in

Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality (VR) Dalam Berbagai Bidang

Manfaat Teknologi Virtual Reality

Teknologi Virtual Reality – Industri teknologi seakan tidak ada habisnya untuk berkembang. Setiap tahun, bahkan setiap bulan kita akan disuguhkan dengan produk-produk baru serta produk yang diperbaharui hingga membuat kita ingin mencobanya. Salah satunya teknologi Virtual Reality, yang disingkat VR.

Seorang pilot tidak akan disebut pilot jika dia belum pernah menerbangkan sebuah pesawat. Tentunya dia harus memiliki pengalaman khusus untuk menerbangkan pesawat. Namun untuk menerbangkan sebuah pesawat bukanlah perkara yang mudah, terlebih sangat berbahaya jika terjadi kecelakaan. Hal ini terlalu beresiko.

Dengan menggunakan teknologi Virtual Reality, seorang calon pilot kini bisa berlatih menerbangkan pesawat tanpa harus benar-benar terbang. Dia akan merasakan bagaimana sensasi berada di dalam awak kemudi pesawat dan mengemudikan pesawat serta melihat pemandangan dari angkasa.

Apa itu Teknologi Virtual Reality?

Teknologi Virtual Reality merupakan teknologi berupa perangkat keras yang bisa mensimulasikan sebuah tempat dan peristiwa. Atau lebih tepatnya menghadirkan dunia maya yang dirancang seakan mirip dengan dunia nyata.

Dalam bentuknya, teknologi Virtual Reality ini lebih mirip dengan kacamata atau helm, yang disambungkan pada perangkat komputer atau lainnya. Pengguna yang memakai perangkat teknologi Virtual Reality akan merasakan pengalaman baru ketika dia bisa berinteraksi dengan dunia yang dihadirkan.

Lebih dari sensasi pengelihatan, teknologi Virtual Reality pun dilengkapi dengan sensor-sensor yang berfungsi untuk menangkap kedipan, lirikan, hingga gerakan kepala dan anggota tubuh lainnya.

Sensor ini berupa alat tambahan, semacam alas, sarung tangan, headset, dll. Dengan begitu kita bisa berjalan, menyentuh atau melakukan hal lainnya di dunia maya.

Yang perlu digarisbawahi dari teknologi Virtual Reality adalah, pengguna bisa melakukan interaksi dengan dunia maya yang dihadirkan, sehingga membuat pengguna lebih aktif. Hal ini tentunya berbeda dengan teknologi semacamnya seperti film 3D.

Baca5 Inovasi Teknologi Canggih yang Terinspirasi dari Film Sains

Untuk menghadirkan sebuah sensasi dunia maya yang terasa nyata, setidaknya teknologi Virtual Reality harus memiliki empat elemen berikut:

1. Virtual World

Merupakan sebuah dunia virtual yang dirancang untuk dihadirkan kepada penggunanya.

2. Immersion

Immersion ini adalah sebuah sensasi yang dapat dirasakan oleh pengguna ketika Virtual World yang berupa dunia maya hadir menyerupai dunia nyata. Sensasi yang dapat dirasakan diantaranya:

  • Mental Immersion

Merupakan sebuah sensasi dari mental penggunanya ketika “berada” di dunia maya

  • Physical Immersion

Sebuah sensasi yang mensugesti fisik penggunanya terhadap lingkungan yang dihadirkan oleh Virtual Reality

  • Mentally Imersion

Sebuah sensasi yang membuat penggunanya asyik dan larut dalam dunia maya yang dihadirkan Virtual Reality

3. Sensory Feedback

Dengan sensory Feedback, pengguna teknologi Virtual Reality akan merasakan respon dari dunia maya dalam berbagai sensor yang disampaikan menggunakan perangkat Virtual Reality, baik itu pengeliharan, pendengaran, maupun getaran atau sentuhan

4. Interactivity

Sedangkan Interactivity adalah respon yang bisa dilakukan pengguna terhadap dunia dari Virtual Reality, yang membuatnya bisa berinteraksi secara langsung.

Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality

Sebelum menjadi Virtual Reality, dalam sejarah perkembangannya Virtual Reality menyuguhkan pengguna berperan secara pasif, dimana dia tidak dapat berinteraksi dengan dunia buatan itu dan hanya menerima saja.

Sedangkan pada Virtual Reality, pengguna bisa berinteraksi dengan berbagai perlakuan tergantung dari dunia maya macam apa dihadapannya.

Seiring perkembangan zaman, selain untuk hiburan, teknologi Virtual Reality digunakan pada fungsinya yang pragmatis. Begitu juga dengan penerapannya dalam berbagai bidang, seperti berikut:

1. Game

teknologi virtual reality2
Source image: pcmag.com

SEGA VR-1 adalah produk pertama SEGA, berupa kacamata Virtual Reality yang diciptakan pada ajang CES 1993. Kacamata VR-1 ini memiliki sensor khusus yang dapat menangkap gerakan kepala penggunanya, serta dilengkapi dengan 3D Polygon Graphic yang menciptakan pandangan 3D dalam game.

Sedangkan Nintendo sendiri memproduksi Virtual Boy, yang merupakan console genggam pertama yang terdiri dari proyektor kacamata, tripod, dan gamepad. Virtual Boy ini diciptakan pada tahun 1995, dua tahun berselang sejak SEGA memproduksi SEGA VR-1.

Seiring berjalannya waktu, hadirlah babak baru dalam dunia game, dimana penggunaan koneksi internet menjadi andalan yang dapat menjaring banyak penggunanya diberbagai belahan dunia. Dengan media PC, laptop, dan smartphone.

BacaMenelusuri Sejarah dan Perkembangan Teknologi Game di Dunia

Beberapa produk teknologi Virtual Reality bisa disambungkan pada ketiga perangkat tersebut. dengan begitu, pengalaman bermain game pun semakin seru, dimana pemain disuguhkan langsung dengan realitas game secara 3D. Dan hal ini seolah-olah membuat pemain berada di dalam dunia game, dan menjadi tokoh langsung.

Apalagi, teknologi Virtual Reality dewasa ini semakin berkembang dengan dilengkapi beberapa perangkat yang memungkinkan penggunanya bisa menangkap dan memberikan respon dalam sebuah game.

Adapun game yang menggunakan teknologi Virtual Reality diantaranya: L.A . Noire: The VR Case Files, Rez Infinite, Thumper, Hover Junkers, Superhot VR, Chronos, Keep Talking And Nobody Explodes, Star Trek: Bridge Crew, Fallout 4 VR, Eve: Valkyrie, Elite: Dangerous, Assetto Corsa, No Limits 2, The Climb, dll.

2. Transportasi

Source image: cbsnews2.cbsistatic.com
Source image: cbsnews2.cbsistatic.com

Pada awal perkembangannya, saat terjadi Perang Dunia Ke-2, teknologi Virtual Reality digunakan sebagai alat simulasi untuk seorang pilot, yaitu untuk menerbangkan pesawat. Hal ini didasari dari kesulitan dan resiko-resiko yang bisa terjadi ketika berlatih menerbangkan pesawat.

Sebelumnya visi dari teknologi Virtual Reality ini terlihat jelas dari seorang yang bernama Morton Heilig. Awalnya dia menciptakan alat yang bernama Sensorama, yaitu cikal bakal teknologi Virtual Reality yang digunakan di dunia hiburan film.

Kejeniuasan Heilig ini membawanya pada sebuah pandangan masa depan, dimana teknologi Virtual Reality kelanjutan dari Sensorama bisa dimanfaatkan menjadi alat simulator untuk mengendarai sebuah kendaraan.

Dewasa ini penggunaan simulator yang berbasi Virtual Reality pun semakin banyak dipergunakan. Bahkan banyak juga perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan produk-produk simulator untuk sebagai alat latihan mengendarai kendaraan. Tentunya hal ini didasari akan kebutuhan penggunaan kendaraan yang tidak ada habisnya.

Pengguna motor dan mobil contohnya, merupakan dua konsumen yang setiap tahunnya meningkat. Keinginanan untuk mengendarai motor dan mobil dibarengi juga produksi simulator teknologi Virtual Reality sebagai alat untuk pelatihan sebelum menggunakan kendaraan tersebut secara langsung.

