Semua Dirambah, Grab Juga Ingin Jadi Bank Digital?

Grab Holdings saat ini sudah menjadi super app. Namun, perusahaan pesaing Gojek itu ingin semakin menancapkan dominasinya dengan merambah berbagai macam sektor, dan salah satu sektor yang sudah mereka target adalah bank digital.

Ketertarikan Grab untuk menjadi bank digital sendiri sudah diutarakan sejak lama. Ming Maa selaku Presiden Grab mengungkapkan jika Grab ingin menjadi bank digital karena dengan menjadi bank digital, mereka bisa memberikan layanan keuangan dengan biaya yang jauh lebih rendah.

“Dengan menggunakan kemampuan seperti perbankan digital, kami bisa menawarkan layanan keuangan dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada yang disediakan oleh bank tradisional,” ucap Ming Maa seperti yang dikutip dari Reuters.

Grab Serius Jadi Bank Digital

Saat ini, Grab telah mengajukan lisensi bank digital kepada pemerintah Singapura. Nantinya, jika mereka telah mendapatkan lisensi, Grab akan memiliki akses ke deposito, pinjaman, dan layanan keuangan lainnya.

“Kami akan mengajukan lisensi perbankan digital di Singapura sebelum batas waktu 31 Desember 2019,” ucap Reuben Lei selaku Head Grab Financial Group.

“Lisensi perbankan membuka lebih banyak peluang bagi kami meluncurkan lebih banyak layanan untuk melayani pelanggan. Grab Financial Group adalah pilar utama pertumbuhan Grab, dan bagi kami mendapatkan lisensi perbankan akan memperkuat posisi kami sebagai ekosistem fintech terbesar di Asia Tenggara,” tambah Reuben Lei.

Lolos tidaknya permintaan lisensi yang sudah diajukan Grab sendiri akan diumumkan pada pertengahan 2020. Jika mendapatkan lisensi, maka Grab akan benar-benar menjadi aplikasi super yang merambah semua sektor.

Dengan adanya niat Grab untuk menjadi aplikasi super, maka peluang Gojek untuk meruntuhkan dominasi Grab di Asia Tenggara akan semakin sulit. Meski keduanya sudah menyandang status decacorn, Gojek memang harus mengakui jika Grab jauh lebih superior dibandingkan mereka.

Grab Juga Sudah Luncurkan GrabPay Card

Grab juga sudah meluncurkan GrabPay Card pada Desember 2019 lalu, sebuah kartu pembayaran digital dan fisik di Singapura. GrabPay Card sendiri akan mendatangi negara-negara di kawasan Asia Tenggara secara bertahap, tak terkecuali Indonesia.

GrabPay Card adalah kartu yang memiliki berbagai macam keunggulan, di antaranya adalah dapat digunakan untuk melakukan pembayaran di lebih dari 53 juta merchant yang merupakan jaringan dari Mastercard di seluruh dunia.

Selain itu, Kartu GrabPay juga dibuat tanpa nomor, baik itu di bagian depan dan bagian belakangnya untuk mencegah kejahatan yang terjadi pada sektor finansial. Dari pengajuan lisensi bank digital hingga peluncuran GrabPay Card sudah menjadi bukti jika pesaing Gojek tersebut memang serius untuk merambah sektor finansial.

Ketertarikan Grab pada sektor finansial juga menjadi pukulan telak bagi perbankan tradisional, karena ketika startup non-bank seperti Grab turun untuk berkompetisi dengan mereka, maka peluang perbankan tradisional untuk semakin ditinggalkan sangat terbuka lebar karena saat ini saja bank-bank tradisional sudah banyak ditinggalkan.