in

Ini Lho, 6 Kesalahan Mendasar Dalam Membangun Rumah Baru yang Biasa Dilakukan Oleh Masyarakat Indonesia

Kesalahan Mendasar Dalam Membangun Rumah Baru

Pembangunan suatu rumah seharusnya perlu mempertimbangkan aspek keamanan, kenyamanan, dan juga kelayakan. Masih banyak masyarakat yang melakukan kesalahan mendasar dalam membangun rumah baru.

Pada masa lampau mungkin memang belum ada kajian dan peraturan yang membahas tentang pembangunan rumah. Namun saat ini sudah ada peraturan tersendiri terkait pembangunan rumah.

Kesalahan Mendasar Dalam Membangun Rumah Baru

Banyak masyarakat yang masih belum mengetahui atau bahkan sudah mengetahuinya namun mengacuhkannya. Padahal kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang justru dapat merugikan diri sendiri.

Berikut 6 kesalahan mendasar dalam membangun rumah baru yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

1. Belum mempunyai Izin Mendirikan Bangunan tetapi sudah mulai mendirikan bangunan

Kesalahan Mendasar Dalam Membangun Rumah Baru
Surat IMB via bontang.prokal.co

Hal ini sepertinya sudah menjadi kesalahan yang terlanjur dibiasakan dalam masyarakat, baik itu di perkotaan maupun di pedesaan.

Banyak sekali orang yang asal membangun saja, padahal mengabaikan IMB (Ijin mendirikan bangunan) ini merupakan salah satu kesalahan dalam membangun rumah baru.

Membangun rumah itu sudah ada peraturannya dan membutuhkan izin. Masyarakat perlu hati-hati karena pembangunan rumah tanpa memperoleh IMB merupakan tindakan melanggar hukum dan dapat dikenakan sanksi.

Kewajiban pengurusan IMB ini bukanlah semata-mata untuk mempersulit pembangunan rumah. IMB justru sebagai salah satu cara dalam perencanaan pembangunan sesuai rencana tata ruang daerah yang bersangkutan.

Sanksi yang dapat diberikan kepada pemilik rumah yang tidak memiliki IMB dapat beragam. Sanksi dapat berupa sanksi administratif, sanksi pemberhentian pembangunan apabila rumah dalam proses pembangunan, hingga sanksi pembongkaran rumah.

Lantas bagaimana dengan rumah yang sudah terlanjur berdiri namun belum memiliki IMB?

Sesuai dengan Pasal 48 ayat 3 UUBG, bangunan tersebut harus mendapat sertifikat laik fungsi berdasarkan ketentuan undang-undang.

Permohonan IMB sendiri dapat diajukan dengan melengkapi syarat berupa tanda bukti kepemilikan tanah, data pemilik bangunan, rencana teknis bangunan, dan analisa dampak penting terhadap lingkungan.

Baca : Tips Membeli Rumah Lelang Dari Bank Dengan Harga Murah

2. Membangun rumah yang terlalu mepet dengan jalan umum

Pelebaran Jalan
Pelebaran Jalan via radarbanyumas.co.id

Membangun rumah perlu mempertimbangan kemungkinan yang dapat terjadi di masa yang akan datang. Kesalahan mendasar dalam membangun rumah baru ini sepertinya sudah terlanjur dianggap sepele. Salah satunya yaitu terkait pelebaran jalan umum.

Meskipun masih tanah milik sendiri sesuai sertifikat yang dimiliki, alangkah lebih baiknya jika memberikan jarak terhadap jalan umum untuk mengantisipasi adanya pelebaran jalan.

Banyak sekali rumah yang memanfaatkan luas lahannya secara maksimal tanpa mempertimbangan kemungkinan adanya pelebaran jalan.

Hal ini memang tidak salah, namun akan memberikan dampak buruk kedepannya. Kasus ini sudah banyak terjadi di kota-kota besar dengan pertumbuhan pembangunan yang tinggi, terutama rumah yang berada di pinggir jalan raya.

Baca jugaDesain Rumah Minimalis Yang Sedang Tren Saat Ini

3. Membangun rumah dengan tinggi lantai setara dengan jalan

Muka Jalan Lebih Tinggi
Muka Jalan Lebih Tinggi via wartakota.tribunnews.com

Kesalahan mendasar dalam membangun rumah baru ini hampir mirip seperti pada penjelasan sebelumnya. Perbedaannya yaitu dalam kasus ini terkait masalah ketinggian.

Kebanyakan rumah terutama di daerah perkotaan dan pinggiran kota memiliki tinggi lantai rumah yang setara dengan tinggi muka jalan. Hal ini tentu dapat berdampak pada masuknya air hujan apabila saluran drainase di daerah tersebut tidak berjalan dengan baik.

Kondisi jalan umum pasti akan ada masanya mengalami kerusakan dan harus dilakukan perbaikan. Namun cara perbaikan jalan di Indonesia cenderung menambahkan lapisan aspal pada jalan yang sebelumnya rusak.