3. Militer

Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality
Source image: static1.wareable.com

Bidang militer merupakan salah satu bidang yang tanggap akan kemunculan teknologi Virtual Reality. Tentunya penggunaan teknologi ini untuk pelatihan dalam perang.

Namun seperti yang kita ketahui, perang adalah sebuah peristiwa yang selalu dihindari oleh setiap negara, apalagi biaya perang itu tidak lah murah. Terlepas dari hal tersebut, perang juga merupakan peristiwa yang tidak terduga. Maka kesiapan dengan memiliki pasukan miiter yang tangguh adalah menjadi sebuah kewajiban untuk setiap negara.

Penggunaan teknologi Virtual Reality dibidang militer bukanlah hal yang baru. Bahkan penggunaan simulator berbasis Virtual Reality pun sudah dimiliki dan digunakan oleh militer diberbagai negara. Selain melatih kecakapan dibidang militer, penggunaan teknologi Reality di bidang militer pun bisa menekan budget pelatihan yang terbilang mahal.

Dengan menggunakan teknologi Virtual Reality pengguna akan dihadapkan pada realitas maya yang menyerupai medan perang. Hal ini mengingatkan kita pada sebuah game FPS.

Namun bedanya, ini adalah sebuah simulasi, jika orang yang menggunakan simulator ini mati dengan mudah di dunia maya, maka dapat dipastikan bagaimana jika berada di medan perang sungguhan.

Selain melatih kecakapan dalam menembak, pengguna juga bisa melatih strategi perang, survival, dll

4. Periklanan

Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality
Source image: iotforall.com

Salah satu hal yang menyebabkan sebuah produk bisa laku dipasaran adalah, tepatnya strategi dan media pemasaran yang digunakan.

Dulu, tempat untuk berbelanja acuannya hanya toko fisik yang terletak di suatu tempat. Namun dengan munculnya internet, tempat belanja beralih hanya dihadapan mata saja, yaitu lewat layar PC, laptop, maupun smartphone. Namun penjualan ini tidak akan terjadi secara masif jika tidak adanya iklan.

Dulu hingga sekarang kita mengetahui bagaimana iklan ditempatkan diberbagai media, diantaranya: di televisi, radio, baligo, pamflet, smartphone, dll. Dan dewasa ini dengan kemunculan teknologi Virtual Reality, industri pelayanan iklan ikut serta untuk memasarkan produk-produknya.

Pemanfaatan teknologi Virtual Reality tentunya memiliki keunggulan tersendiri ketika mengiklankan sebuah produk. Apalagi teknologi Virtual Reality kini sedang maraknya digunakan untuk mengiklankan tempat-tempat wisata, properti, dan yang lainnya.

Bagaimana tidak, dengan menggunakan Virtual Reality kini calon konsumen bisa melihat kesetiap sudut dalam pandangan 360 derajat, seakan tempat tersebut benar-benar nyata dihadapan. Dan inilah yang menjadi pertimbangan bagaimana teknologi Virtual Reality digunakan untuk beriklan.

Google sebagai perusahaan teknologi raksasa tak mau ketinggalan dengan teknologi Virtual Reality ini. Baru-baru ini Google mengeluarkan produk layanan iklan yang bernama ADVR. Begitu juga dengan ADVRY yang diciptakan oleh Native Ads.

Kesimpulan

Meskipun dalam tulisan ini yang tersaji dari pemanfaatan teknologi Virtual Reality hanya empat bidang saja, namun sebenarnya cakupan teknologi Virtual Reality itu sangat luas.

Apalagi Youtube pun memiliki Menu Channel khusus yang membahas tentang Virtual Reality, seperti halnya dengan  Menu Channel Berita, Game, Musik, YoutubeLive, Olahraga, dll.

Bukan tidak mungkin, nantinya kedepan teknologi Virtual Reality akan booming di pasaran dan menjadi salah satu platform pengganti smartphone pada saat sekarng. Apalagi para pengguna teknologi lebih menyukai hal-hal yang bersifat visual

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0