Strategi Diskon untuk Tingkatkan Penjualan – Siapa sih yang tidak mau diskon? Hampir semua dari kita pasti menginginkannya. Dengan embel-embel diskon, sebuah produk menjadi jauh lebih menarik daripada yang biasa saja.
Konsep promosi dengan diskon juga sudah menjadi salah satu praktik bisnis yang lumrah dilakukan perusahaan.
Mungkin, ada yang tidak suka menerapkan konsep ini di dalam bisnis. Tapi ketahuilah, menggunakan diskon sebagai strategi penjualan merupakan salah satu cara yang masih WORK hingga saat ini. Entah dari zaman kapan strategi diskon ini diterapkan, namun yang pasti hasilnya masih bisa diterapkan untuk model bisnis apapun.
Sayangnya, masih ada sebagian dari pelaku usaha yang benar-benar menutup diri dengan adanya diskon. Banyak faktor yang membuat mereka memiliki prinsip seperti itu, salah satunya mungkin karena strategi diskon tidak cocok bagi bisnisnya.
Semakin sering menggunakan diskon dan penawaran yang berlebihan, itu mungkin saja akan menjadi boomerang bagi perusahaan (kalau strategi dan model bisnisnya tidak cocok). Memang kalau dipikir secara logika, hal ini cukup masuk akal.
Kendati demikian, sebagai pelaku usaha tidak ada salahnya jika Anda mulai mencoba strategi diskon ini untuk mendatangkan konversi yang lebih banyak lagi.
Konsep penjualan yang terstruktur tentu mempunyai kemampuan untuk memindahkan persediaan, menggaet konsumen baru dan mencapai target penjualan sesuai yang direncanakan, khususnya selama musim penjualan yang lamban.
1. Rencanakan Strategi Diskon Anda
Sebelum Anda memotong dan menetapkan harga produk hingga 50% dengan harapan agar penjualan meningkat, Anda harus benar-benar merencanakan strategi yang akan Anda lakukan. Periksalah struktur harga produk Anda, ketersediaan barang dan pendapatan Anda.
Dengan menganalisa secara mendalam, Anda bisa meminimalisir kerugian akibat perhitungan yang salah. Jadi, keuntungan Anda tetap terjaga meski memberi diskon besar-besaran pada produk tertentu.
Kalau Anda menjual tanpa perencanaan yang matang, maka siap-siap saja ‘badai’ akan menyerang bisnis Anda.
Untuk itu, diperlukan strategi yang benar-benar matang. Setidaknya, Anda bisa melakukan beberapa metode sederhana berikut ini untuk merencanakan strategi diskon yang paling efektif:
- Identifikasi prosentase keuntungan, break-even point dan markup harga yang masih masuk akal.
- Identifikasi diskon penjualan apa yang ‘kalau dipikir-pikir’ masih bisa menghasilkan keuntungan
- Cari tahu dan gali lebih dalam apa yang dilakukan oleh kompetitor Anda. Begitu juga dengan diskon dan promosi yang mereka tawarkan kepada target market yang sama dengan bisnis Anda.
- Pikirkanlah metode lain untuk meningkatkan penjualan tanpa harus menurunkan harga. Mengapa demikian? Karena kalau diskon terus menerus memang tidak baik. Lakukan pada waktu dan event tertentu saja.
- Identifikasi kapan saja waktu terbaik untuk melakukan promosi dalam setahun. Analisa juga kapan penjualan produk terlihat menurun. Hal ini bisa menjadi acuan Anda untuk merencanakan strategi diskon yang matang dan siap mendobrak pasar.
Setelah mencoba beberapa cara di atas, selanjutnya Anda bisa mencoba strategi diskon dan penjualan untuk bisnis Anda.
2. Coba Persentase Diskon
Salah satu cara yang cukup popular untuk memberi insentif pembelian yaitu dengan menawarkan diskon berdasarkan prosentase.