Apabila hal ini terus dilakukan, maka tinggi muka jalan akan melebihi tinggi muka lantai rumah. Dampak buruknya jelas, air hujan yang mengalir dari jalan akan masuk ke dalam rumah hingga dapat menimbulkan genangan.

4. Membuat instalasi rumah tanpa mempertimbangkan arah aliran airtanah

Pembuatan Sumur Airtanah
Pembuatan Sumur Airtanah via youtube.com

Instalasi yang dimaksud disini yaitu berupa sumur airtanah dan saluran pembuangan limbah. Sedangkan aliran air tanah disini adalah air yang berada di dalam lapisan tanah, bukan aliran air sungai yang ada di permukaan sungai.

Lantas apa keterkaitannya? Tentu saja hal tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas air tanah yang diambil dari sumur. Apalagi jika sumber air minum yang digunakan juga berasal dari sumur air tanah.

Penjelasan singkatnya yaitu arah aliran air tanah akan mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Apabila pembangunan sumur airtanah berada pada titik terendah dan lokasi sekitar rumah merupakan lokasi yang memungkinkan tercemar oleh limbah, maka kebersihan air tanahnya perlu dipertanyakan.

Salah satu kesalahan mendasar dalam membangun rumah baru ini memang tidak berlaku mutlak pada semua rumah. Namun alangkah lebih baiknya jika tetap mempertimbangkan salah satu parameter ini.

5. Membangun rumah tanpa mempertimbangkan kawasan yang ditempati

Kawasan Perumahan
Kawasan Perumahan via ekno.kompas.com

Kesalahan mendasar dalam membangun rumah baru ini biasa dijumpai pada daerah urban dan pada kawasan tertentu. Kawasan merupakan suatu tempat dengan fungsi tertentu yang mutlak tidak dapat diubah fungsinya.

Sebagai contoh adalah kawasan hutan lindung, kawasan konservasi, atau kawasan wisata. Tidak semua kawasan dapat dibangun rumah di dalamnya. Hal ini tentu saja akan berkaitan dengan IMB yang sebelumnya telah dijelaskan.

Pertimbangan terhadap kawasan ini dilihat dari pengaruh dan dampak yang dapat ditimbulkan dengan adanya pembangunan rumah di tempat tersebut.

Selain itu, pembangunan rumah juga perlu mempertimbangkan keamanan lokasinya. Banyak sekali rumah di daerah pinggiran kota yang justru mengabaikannya.

Salah satu contohnya adalah pembangunan di area pinggir sungai atau bahkan dekat dengan tanggul sungai. Hal ini tentu akan sangat membahayakan keamanan rumah dan tentunya penghuninya.

BacaBeberapa Syarat Yang Perlu Dipersiapkan Jika Ingin Mengajukan KPR (kredit kepemilikan rumah)

6. Membangun rumah tanpa membuat sumur resapan

Sumur Resapan
Sumur Resapan via rumahku.com

Di Indonesia sumur resapan masih banyak diabaikan oleh kebanyakan orang. Kesalahan mendasar dalam membangun rumah baru ini merupakan yang paling sering dilakukan banyak masyarakat.

Sebagian besar dari mereka berpikir bahwa sumur resapan hanya difungsikan untuk menampung genangan di lingkungan rumah mereka sendiri.

Padahal sumur resapan justru berfungsi untuk menghindari genangan atau banjir di daerah lain yang memiliki ketinggian lebih rendah.

Selain itu, sumur resapan juga berfungsi sebagai pengisi sumber airtanah dari air hujan yang seharusnya dapat meresap masuk ke dalam tanah.

Cara kerja sumur resapan cukup sederhana. Air hujan yang jatuh di atas permukaan atap rumah atau lahan yang diperkeras akan masuk ke dalam sumur resapan melalui talang atau pipa air.

Sumur resapan ini akan menampung air hujan tersebut dan akan diresapkan ke dalam tanah dalam waktu tertentu sesuai ukuran sumur resapan dan kemampuan permeabilitas tanahnya.

Semakin banyak rumah yang tidak memiliki sumur resapan, maka semakin besar juga risiko terjadinya banjir di daerah tersebut.

Hal ini dapat terjadi karena air hujan yang jatuh di atas suatu lahan seharusnya dialirkan masuk ke dalam tanah pada lahan tersebut, bukan dialirkan menuju saluran drainase dan dibuang di sungai.

Sudah ada peraturan yang mengatur tentang pembuatan sumur resapan untuk setiap rumah yang akan dibangun, baik itu secara komunal maupun secara individu.

Peraturan setiap daerah terkait sumur resapan ini memang terkadang berbeda-beda. Tidak semua daerah dapat dibuat sumur resapan karena sumur resapan juga membutuhkan syarat-syarat tertentu. Namun alangkah lebih baiknya apabila setiap pemilik rumah melihat pentingnya fungsi sumur resapan ini.

Semakin banyak kesadaran masyarakat tentang kesalahan mendasar dalam membangun rumah baru tentu akan memberikan dampak baik. Dampaknya tentu tidak hanya dirasakan oleh pemilik rumah sendiri, namun juga lingkungan sekitarnya.

Author Agung Hidayat

Penulis, Traveler, Geographer

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0