ini batik tulis adalah yang paling populer.

Fase Pertengahan Sejarah Batik Dalam Negeri

Sejarah batik Indonesia
Sejarah batik Indonesia

Sejarah batik batik Indonesia selanjutnya terus mengalami perkembangan. Pada masa penyebaran Islam budaya batik juga terus dikembangkan. Dimana Batoro Katong yaitu seorang Raden dari keturunan kerajaan Majapahit yang membawa dan menyebarkan Ajaran Islam ke seluruh Nusantara. Menjadi tokoh utama yang juga membuat batik semakin meluas.

Batik Nusantara (2009 – 2010)

Ini adalah salah satu fase sejarah, dimana batik yang sebelumnya dirancang khusus untuk kalangan bangsawan dan kerajaan dan hanya digunakan untuk upacara adat dan acara-acara ritual tertentu. Pada zaman atau tahun ini batik benar-benar dipopulerkan dan dapat dengan leluasa digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat di Indonesia. Batik mulai digunakan oleh semua kalangan untuk berbagai acara, baik acara adat, acara formal dan bahkan untuk pesta.

Menariknya pada fase ini, sebuah organisasi PBB yang membidangi pendidikan, keilmuan dan kebudayaan UNESCO, akhirnya memasukan batik ke dalam Daftar Representatif Sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) pada tahun 2009. Dan berdasarkan Keputusan Presiden No 33 tahun 2009, Hari Batik Nasional ditetapkan setiap tanggal 2 Oktober.

Setahun setelah penetapan dari UNESCO, tepatnya pada tahun 2010 produksi batik dalam negeri Indonesia mengalami lonjakan besar mencapai 13 %. Ini adalah fase keemasan batik, dimana nilai produksi industri batik menembus angka Rp 732,67 miliar atau naik 13% dari periode sebelumnya Rp 648,94 miliar.

Selain tetap digunakan untuk berbagai acara formal dan upacara Adat istiadat, Menariknya pada tahun 2010, batik mulai pertamakali dijadikan seragam untuk seluruh calon jemaah haji asal Indonesia. Selain dapat membuat batik lebih dikenal oleh masyarakat internasional, pemakaian seragam batik oleh semua calon jemaah haji Indonesia akan mempermudah untuk menemukan jemaah haji ditanah suci. Mengingat jumlahnya yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Fase Sejarah Batik Dalam Negeri (2014 – hingga sekarang)

Selain digunakan oleh Pria, Wanita dari berbagai kalangan dan profesi, batik pada tahun 2014 benar-benar menjadi kebutuhan primier yang juga mulai banyak dikenakan oleh anak-anak dan muda-mudi Indonesia. Tidak hanya dipopulerkan oleh para pejabat pemerintahan, batik juga mulai dipopulerkan oleh para siswa siswi, mahasiswa, dan bahkan karyawan swasta dan profesional sebagai seragam utama.

Para desainer top Indonesia juga mulai menggunakan kain batik dalam beberapa rancang karya busana mereka. Tak segan segan ikut memamerkan batik dalam show-show baik lingkup nasional maupun internasional.

Sepanjang tahun 2014 hingga hari ini, variasi pola, motif atau corak batik yang dihasilkan lebih beragam, pilihan warna lebih lengkap, serta desainnya pun lebih fashionabel dan modern. Bila sebelumnya hanya dibuat diatas kain putih berbahan kapas, saat ini anda dapat menemukan batik yang dibuat diatas kain sutera, tekstil dan banyak lagi. Teknik pembuatan batik pun juga terus dikembangkan.

Dari segi teknik, selain teknik batik tulis, teknik menggunakan alat cetak berbahan tembaga juga membuat batik benar-benar dapat diproduksi secara masal dalam waktu yang sangat singkat.

Sampai di sini Anda sudah mengetahui fase sejarah batik Indonesia, dan seperti yang sudah Anda ketahui, bahwa fase Awal batik sudah ada dan ditemukan di tanah Jawa. Selanjutnya anda mungkin tertarik untuk mengetahui bagaimana sejarah motif-motif batik dari 3 daerah utama yang sudah dikenal sejak lama sebagai pusat dan industri kain batik terbaik.

