in

Invisible reCAPTCHA, Teknologi CAPTCHA Cepat Senyap Google

Invisible reCAPTCHA

Invisible reCAPTCHA – Setiap orang yang sudah pernah berselancar di Internet, tentu saja pernah menemui CAPTCHA (Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Human Apart). Atau bisa juga diartikan dengan “Uji Turing Publik Terotomatisasi Penuh untuk membedakan Komputer dan Manusia).

CAPTCHA merupakan sistem yang yang dapat menguji apakah respon yang diberikan berasal dari manusia ataukah bukan. Sistem ini berjalan secara otomatis. Pada umumnya CAPTCHA digunakan sebagai spam filter sebuah situs, form-form. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa pengunjung adalah benar-benar manusia.

CAPTCHA

Terkadang pada situs-situs tertentu, pengunjung akan menemui CAPTCHA yang memerintahkan untuk mengisi sebuah kotak dengan kode dalam bentuk angka maupun huruf dari citra terdestorsi yang muncul di layar. Karena komputer lain tidak dapat memecahkan CAPTCHA, pengguna manapun yang memberikan jawaban yang benar akan dianggap sebagai manusia.

Invisible reCAPTCHA
Kode-kode CAPTCHA via https://github.com/

Distributed Denial of Service atau penghancuran suatu situs web secara bertubi-tubi yang dilakukan oleh bukan manusia. Itulah mengapa kehadiran CAPTCHA disambut baik oleh pengguna internet, utamanya orang-orang yang memiliki situs web. CAPTCHA akan mengamankan resource yang dimiliki oleh sebuah situs web.

Tetapi menggunakan CAPTCHA dinilai menyebalkan oleh sebagian besar peselancar internet di seluruh dunia karena diharuskan untuk mengisi sistem verifikasi. Terlebih lagi bila salah menebak huruf atau angka yang ditampilkan. Tampilan kode CAPTCHA akan terus terulang dan berubah ketika seseorang mengetikkan angka dan huruf yang tidak sesuai dengan yang disajikan.

Invisible reCAPTCHA Google

Menghadapi kekesalan itu, Google telah mengumumkan bahwa mereka telah mendepak CAPTCHA dari versi lamanya. Kini telah ada pengganti yang lebih ringan dan tidak merepotkan yang bisa bekerja secara cepat dan senyap. Teknologi baru tersebut diterakan pada layanan baru bernama reCAPTCHA atau Invisible reCAPTCHA.

Di dunia internet, penyedia layanan CAPTCHA terbesar adalah reCAPTCHA dari Google. Sebelumnya reCAPTCHA dikembangkan oleh sebuah tim yang dipimpin oleh Luis Von Ahn dari Carnegie Mellon University. Kemudian pada tahun 2009, kepemilikan teknologi reCAPTCHA ini diambil alih oleh Google.

Dilansir oleh News.com.au, pada awal kemunculan reCAPTCHA, Google menggunakan huruf dan angka untuk ditebak oleh pengunjung. Huruf dan angka yang ditampilkan oleh reCAPTCHA tersebut berasal dati royek buku digital Google. Tahun pertama reCAPTCHA, terdapat 440 juta kata yang diuraikan oleh pengakses situs web yang bertemu dengan portal reCAPTCHA. Jumlah kata tersebut setara dengan 17.600 buku.

Saat masih dalam tahap pengembangan, reCAPTCHA memanfaatkan arsip koran The New York Times. Selain itu, angka-angka yang ditampilkan berasal dari Google Street View. Sebelum Invisible reCAPTCHA diumumkan, layanan reCAPTCHA Google ini telah melakukan banyak perubahan dari menebak kata ataupun hanya menebak angka.

Invisible reCAPTCHA
Invisible reCAPTCHA via https://www.google.com/recaptcha/intro/

Google menyatakan bahwa sistem ini menggunakan kombinasi mesin pengetahuan dan analisis resiko yang canggih menyesuaikan dengan ancaman baru yang muncul. Teknologi Invisible reCAPTCHA diterapkan dengan memanfaatkan algoritma, yaitu Google’s Advanced Risk Analysis.

Algoritma ini akan mendeteksi dengan membuat penilaian apakah pengunjung adalah manusia atau bukan dengan kebiasaan pengunjung yang telah dikumpulkan. Invisible reCHAPTCHA ini bisa cukup mempermudah pengunjung karena tidak memerlukan input apapun. Pengunjung hanya diharuskan untuk mengisi centang ada ktak reCAPTCHA.

reCAPTCHA memanfaatkan kebiasaan pengguna

Saat ini belum ada penjelasan secara detail tentang bagaimana Invisible reCAPTCHA bekerja. Namun dengan mengetahui bahwa reCAPTCHA merupakan layanan CAPTCHA yang dinilai paling luas penggunanya di seluruh dunia, tentu saja Google sudah memiliki data kebiasaan pengunjung yang cukup lengkap.

Apalagi raksasa mesin pencari ini juga memiliki senjata-senjata yang dapat dipakai untuk menganalisis profil, sehingga tidak sulit bagi mereka untuk mendapatkan data-data pengunjung.

Nah itulah sekilas yang dapat penulis sampaikan tentang salah satu teknologi yang dinaungi oleh Google, raksasa teknologi dunia. Tidak bisa dipungkiri, ada begitu banyak senjata yang Google miliki dan berhasil mengubah dunia. Dari Google Search, Google Analytics, Google Adsense, Invisible reCHAPTCHA Google dan lain sebagainya yang tentu saja memiliki manfaat yang berbeda-beda.

Author ArifaNida

"Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah." -Pramoedya Ananta Toer-
Email: [email protected]
IG: @arifa_nida

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0