Tantang TikTok, Byte Akan Segera Bayar Kreator Kontennya

Persaingan aplikasi video yang berdurasi pendek nampaknya akan semakin marak dan ketat setelah muncul berbagai macam aplikasi yang ingin merebut dominasi TikTok. Setelah Facebook resmi meluncurkan Lasso, kali ini pemain baru juga sudah muncul.

Pemain baru yang dimaksud adalah Byte, sebuah platform video berdurasi pendek yang dibuat oleh Dom Hofmann selaku pendiri Vine. Saat ini, Byte sudah resmi hadir di toko aplikasi, baik itu di Google Play Store maupun Apple App Store.

Sekilas Tentang Byte

Byte adalah aplikasi yang memungkinkan para pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek selama enam detik. Sayangnya, tidak ada yang mencolok dari aplikasi Byte di mana aplikasi ini hanya menawarkan fitur media sosial standar sebagaimana media sosial pada umumnya seperti profil, feed, pemberitahuan, dan opsi untuk menjelajahi kiriman orang lain.

dear friends,

today we’re bringing back 6-second looping videos and a new community for people who love them.

it’s called byte and it’s both familiar and new. we hope it’ll resonate with people who feel something’s been missing. https://t.co/g5qOIdM8qG

— byte (@byte_app) January 25, 2020

Meski digadang-gadang menjadi pesaing TikTok, Byte terlalu jauh untuk bisa menyaingi media sosial asal China tersebut karena Byte masih meluncur dengan ala kadarnya. Dibandingkan dengan TikTok, ada beberapa perbedaan yang cukup mencolok.

Perbedaan Byte dengan TikTok adalah aplikasi buatan Dom Hofmann itu benar-benar meluncur dengan ala kadarnya seperti yang sudah disebutkan di mana Byte hadir tanpa adanya fitur remix dan juga filter AR. Namun sisi keunggulan Byte dibandingkan TikTok adalah Byte ingin membantu para penggunanya untuk menghasilkan uang melalui program mitra yang akan segera diluncurkan.

Kreator Byte Akan Segera Terima Bayaran

Dilansir dari The Verge, Selasa (3/3/2020), Byte berencana untuk mulai membayar para kreator kontennya pada bulan April mendatang. Total pembayaran yang ditawarkan oleh Byte sendiri juga cukup besar, yakni USD250.000 atau setara Rp3,6 miliar.

Untuk program awal ini, hanya 100 kreator saja yang akan dimasukkan oleh pihak Byte. Untuk mengikuti program monetisasi ini, para kreator harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Kemudian, pihak perusahaan akan melakukan pemilihan.

Pihak Byte sendiri telah mengajukan beberapa syarat kepada para kreator apabila mereka ingin terpilih di program mitranya, yaitu para kreator harus teratur dalam membuat postingan, membuat video portrait secara layar penuh, serta menjadi anggota yang positif dari komunitas.

Program Akan Diperluas Nantinya

Masih melansir dari The Verge, Byte akan membayar para kreator konten yang menjadi mitra setiap 30 hari berdasarkan jumlah penonton mereka. Kreator nantinya akan dimasukkan ke dalam “Viewership Brackets,” dan semuanya akan dibayar dengan jumlah yang sama. Sayangnya, pihak Byte tidak menjelaskan berapa banyak konten yang bisa dibuat oleh para kreator.

Total pembayaran sebesar Rp3,6 miliar sendiri akan dibayarkan oleh pihak perusahaan melalui empat kali pembayaran. Usai empat kali pembayaran selesai, nantinya pihak Byte akan memperluas program mitranya ini sehingga akan banyak kreator yang bisa menghasilkan uang dari media sosial baru tersebut. Nantinya, ketika banyak kreator konten yang bergabung, pihak Byte akan melakukan pembayaran setiap 120 hari sekali atau tidak 30 hari sekali lagi.

Ini adalah awal yang kecil yang dilakukan oleh Byte. Meskipun hanya langkah kecil, langkah yang dilakukan oleh pihak Byte ini merupakan langkah yang penting. Pasalnya, jika mereka tidak menawarkan program mitra, mereka akan sedikit kesulitan menghadapi TikTok yang telah meledak selama setahun terakhir.

Dengan adanya program mitra ini, peluang Byte untuk menggasak TikTok terbuka lebar. Pasalnya, media sosial yang berada di bawah naungan ByteDance itu menawarkan sangat sedikit sekali peluang bagi para kreator konten untuk dibayar melalui platform mereka.