Bakar duit adalah aksi yang lumrah dilakukan oleh perusahaan rintisan atau startup karena dengan bakar duit, sebuah startup akan bisa bersaing dengan startup lainnya, dan aksi bakar duit paling banyak dilakukan untuk kegiatan pemasaran perusahaan.
Bakar duit di dunia startup biasanya dilakukan oleh perusahaan yang baru bertumbuh. Namun, perusahaan yang sudah besar pun juga tidak bisa lepas dari aksi bakar duit. Bahkan semakin besarnya sebuah perusahaan rintisan, maka level bakar duitnya pun juga berpeluang semakin besar.
Startup Besar yang Masih Bakar Duit
Berikut ini beberapa daftar startup yang masih melakukan aksi bakar duit. Beberapa daftar startup yang akan disebutkan pun hanya berasal dari dalam negeri saja, dan berikut ini daftarnya.
1. Gojek
Meski berstatus sebagai decacorn, ternyata Gojek juga masih melakukan aksi bakar duit. Aksi bakar duit di Gojek sendiri dilakukan untuk membesarkan GoPay. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, lini bisnis Gojek itu ada banyak, dan GoPay adalah salah satunya.
Bahkan dalam salah satu pernyataannya, Aldi Haryopratomo selaku CEO dari GoPay mengatakan jika aksi bakar duit adalah sesuatu yang lumrah untuk dilakukan asal diberikan kepada orang yang tepat. “Kami membakar uang untuk micro-entrepreneur agar membuat transaksi mereka meningkat dan membuat bisnis lebih maju,” ucap Aldi Haryopratomo.
Baca juga: Keren, Gojek Masuk Daftar Perusahaan Pengubah Dunia Versi Fortune
2. OVO
OVO adalah layanan pembayaran atau dompet digital yang dikelola oleh PT Visionet Internasional. Seperti yang dilansir dari CNBC Indonesia, OVO awalnya hanyalah aplikasi yang mengelola poin hasil belanja di pusat perbelanjaan milik Lippo Group.
Namun, perlahan OVO mulai menjadi perusahaan finansial teknologi setelah di tahun 2017 mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia untuk menghadirkan layanan dompet digital. Setelah itu, OVO pun mendapatkan suntikan dana dari Grab dan juga Tokopedia agar bisa semakin memperluas pasarnya di Indonesia.
OVO sendiri sudah mendapatkan status unicorn. Meskipun begitu, mereka tetap gencar melakukan aksi bakar duit. Bahkan karena aksi bakar duit tersebut, Lippo Grup selaku investor utama mereka memilih untuk menjual sebagian sahamnya.
Baca juga: OVO Terus Bakar Duit, Lippo Pilih Jual Sebagian Saham
3. DANA
DANA adalah dompet digital terlaris ketiga yang ada di Indonesia. DANA hanya kalah dari GoPay yang berada di peringkat pertama dan juga OVO yang berada di peringkat kedua. DANA sendiri adalah dompet digital yang dimiliki oleh Emtek.
Sama seperti OVO, pihak DANA melakukan aksi bakar duit melalui diskon dan juga cashback yang mereka berikan kepada para penggunanya. Bahkan Vincent Iswara selaku CEO DANA mengatakan jika duit yang mereka bakar itu jauh lebih kecil dibandingkan yang dilakukan oleh perbankan.
Startup lain yang masih melakukan aksi bakar duit:
Tokopedia | Bukalapak |
Traveloka |
Baca juga: Ingin Kudeta GoPay, Grab Rencanakan Merger OVO dan DANA
Sejauh ini, aksi bakar duit paling banyak dilakukan oleh startup yang bergerak di sektor fintech. Maklum saja, sektor tersebut memang sangat menguntungkan karena pangsa pasarnya yang masih sangat besar.
Adapun untuk Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka, ketiga perusahaan tersebut sudah mulai mengurangi aksi bakar duit karena mereka sudah tidak ingin menghambur-hamburkan uang atau yang lebih tepatnya ingin mulai fokus untuk mendapatkan profit.
“Kalau dulu fokusnya growth valuation (membesarkan valuasi), sekarang lebih peduli akan hal-hal seperti path to profitability, growth yang sehat dan lain sebagainya. Jadi itu menurut kita tren startup ke depan termasuk di tahun 2020,” ujar Fadjrin Rasyid selaku Presiden Bukalapak seperti yang dikutip dari CNBC Indonesia.
Komentar
Loading…