in

Twitter Uji Peringatan untuk Cuitan yang Berbahaya

twitter dehumanisasi
BETANEWS

Media sosial sudah menjadi layanan wajib bagi sebagian orang, karena dengan menggunakan media sosial, seseorang bisa bercengkerama dengan orang lain kapan pun itu waktunya dan di mana pun itu tempatnya.

Media sosial yang tersebar di dunia saat ini pun ada banyak, di antaranya adalah Facebook, Instagram, dan juga Twitter. Ketiga media sosial yang sudah disebutkan itu pun juga kerap menghadirkan berbagai macam fitur guna memberikan kemudahan kepada para pengguna ketika mengakses platformnya.

Baca juga: Twitter Perbarui Aturan Terkait Dehumanisasi di Platformnya

Twitter Uji Peringatan Berbahaya di Cuitan

Jumlah pengguna Twitter mungkin tak sebanyak media sosial lain. Namun, media sosial pimpinan Jack Dorsey tersebut juga tetap memiliki peminatnya, bahkan Twitter merupakan sumbernya trending topic yang ada di dunia.

Dilansir dari Social Media Today, (9/5), Twitter tengah menguji coba fitur baru di platformnya. Fitur yang diuji coba oleh pihak perusahaan adalah fitur yang bisa menghindarkan para pengguna dari kesalahpahaman cuitan yang mereka buat sehingga orang lain tidak akan berpikiran negatif.

Kabar uji coba fitur baru Twitter tersebut disampaikan langsung oleh pihak perusahaan di akun Twitter Support. “Ketika segalanya memanas, Anda mungkin mengatakan hal-hal yang tidak Anda maksudkan. Untuk memungkinkan Anda memikirkan kembali balasan, kami menjalankan eksperimen terbatas di iOS dengan konfirmasi yang memberi Anda opsi untuk merevisi Anda sebelum dipublikasikan jika itu menggunakan bahasa yang bisa berbahaya,” ucap Twitter di akun resminya.

Terobosan yang dilakukan oleh pihak Twitter ini sangat bisa dimaklumi. Pasalnya, cuitan para pengguna terkadang ada banyak yang mengandung bahasa berbahaya sehingga memunculkan pro dan kontra di antara para pengguna lain.

Oleh karenanya, apabila cuitan para pengguna menyertakan kata atau frasa yang diidentifikasi oleh sistem Twitter sebagai cuitan yang agresif, berbahaya, atau ofensif, sebuah prompt akan muncul, menanyakan apakah para pengguna yang sudah membuat cuitan berbahaya ingin merevisi cuitannya atau tidak guna menghindarkan diri mereka dari kesalahpahaman.

Berikut ini contohnya:

twitter cuitan

Meski fitur peringatan Twitter ini ditujukan untuk menghindarkan para pengguna dari status kontroversial. Pihak Twitter tetap membiarkan para penggunanya untuk mengunggah cuitan yang ke depannya berpotensi menjadi masalah.

Baca juga: Sedang Diuji Coba, Twitter Akan Tampilkan Retweet dengan Cara Baru

“Orang-orang diizinkan untuk memposting konten, termasuk konten yang berpotensi menjadi masalah, selama mereka tidak melanggar Aturan Twitter,” ucap Twitter. Sejauh ini, Twitter hanya menguji coba fiturnya tersebut di platform iOS saja, dan belum diketahui kapan akan memperluasnya ke Android, atau bahkan meluncurkannya secara global.

Komentar

Tulis Komentar
  1. Frasa bahasa kasar, absurd, dan saru orang indonesia mungkin akan susah di deteksi karena menggunakan bahasa daerah masing2. Twitter yg blm bisa menyaring video panas, smg ini bisa jd masukan utk generasi yg lbh baik..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0