Negara tetangga Indonesia, yakni Vietnam terus memperbaiki diri dengan mencoba membuat media sosial sendiri. Negara yang dipimpin oleh Nguyen Phu Trong itu berusaha meniru kesuksesan China yang terbukti berhasil dengan aplikasi-aplikasi buatan anak bangsanya.
Dilansir dari Vietnam News, media sosial tersebut sudah mendapatkan pendanaan sebesar 700 miliar dong atau setara dengan 30,1 juta dolar AS. Kabarnya, media sosial tersebut juga masih mengharapkan suntikan dana lagi sebesar 500 miliar dong.
Apa Nama Media Sosial Buatan Vietnam?
Media sosial yang dibuat oleh negara Vietnam itu bernama Lotus. Lotus dikembangkan oleh perusahaan yang bernama VCCorp. Berdasarkan informasi dari Vietnam News, Lotus sudah diluncurkan pada Senin (16/09/2019) kemarin.
VCCorp menyampaikan bahwasanya Lotus adalah jejaring sosial yang berpusat pada konten yang dikembangkan dan dimiliki oleh orang-orang Vietnam. Lotus sendiri sudah dikembangkan selama satu tahun terakhir. Lotus nantinya juga akan bisa diakses melalui dua cara, yaitu melalui situs dan juga aplikasi.
Mengembangkan jejaring sosial buatan sendiri memang didesak oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi Vietnam. Jejaring sosial “buatan Vietnam” lainnya yang bernama Gapo pun sudah diluncurkan bulan lalu.
Vietnam Buat Media Sosial Sendiri, Indonesia?
Jika masalah media sosial, sebenarnya kualitas bangsa Indonesia sudah tidak perlu diragukan karena bangsa ini menyimpan potensi yang begitu luar biasa. Bukan hanya potensi sumber daya alamnya saja, potensi sumber daya manusianya pun sangatlah mumpuni.
Sayangnya, ketika anak-anak bangsa melahirkan media sosial untuk negerinya, aplikasi yang mereka buat itu tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat. Alhasil, karya anak bangsa pun tidak dikenal atau kemungkinan terburuknya tidak mampu bertahan lama.
Media sosial buatan Indonesia:
BuzzBuddiess | Oorth |
Kwikku | Sebangsa |
Mindtalk | Yogrt |
Baca juga: Patut Bangga, Inilah 6 Aplikasi Media Sosial Buatan Indonesia
Pada dasarnya, setiap negara itu ingin masyarakatnya menggunakan media sosial sendiri tanpa harus bergantung dengan media sosial buatan dari negara lain. Baik Indonesia maupun Vietnam, semuanya mengharapkan itu semua.
RI bisa membuat media sosial sendiri, Vietnam pun bisa buat media sosial sendiri, hanya saja yang menjadi masalah adalah apakah rakyat atau masyarakatnya itu mau menggunakan media sosial buatan dalam negeri atau malah justru senang menggunakan media sosial dari luar negeri.
Sekarang kita lihat saja, apakah media sosial yang dibuat oleh Vietnam itu sukses mencuri hati masyarakatnya. Jika Lotus dan Gapo sukses, mungkin Indonesia bisa meniru cara yang digunakan oleh Vietnam.
Komentar
Loading…