Sejarah & Filosofi Motif Batik Jogja

Batik Jogja adalah salah satu batik bernilai seni tinggi yang pada zaman dahulu dirancang oleh para seniman secara khusus untuk kalangan bangsawan dan para keluarga Keraton Yogyakarta.

Motif yang dihasilkan pun sangat banyak, dan konon tiap-tiap motif batik Jogja memiliki nilai falsafah yang mendalam. Setidaknya ada 9 motif batik Jogja yang populer dan beredar dipasaran saat ini. Berikut cerita sejarah dan filosofi salah satu motif batik Jogja yang menarik untuk diketahui.

Motif Batik Parang Jogja

Sejarah batik
Motif Batik parang klithik Sumber Wikipedia

Ini adalah motif yang paling kuat dibandingkan 8 motif lainnya, Motif ini telah ada sejak pada kekuasaan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Dalam Pranatan Dalem Jenenge Panganggo Keprabon Ing Karaton Nagari Ngajogjakarta 1927, dijelaskan.

Motif batik yang berupa garis-garis tegas yang tersusun secara diagonal paralel dengan komposisi kemiringan yang terukur, merupakan atau dijadikan sebagai pedoman utama untuk menentukan derajat kebangsawanan seseorang.

Sejarah batik dengan motif parang diciptakan oleh seorang pendiri keraton Mataram, dan beberapa motif parang yang diciptakan adalah motif parang pamo, parang lereng sobrah, parang barong dan masih banyak lagi. Dan khusus untuk motif parang ini, hanya boleh digunakan oleh raja keraton dan keturunannya. Dan motif ini juga biasa dikenal sebagai motif larangan.

8 Tips Belanja Batik di Malioboro untuk Para Traveler

Sejarah & Filosofi Motif Batik Solo

Sejarah batik
Kampung batik Laweyan Sumber : http://kratonpedia.com

Solo merupakan salah satu kota yang masih tergabung dalam Keresidenan Surakarta. Dikenal sebagai “The Spirit of Java” Solo telah dikenal sejak lama sebagai sentra batik berkualitas dan murah. Popularitas batik Solo bahkan tersohor hingga ke mancanegara.

Memiliki dua kampung batik yang terkenal yaitu Laweyan dan Kauman, keterampilan membatik sudah dijadikan sebagai mata pencaharian utama warga Solo secaara turun temurun sejak lama.

Ada 10 motif batik Solo yang bisa Anda ketahui, dan salah satu motif yang paling populer dan terkenal adalah batik sido luhur.

Motif Batik Sida Luhur Solo

Ini adalah salah satu motif batik bernilai seni tinggi yang dibuat pertama kali oleh Ki Ageng Henis, kakek dari Panembahan Senopati yang merupakan pendiri kerajaan Mataram.

Batik ini diciptakan hanya untuk anak dan keturunannya saja. Filosofi motif batik Sido Luhur sangat mendalam. Sido Luhir berarti berhasil mengembangkan, menyempurnakan diri menjadi manusia yang berbudi luhur yang senantiasa berdoa, dan mengingat dan bersyukur kepadaNya.

Sejarah & Filosofi Motif Batik Pekalongan

Sejarah batik Indonesia
Pembuatan batik tempo dulu

Pekalongan adalah salah satu kota batik terbesar di Indonesia. Batik dipekalongan sendiri sudah ada dan penyebarannya terjadi karena terjadinya perpecahan dilingkungan interen Kerajaan Mataram di bawah kepemimpinan Panembahan Senopati, dan peperangan melawan Kolonial.

Kondisi ini selanjutnya memaksa para keturunan raja Mataram mengungsikan diri ke beberapa daerah di Indonesia termasuk salah satunya ke Pekalongan.

Para pengungsi ini tersebar di beberapa wilayah di Pekalongan, seperti di Buaran, Pekajangan, dan Wonopringgo. Dalam pengungsian tersebut keluarga keraton dan beberapa pengikut-pengikutnya tetap melanjutkan keterampilan membatik, dan menariknya pola batik akhirnya di sesuaikan berdasarkan keadaan daerah pengungsian tersebut.

Sementara sumber lain juga mengisahkan, bahwa perkembangan batik Pekalongan juga berawal dari kunjungan pengusaha batik asal Eropa yang menetap dalam waktu yang lama di Pekalongan. Pengusaha ini bernama Van Zuylen, berpengalaman dalam dunia batik, Van Zuylen fokus pada motif batik yang mengambil obyek tubuhan yang realistis.