Prosentasi yang Anda pilih tentu sangat tergantung dari niche bisnis Anda dan seberapa ingin Anda mengarahkan penjualan.
Bagaimana caranya? Contohnya saja Anda menawarkan produk dengan diskon kecil antara 5 – 15%. Nah, sebenarnya diskon ini tidak akan terlalu berpengaruh jika profit dari produknya itu cukup banyak. Hal ini juga bisa menarik minat pembeli untuk memutuskan pembelian, dan tentu saja ini hanya untuk membuat konsumen benar-benar membeli produk yang Anda jual.
Kalau Anda punya stok lama (dead stock) di dalam gudang, Anda bisa mencoba strategi diskon yang lebih besar seperti 30%, 50% atau 70%. Memang kalau diskon yang besar ini akan lebih efektif untuk menghabiskan produk lama yang belum terjual sehingga estimasi ‘kerugian’ yang Anda dapatkan menjadi lebih kecil.
3. Buat Dan Promosikan Event Berbasis Diskon
Kalau Anda memiliki peranan supaya penjualan produk Anda stabil, maka pikirkanlah strategi untuk membuat pelanggan loyal terhadap produk yang ditawarkan.
Strategi yang bisa Anda lakukan salah satunya yaitu dengan membuat event untuk memberi penawaran dan diskon kepada pelanggan.
Dengan cara ini, pelanggan Anda akan senantiasa menunggu hal atau produk apa yang akan ditawarkan selanjutnya. Selain menciptakan branding yang bagus, konsep event ini akan menciptakan efek kangen dan viral kepada pelanggan Anda.
Anda bisa membuat event diskon ketika liburan, ulang tahun, hari-hari besar dan perayaan tertentu. Kalau Anda memiliki budget besar, maka Anda bisa membuat penawaran diskon ini setiap kali ada event besar yang sedang berlangsung.
4. Coba Terapkan Strategi Gratis Biaya Pengiriman (Free Ongkir)
Ini merupakan strategi yang cukup menarik bagi banyak konsumen. Tidak sedikit konsumen yang meninggalkan keranjang belanja karena biaya pengiriman (ongkir) lebih besar dari harga produk yang dibeli.
Ongkos kirim dari Jakarta ke Papua tentu memiliki tarif yang sangat tinggi dibanding dari Jakarta ke Bandung. Kalau harga produknya 30 ribu dan ongkirnya 70 ribu, maka sudah jelas mereka akan berpikir berulang kali. Lain halnya jika membeli produk secara massal seperti 4 lusin baju, ini tentu lain perkara.
Nah, strategi ini bisa Anda terapkan jika margin produk Anda cukup besar. Atau kalau tidak, silahkan lakukan strategi harga SILANG. Misalnya ada produk yang rugi karena ongkir, maka Anda bisa mengakalinya dengan membuat produk yang marginnya jauh lebih tinggi untuk menutupi kerugian ongkir pada produk lainnya.
Strategi free ongkir ini cukup ampuh untuk menggiring calon konsumen membeli produk Anda. Kalau produk yang Anda tawarkan memang berkualitas, maka kemungkinan besar mereka akan menjadi konsumen tetap Anda.
Konsep ini sering disebut repeat order atau CLTV (Customer Lifetime Value). Dalam dunia bisnis, hal semacam ini yang justru membuat bisnis menjadi lebih cepat berkembang. Makin banyak loyal customernya, maka semakin GROWTH juga perusahaannya.
Dengan menggunakan strategi free ongkir, Anda sudah bisa membangun loyal customer agar mereka kembali membeli produk yang Anda tawarkan.
5. Giveaway
Program giveaway banyak dilakukan online shop zaman sekarang untuk menumbuhkan minat antara konsumen dengan produk yang dijual.
Kalau teknik yang Anda gunakan baik, maka giveaway bisa menjadi terobosan baru untuk meningkatkan penjualan produk Anda atau mengurangi barang dead stock di gudang.
