Pada Kamis lalu (19/09/2019), publik dunia dikejutkan dengan kabar meninggalnya seorang karyawan Facebook yang melompat dari gedung kantor pusat perusahaan di Menlo Park dalam sebuah aksi bunuh diri.
Pihak Facebook selaku perusahaan yang menaungi karyawan tersebut pun segera memberikan konfirmasi kepada publik melalui juru bicaranya, sembari mengatakan jika kasus telah dilimpahkan ke kepolisian setempat.
Baru-baru ini, kabar tentang kematian karyawan tersebut pun kembali naik ke permukaan setelah nama sang karyawan berhasil diketahui. Dilansir dari Nextshark, nama sang karyawan adalah Qin Chen, 38 tahun, warga San Mateo.
Apa Alasan Karyawan Tersebut Bunuh Diri?
Untuk alasan bunuh diri, kepolisian setempat belum berhasil mengungkapnya. Namun seorang mantan karyawan Facebook yang saat ini beralih profesi menjadi seorang YouTuber membeberkan alasan yang mungkin mendasari perbuatan Qin Chen.
Jadi, menurut mantan karyawan Facebook yang bernama Patrick Shyu, penyebab atau alasan utama Qin Chen melakukan aksi bunuh diri dikarenakan stres dengan pekerjaannya. Shyu kemudian mengungkap kasus Qin Chen dalam video terbarunya.
Kasus Qin Chen diungkap berdasarkan aplikasi yang bernama Blind. Blind adalah aplikasi obrolan internal anonim yang digunakan para karyawan. Shyu menjelaskan jika Qin Chen dulunya bekerja di bagian periklanan Facebook, yaitu bagian dengan tingkat stres yang sangat tinggi.
Kemudian, Chen dipindahkan ke PIP atau Rencana Peningkatan Kinerja karena kinerjanya yang menurun. Shyu menjelaskan, ketika seorang karyawan dipindahkan ke PIP, maka karyawan tersebut sudah berada diambang pintu pemecatan.
Chen kemudian diduga meminta dipindahkan ke tim yang berbeda sebelum dia dimasukkan ke dalam PIP. Dia diduga berhasil menemukan tim lain, tetapi kepindahan Chen harus tertahan setelah manajernya meyakinkan untuk tetap berada di tim hingga akhir kuartal dan berjanji akan memberikan peringkat kinerja yang baik untuk dirinya.
Namun, setelah akhir kuartal berakhir, sang manajer justru ingkar janji. Setelah itu, Qin Chen ditugaskan untuk melakukan peninjauan Severe Site Event (SEV). Dan ketika melakukan peninjauan inilah dirinya dikabarkan melakukan aksi bunuh diri.
Hanya Spekulasi Saja
Apa yang disampaikan Shyu hanyalah spekulasi saja. Namun, apa yang ia sampaikan bisa jadi memang benar, karena Shyu juga pernah bekerja di Facebook. Selain itu, Shyu juga membagikan tangkapan layar dari aplikasi Blind yang menunjukkan tingkat stres dari para karyawan Facebook.
Dari hasil tangkapan layar tersebut, mayoritas karyawan Facebook menjawab jika mereka merasa tertekan. Beberapa karyawan pun mengatakan mereka tidak pernah mengalami stres sebelumnya, tetapi di sini (Facebook) mereka mengalaminya.
Baca juga: Karyawan Facebook Ada yang Bunuh Diri, Kok Bisa?
Dalam video yang diunggah, Shyu juga menyarankan kepada para pekerja ketika mereka sudah stres dengan pekerjaan, maka mereka harus mengambil liburan. Kalaupun liburan tidak membantu, maka mereka harus beristirahat (keluar), kemudian mencari tempat kerja baru yang lebih menyehatkan.
Komentar
Loading…