Sama seperti Jogja dan Solo, kota Pekalongan juga terbukti mahir dalam memproduksi motif-motif batik bernilai seni tinggi dan prestisius. Ada banyak motif batik pekalongan yang sudah diciptakan dan salah satu motif yang paling populer yang bisa Anda ketahui adalah motif batik Jlamprang.

Motif Batik Jlamprang Pekalongan

Sejarah batik Indonesia
Motif batik jlamprang pekalongan Sumber : http://batik.or.id

Motif Jlamprang, ini adalah motif asli Pekalongan dan sudah diakui oleh pengamat motif batik S.K Dewan Santoso S. Dalam bukunya yang berjulud Sejarah Kerajinan Batik Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1973, diketahui bahwa motif Jlamprang asal Pekalongan dipengaruhi oleh Islam.

Motif ini lahir dari keturunan arab beragama Islam. Keunggulan motif batik Jlamprang dibandingkan motif batik dari daerah lainnya adalah dari metode pewarnaan. Motif Jlamprang menyajikan warna yang cerah, aktraktif dan eyecatching.

Setelah membaca sejarah batik di Indonesia, sekarang saatnya Anda mengetahui produsen batik terbaik yang paling direkomendasikan. Bila anda adalah pengusaha batik dari luar pulau Jawa dan berencana melakukan grosir batik berkualitas dari pulau Jawa. Anda bisa melakukan pembelian melalui Internet.

Berdasarkan tinjauan singkat yang telah saya lakukan ada tiga perusahaan batik yang paling saya rekomendasikan untuk anda kunjungi. Menariknya anda tidak perlu datang langsung ke lokasi dan ini menghemat ongkos oprasional, Anda cukup mengunjung website resmi dari masing-masing produsen batik tersebut.

4 Perusahaan Batik Online yang Saya Rekomendasikan

Jika anda berencana grosir batik melalui internet atau secara online, saya memilih untuk merekomendasikan 3 perusahaan batik di bawah ini :

1. Perusahaan Batik Ryanti Jogja

2. Perusahaan Batik Danar Hadi Solo

3. Perusahaan Batik Loji

Saya memiliki beberapa alasan kuat mengapa memilih 3 perusahaan tersebut, alasan pertama perusahaan tersebut adalah perusahaan yang memiliki website dengan tampilan profesional dan fotografi produk yang jelas dan detail.

Fitur pelayanan konsumen yang lengkap, koleksi pilihan produk yang beragam, dan terakhir yang tak kalah penting adalah masing-masing perusahaan batik tersebut mewakili tiga kota di Indonesia yang sudah dibahas sebelumnya.

Tips Memilih Baju Batik Pria Dan Wanita

4. Multibahagia

Khusus bagi anda yang saat ini berada di Kota Metro, Lampung, yang ingin grosir batik berkualitas dengan harga yang dapat dijangkau oleh semua segmen konsumen ? saya merekomendasikan Multibahagia.

Multibahagia adalah perusahaan berpengalaman dalam menyediakan pakaian untuk semua kalangan. Khusus produk batik, baju batik Multibahagia disajikan oleh tenaga penjahit profesional dan terampil dalam desain yang benar-benar unik, khas dan ekslusif.

Untuk benar-benar membuat semua konsumen di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Metro, Lampung dapat menemukan batik yang mewakili selera dan keinginan mereka. Multibahagia menyajikan beberapa pilihan batik, mulai dari blouse, cardigan, kemeja, dan dress.

Mengenakan baju batik rancangan Multibahagia sebagai penunjang penampilan, benar-benar akan membuat anda tampil, rapih, simple namun tetap profesional dan juga smart.

Sumber dan referensi bacaan :

Author fdl2207

Halo, salam kenal dari saya untuk seluruh pembaca Klik Mania.

Komentar

Tulis Komentar
  1. Saya sendiri juga menyukai bahkan menjadi hobi mengkoleksi batik khususnya dari pekalongan, karena saya lihat sendiri batik memang mempunyai ciri khas tersendiri jika dipakai oleh pemakainya. Mudahan batik Indonesia terus berkembang dan maju dan bahkan bisa menjadi produk mendunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0