Giveaway atau free gifts kepada pelanggan bisa Anda variasikan dengan memerhatikan sesuatu yang lebih berharga ketimbang kupon diskon atau voucher. Anda bisa memberikan produk eksklusif kepada konsumen secara cuma-cuma dengan syarat tertentu seperti follow akun Instagram, mention teman, like, comment dan lain sebagainya.
Selain cara tadi, Anda juga bisa menerapkan konsep BUY 3 GET 1 agar konsumen semakin tertarik kepada produk yang Anda tawarkan.
Intinya, lakukan dan eksplorasi lebih dalam untuk membangun brand awareness konsumen demi kemajuan bisnis Anda.
6. Penawaran / Diskon Mingguan Atau Bulanan
Diskon mingguan atau bulanan juga termasuk salah satu strategi penjualan yang terbilang kuno. Meskipun begitu, cara ini masih cukup ampuh untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.
Kalau Anda bisa membuat diskon secara konsisten setiap minggu atau bulannya, maka calon konsumen akan penasaran dan kembali lagi untuk melihat tawaran selanjutnya.
Sebagai contohnya, Anda bisa mengecek strategi yang ditawarkan Blibli.com dengan mengusung “Auto Black Friday”. Mereka menawarkan diskon tertentu untuk produk-produk otomotif pada setiap hari Jumat. Atau di Lazada yang mengusung flash sale untuk produk Xiaomi Redmi 5A setiap hari Rabu.
7. Diskon Influencer
Influencer marketing mungkin terlihat seperti strategi baru, tapi sebenarnya strategi itu banyak yang sudah menerapkannya cukup lama.
Influencer seperti Blogger, Youtuber dan Selebgram bisa menjadi salah satu strategi pemasaran yang powerfull. Bekerja sama dengan seseorang yang berpengaruh terhadap bisnis Anda membuat koneksi yang baik untuk berbagai pihak dengan menawarkan penawaran khusus.
Audiences, followers atau fans yang melihat influencer melakukan penawaran bisa tertarik kepada bisnis yang ditawarkan. Diskon influencer ini mirip dengan diskon referral.
Contoh yang bisa Anda tiru dalam hal ini mungkin dari channel Wesley Huang yang membahas fashion pria. Dengan target audience (subscriber) yang ingin berpenampilan baik dari segi fashion, Wesley banyak mempromosikan brand-brand ternama untuk direview sekaligus memberi kupon diskon kepada audience agar mereka membeli produk tersebut.
Strategi ini menguntungkan banyak pihak, entah itu pemilik brand, influencer maupun konsumen itu sendiri.
8. Retargeting Strategi Diskon Anda
Masing-masing pembeli tentu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang lihat produk langsung dibeli, ada juga yang harus mikir-mikir terlebih dahulu.
Mereka seringkali menelusuri produk Anda terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli. Kalau tidak cocok dengan produk atau harganya, mereka mungkin akan meninggalkan website begitu saja.
Kalau kejadiannya seperti ini, Anda harus melakukan penargetan ulang (retargeting) untuk agar mereka kembali ke website Anda. Berikan mereka diskon atau dorongan yang memengaruhi psikologis supaya mereka mau membeli.
Untuk melakukan retargeting semacam ini, Anda perlu menanam pixel Facebook Ads atau Google AdWords.
Baca strategi penjualan lainnya:
- 10 Teknik Closing yang Ampuh untuk Meningkatkan Penjualan
- Strategi Bisnis Agar Produk Laku di Pasaran, Pemula Wajib Tahu!
Kesimpulan
Mungkin itu saja beberapa strategi diskon yang bisa Anda coba untuk meningkatkan penjualan. Selain untuk bisnis online, strategi diskon ini bisa juga diterapkan di bisnis offline atau konvensional. Asalkan Anda sedikit jeli dalam melihat pasar, maka tingkat konversi akan semakin tinggi.
Selamat mencoba!
Komentar
Loading…